ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.Y DENGAN LUKA KAKI DIABETES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS XIII KOTO KAMPARKECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR
DOI:
https://doi.org/10.31004/sjkt.v3i1.24592Keywords:
luka kaki diabetes, asuhan keperawatan keluargaAbstract
Diabetes melitus tipe 2 mempengaruhi setiap bagian tubuh, tetapi sering melibatkan kaki terlebih dahulu. Diabetik foot ulcer (DFU) adalah komplikasi kronik dari diabetes melitus yang paling ditakuti. Hal ini terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang cara pengendalian DM, pengobatan luka diabetes memerlukan waktu yang cukup lama sehingga dapat menimbulkan stress terhadap penderita. Program pengendalian penyakit luka diabetes di Puskesmas Batu Bersurat hanya berfokus pada pasien saja tanpa melibatkan secara maksimal anggota keluarga yang ada, sehingga hal ini semakin memperparah keadaan pasien. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menerapkan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan luka kaki diabetes di wilayah kerja Puskesmas Batu Bersurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data umum, data kusus, data subjektif, data objektif, serta menggunakan format asuhan keperawatan keluarga. Peneliti mendapatkan 3 masalah keperawatan keluarga yaitu : Defisit pengetahuan tentang mengendalikan penyakit diabetes melitus berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi keluarga mengenai luka kaki diabetes dengan keluarga menanyakan cara mencegah penyebaran luka. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit dibuktikan dengan keluarga merasa takut saat membersihkan luka. Resiko cidera berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang tepat dibuktikan dengan keluarga menanyakan cara tentang memodifikasi lingkungan yang tepat dan sehat untuk pasien. Berdasarkan tindakan keperawatan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil yang cukup baik sehingga diharapkan pasien dan keluarga mampu menerapkan implementasi yang sudah diajarkan.References
Dinkes. 2022. “Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.”
Hestiana, Dita Wahyu. 2017. “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PENGELOLAAN DIET PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA SEMARANG.”
H.Zainal Arifin, SKM, Kes. 2021. Profil Kesehatan Provinsi Riau.
Jazi, La. t.t. “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. M DENGAN ULKUS DIABETIK DI KELURAHAN LOWU-LOWU KECAMATAN LEA-LEA KOTA BAUBAU.”
Lalisma. 2020. “Asuhan Keperawatan Pasien Ulkus Diabetikum Dengan Pre Dan Post Debridement.”
Oleh, Disusun. 2021. “ASUHAN KEPERAWATAN TN. D DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DI RUANG BAITUSSALAM 1 RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.”
PPNI. t.t. Standar diagnosa keperawatan indonesia. 2018 ed.
PPNI. t.t.-a. Standar intervensi keperawatan indonesia. 2018 ed.
PPNI. t.t.-b. Standar luaran keperawatan indonesia. 2018 ed.
Roza, Rizky Loviana, Rudy Afriant, dan Zulkarnain Edward. 2015. “Faktor Risiko Terjadinya Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes Mellitus yang Dirawat Jalan dan Inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang.” Jurnal Kesehatan Andalas 4(1). doi: 10.25077/jka.v4i1.229.
Subiyanto. 2019. buku ajar asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Izatul Lailiah, Nila Kusumawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).