PEMBERDAYAAN TANAMAN HERBAL PENGELOLAAN JAMU RUMAHAN DI DESA KOLAM KANAN KABUPATEN BARITO KUALA

Authors

  • Ika Chandriyanti Ikachandriyanti.iesp@ulm.ac.id
  • Yunita Sopiana Universitas Lambung Mangkurat
  • Chairul Sa’roni Universitas Lambung Mangkurat
  • Lina Suherty Universitas Lambung Mangkurat
  • Eny Fahrati Universitas Lambung Mangkurat
  • Dessy Maulina Universitas Lambung Mangkurat
  • Khairi Pahlevi Universitas Lambung Mangkurat
  • Lina Suherty Universitas Lambung Mangkurat

Keywords:

Pendampingan Penyuluhan, Ekonomi Kreatif , Kewirausahaan penjua

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di didesa Kolam Kanan Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala,  dengan melihat beberapa mata pencaharian pengolah dan penjual jamu selain usaha mereka bertani dan berladang, usaha jamu yang dijalankan mereka selain sebagai mata pencaharian sampingan akan tetapi rutin dilakukan, untuk jamu cair sudah mereka lakukkan dari dahulu, sedangkan pembuatan jamu kering dalam kurun waktu 2 (dua) tahun berjalan dan ini dilakukan pada saat masa pandemic Covid-19  dimana kebutuhan akan suplemen dari rempah-rempah yang disarankan untuk di konsumsi masyarakat oleh tenaga medis sebagai upaya pencegahan Covid-19, pengerjaan mereka masih menggunakan alat-alat tradisional, seperti alu untuk menghancurkan rempah-rempah yang dijemur atau dikeringkan. Kegiatan pengabdian dilakukan beberapa tahapan, pada tahap pertama dilakukan dengan metode penyuluhan dalam bentuk ceramah, diskusi dan tanya jawab mengenai higenis dari jamu tersebut, kemasan serta teknik pemasaran baik dengan menggunakan dengan cara menjual ke sekeliling kampung maupun dalam bentuk media sosial (penjualan online) kepada masyarakat luas. Peserta yang mengolah hasil olahan jamu tersebut dapat mengajukan berbagai pertanyaan maupun menceritakan kendala-kendala dalam memproduksi hasil olah jamu mereka dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga dan pengembangan ekonomi masyarakat penjual jamu. Pada tahap kedua penyuluh terjun langsung ke masyarakat penjual jamu dalam rangka meninjau keseharian kegiatan produksi usaha pengolahan hasil jamu mereka, serta memberikan pengarahan mengenai ekonomi kreatif dan tepat guna serta bisa mengelola usaha dengan menggunakan teknologi berbasis multimedia.

References

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2004). Peraturan Teknis Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan. Jakarta: Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.

Hatta, M.P. 2013. Pengembangan dan Validasi Metode Analisis Na Siklamat dan Aspartam Pada Produk Minuman Serbuk Instan Menggunakan Metode KCKT. Skripsi.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

HT. Pambudi. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya pelanggan di toko jamu Wijaya Kusuma. http://e-journal.uajy.ac.id/1107/2/1TI05371.

Pratiwi, S. T. 2005. Pengujian Cemaran Bakteri dan Cemaran Kapang/Khamir Pada Produk Jamu Gendong di Daerah Istimewa Yogyakarta. PHARMACON, Vol. 6, No. 1, Juni 10–15.

Suharmiati, Handayani L. 2006. Cara Benar Meracik Obat Tradisional. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Downloads

Published

2023-04-15

How to Cite

Chandriyanti, I. ., Sopiana, Y. ., Sa’roni, C. ., Suherty, L. ., Fahrati, E. ., Maulina, D. ., Pahlevi, K. ., & Suherty, L. . (2023). PEMBERDAYAAN TANAMAN HERBAL PENGELOLAAN JAMU RUMAHAN DI DESA KOLAM KANAN KABUPATEN BARITO KUALA. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 2127–2135. Retrieved from http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/view/14072