HUBUNGAN STATUS GIZI IBU SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN di WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU
DOI:
https://doi.org/10.31004/sjkt.v2i2.15189Keywords:
Balita, Status Gizi ibu Hamil, StuntingAbstract
Status gizi ibu hamil dapat diketahui dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Gangguan pertumbuhan dalam kandungan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah yang berisiko mengalami stunting. Stunting merupakan salah satu wujud gizi kurang yang ditandai dengan indikator TB/U kurang dari -2 SD berisiko mengalami kematian empat kali lebih besar pada usia kurang dari lima tahun dibandingkan dengan anak berstatus gizi baik. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan case control. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Juli s/d 24 Agustus 2022 di Kota Pekanbaru. Sampel kasus diambil semua balita yang stunting yaitu 30 orang dan kelompok kontrol balita tidak stunting sebanyak 30 orang. Alat pengumpulan data yaitu berupa kuesioner data diri, rekam medik dan microtoice. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar dari responden memiliki status gizi tidak KEK. Dilihat bahwa dari 30 responden kelompok kasus terdapat 12 responden (40 %) balita stunting dengan status gizi ibu tidak KEK, untuk kelompok control dari 30 responden terdapat 25 responden (83,3%) status gizi ibu tidak KEK. Terdapat hubungan status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting dengan p value 0,010. Diharapkan kerjasama puskesmas dan kelurahan dalam memberikan penyuluhan gizi untuk ibu hamil dan wanita usia subur.References
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media GroupAryani, R. (2012). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba MedikaAridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). e-Jurnal Pustaka Kesehatan., 3 (1).Alfarisi, R., Nurmalasari, Y., & Nabilla, S. (2019). Status Gizi Ibu Hamil DapatMenyebabkan Kejadian Stunting Pada Balita. 5(3), 271–278Badjuka, B. Y. M. (2018). Hubungan BBLR dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Desa Haya-Haya Gorontalo. Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 23–32.Besti Verawati, Nur Afrinis, dan Nopri Yanto. (2021). Hubungan Asupan Protein Dan Ketahanan Pangan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Masa Pendemi Covid 19. PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 5, No 1, ISSN 2623-1581. Page 415-423. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=847nrlQAAAAJ&citation_for_view=847nrlQAAAAJ:roLk4NBRz8UCKemenkes. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. In Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Reni Diana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).