KORELASI ANTARA KADAR HbA2 DENGAN NILAI INDEKS MENTZER PADA PASIEN THALASEMIA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022
Abstract
Thalasemia merupakan penyakit yang diturunkan, maka penderita penyakit ini telah terdeteksi sejak masih bayi. Hemoglobin mengalami penghancuran (hemolisis) karena adanya gangguan sintesis rantai hemoglobin atau rantai globin. Indonesia termasuk salah satu negara dengan frekuensi gen (angka pembawa sifat) thalassemia yang tinggi. insiden pembawa sifat thalassemia di Indonesia berkisar 6-10%, artinya dari setiap 100 orang, 6-10 orang adalah pembawa sifat thalassemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kadar HbA2 dengan nilai indeks mentzer pada pasien thalasemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien thalasemia yang melakukan pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan elektroforesis hb. sampel pada penelitian ini adalah total populasi sejumlah 36 orang. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik total sampling. analisis korelasi menggunakan menggunakan uji korelasi rank spearman. Distribusi frekuensi pasien dengan diagnosis Thalasemia Minor, yaitu sebanyak 24 orang (66.7%), pasien dengan diagnosis Thalasemia HbE, yaitu sebanyak 3 orang (8,3%), dan pasien dengan diagnosis Anemia Defisiensi Besi, yaitu sebanyak 9 orang (25.0%). tidak terdapat korelasi antara kadar HbA2 dengan nilai indeks mentzer pada pasien thalassemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022 (p value0,076). Tidak terdapat korelasi antara kadar HbA2 dengan nilai indeks mentzer pada pasien thalassemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022.References
Ayu, R. 2015. Indeks RDW dan Mentzer sebagai Uji Skrining Diagnosis Thalassemia, Majority, 4(7), pp. 7–12.
Al-Amodi, e. Ghanem, S. Aldakeel dkk. 2018. Hemoglobin A2 (HbA2) has a measure of unreliability in diagnosing ?-thalassemia trait (?-TT), Current Medical Research and Opinion, 34(5), pp. 945–951. doi:10.1080/03007995.2018.1435520.
Artuso, I., M. R. Lidonnici, S. Altamura,G. Mandelli, M. Pettinato, M. U. Muckenthaler, L. Sivelstri, G.Ferrari, C. Camaschella, dan A. Nei. 2018. Transferin Receptor 2 is a potential novel therapeutic target for beta-thalassemia: evidence from a murine model. Blood Journal. 1(1): 1-36.
Colaco, S. and Nadkarni, A. 2021. Borderline HbA2 levels: Dilemma in diagnosis of beta-thalassemia carriers, Mutation Research - Reviews in Mutation Research, 788(June), p. 108387. doi:10.1016/j.mrrev.2021.108387.
Dewi, D.R. and Swastini, D.A. 2011. Patologi Klinik Indonesia dan Laboratorium Medik’, Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 16(3), pp. 136–139. Available at: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-IJCPML-12-3-08.pdf.
Dwi Wulandari, R. 2021. Kelainan pada Sintesis Hemoglobin: Thalassemia dan Epidemiologi Thalassemia, Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 5(2), pp. 33–43.
Dalimoenthe, N.Z., Prihatni, D. and Dewi, N.S. 2022. Uji Validitas Panel Pemeriksaan Mean Corpuscular Volume, Indeks Mentzer dan Fragilitas Osmotik Tabung Tunggal untuk Skrining Thalasemia Minor terhadap Pemeriksaan HbA2 Menggunakan High Performance Liquid Chromatography, (September), pp. 89–98.
Egan, R, J. Purba, Y. Nency., dkk. 2019. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Penderita Thalasemia Mayor Di Jawa Tengah, Indonesia, Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 8(4), pp. 1236–1247. Available at: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/25370.
Gusti ayu and Ida ayu, T. 2019. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory : TALASEMIA ? MAYOR. Universitas Udayana, (1902611077).
Hoffbrand , A., Peltit, J., & Moss P.A.H. (2013). Anemia Hipokrom dan penimbunan besi dalam Kapita Selekta Hematologi (4 ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Skrinning Penting untuk Cegah Thalassemia.(Online)http://www.depkes.go.id/article/view/17050900002/skrinning- penting-untuk-cegah-thalassemia.html.[Diakses pada 11 September 2019].
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/1/2018. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Talasemia. 2 Januari 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Made, P. and Saraswati, I. 2021. Hubungan kadar hemoglobin (hb) dengan prestasi pada siswa menengah atas (sma) atau sederajat’, Jurnal Medika Hutama, 02(04), pp. 1187–1191.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan (II). Rineka Cipta.
Rochman, F., Mulyantari, N.K. and Sutirtayasa, I.W. 2019. Hubungan jumlah transfusi darah dan penggunaan kelasi besi dengan kadar feritin pada pasien talasemia, Medika Udayana, 8(9), pp. 1–6.
Rujito, L. 2019. Talasemia Genetik Dasar dan Pengelolaan Terkini, (UNSOED Press), Universitas Jenderal Soedirman 2019, hlm 39 - 47
Suryani, E., Wiharto, dan K. N. Wahyudiani. 2018. Identifikasi Anemia Thalassemia Betha (?) Mayor Berdasarkan Morfologi Sel Darah Merah. Scientific Journal of Informatics. 2(1): 15-28.
Sari, T.T., Aliza, N. and Soedjatmiko, S. 2019. Indeks Mentzer sebagai Alat Diagnostik Anemia Defisiensi Besi di Sarana Kesehatan dengan Fasilitas Terbatas: Perbandingan Berbagai Nilai Cut Off, Sari Pediatri, 21(3), p. 145. doi:10.14238/sp21.3.2019.145-51.
Shrivastava M; Srivastava D., 2022. Mentzer Index as a screening tool for differential diagnosis of Iron Deficiency Anaemia and Beta Thalassemia Trait, 9(3), pp. 11008–11013.
Sheth, S. 2014. Iron Chelation. Curr Opin Hematol 21: 1-7.
Susanto, H. and Susanti, D. 2019. Korelasi Kadar HBA2 dengan Indeks Mentzer Pada Pasien Thalasemia Di RS Hermina Depok, Anakes?: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 5(1), pp. 53–64. doi:10.37012/anakes.v5i1.331.
Venansius Alvent., Nyoman Suci Widyastiti, I. E. K. I. E. Ksl. 2018. PERBEDAAN KADAR CHr PADA PASIEN THALASEMIA DAN NON THALASEMIA, Medicine, pp. 1-7.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hidayat Hidayat, Dita Fitriani, Muhammad Nur, Aditia Randi Aldiansyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).