PELATIHAN KADER KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA PERCUT SEI TUAN

Authors

  • Ida Suryani Hasibuan Poltekkes Kemenkes Medan
  • Solihuddin Harahap Poltekkes Medan
  • Dina Yusdiana Dalimunte Poltekkes Kemenkes Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i1.12326

Keywords:

Pencegahan Stunting, Penjaringan Masalah Kesehatan, Kader Kesehatan.

Abstract

Prevalensi kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di desa Cinta Rakyat Percut Sei Tuan  Lebih dari seperempat balita memiliki berat lahir rendah dan lebih dari seperlima balita memiliki tingkat asupan energi, lemak, dan protein rendah. Balita yang ibunya memiliki tinggi       badan pendek, tingkat asupan lemak rendah, jumlah anggota keluarga banyak dan memiliki sumber   air minum yang tidak terlindungi berisiko mengalami stunting. Faktor dominan terjadibnya  stunting pada balita adalah jumlah anggota rumah tangga. Capaian kegiatan ini adalah kader di desa Percut Sei Tuan,: 1) Kader kesehatan mengetahui terkait pentingnya gizi saat kehamilan, ASI Eksklusif, MPASI dan tumbuh kembang balita 2) Kader kesehatan mengetahui tentang stunting cara mengatasi dan mencegah stunting. 3) Kader kesehatan mengetahui kebutuhan gizi pada balitanya.4) Kader dapat mempraktekan cara penyajian makanan balita. 5) Teratasinya masalah kesehatan balita dengan stunting. 6) Berkurangnya jumlah stunting di desa Percut Sei Tuan. Dan 7) Peningkatan pengetahuan masyarakat terkait PHBS untuk pencegahan stunting.        Metodologi pelaksanaan : 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) Pemberian Materi Pendidikan Kesehatan dan 4) Monitoring dan evaluasi. Hasil dari kader kesehatan sebelum diberikan pendidikan kesehatan dari 14 responden mayoritas pengetahuan responden cukup sebanyak 7 responden (50,0%) dan kader kesehatan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dari 14 responden mayoritas pengetahuan  responden baik sebanyak 11 responden (78,6%). Kesimpulan mayoritas pengetahuan kader kesehatan sebelum mendapatkan penyuluhan berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (50,0%) dan mayoritas pengetahuan kader kesehatan sesudah penyuluhan berpengetahuan baik sebanyak 11 responden (78,6%). Penting diberikan pendidikan kesehatan untuk penurunan stunting.  

References

Calder, P. C., Board, E., Bell, A., Kok, F., Lichtenstein, A., Yaqoob, P., & Younger, K. (2004). Fetal Nutrition and Adult Disease : Programming of Chronic Disease through Fetal Exposure to Undernutrition

Dinkes Kota Padang. 2011. Pemantauan Status Gizi Dinas Kesehatan Kota Padang. Gibney, Michalel J. et all. 2009.

Gizi Kesehatan Masyarakar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Fitri. 2012. Berat Lahir sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita (12 – 59 Bulan) di Sumatera. Universitas Indonesia. Hastono SP. 2006. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Husaini MA, at all 1988. Antropometri dan Pertumbuhan Anak. Buletin Gizi No 1 Vol 12. Jalal, F. dan soekirman (1990).

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2018). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting.

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Info. Situasi Balita Pendek, 2442–7659.

Poltekes Kemenkes RI Anisa P. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada balita Usia 25 – 60 bulan di Keluraha Kalibaru Depok. Skripsi. Universitas Indonesia Bakar B, 2001.

Pengaruh Pengasuhan Terhadap Pertumbuhan. Sulawesi Selatan. Candra A, Puruhita N, Susanto JC. 2011. Risk Factors of Stunting among 1-2 Years Old Children in Semarang City. Media Medika Indonesia Depkes RI. 2002.

PERMENKES. 2020. Standar Antropometri Anak.

Program Gizi Makro, Jakarta. _________ 1999/2000. Pedoman Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah (TBABS). [Online] dari : http://gizi.depkes.go.id/pedomangizi/tbabs.shtml. [13 Januari 2013].

Rachmi CN, Agho KE, Li M, Baur LA (2016). Stunting, Underweight and Overweight in ChildrenAged 2.0–4.9 Years in Indonesia: Prevalence Trends and Associated Risk Factors. PLoS ONE 11(5): e0154756. doi:10.1371/journal.pone.0154756

Sukmawati, S., Hendrayati, H., Chaerunnimah, C., & Nurhumaira, N. (2018). Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi Dengan Stunting Pada Balita Usia 06-36 Bulan Di Puskesmas Bontoa. Media Gizi Pangan, 25(1), 18. https://doi.org/10.32382/mgp.v25i1.55

UNICEF, 2013. Improving Child Nutrition The achievable imperative for global progress. United Nations Publications Sales No.: E.13.XX.4. www.unicef.org/publications/index.htmdiakses tanggal 5 Maret 2021.

World Health Organization. (2010). Interpretation Guide Nutrition Landscape Information System (NLIS). Who, 1–51. Https://Doi.Org/10.1159/000362780.Interpretation

Downloads

Published

2023-02-27

How to Cite

Suryani Hasibuan, I. ., Harahap, S., & Dalimunte, D. Y. (2023). PELATIHAN KADER KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA PERCUT SEI TUAN. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 827–832. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i1.12326