ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN RADIOGRAFER TERHADAP PERKEMBANGAN PERSONAL DOSIMETER DARI ANALOG KE DIGITAL DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Riamizard Yos Sabastian; Anisa Nur Istiqomah; Ike Ade Nur Liscyaningsih

doi:10.31004/prepotif.v9i3.52531

Authors

Riamizard Yos Sabastian Universitas ‘AisyiyahYogyakarta
Anisa Nur Istiqomah Universitas ‘AisyiyahYogyakarta
Ike Ade Nur Liscyaningsih Universitas ‘AisyiyahYogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.52531

Keywords:

digitalisasi, keselamatan radiasi, personal dosimeter, radiografer

Abstract

Personal dosimeter penting untuk memantau paparan radiasi pada radiografer. Transisi teknologi dari perangkat pasif (film badge, TLD) ke dosimeter digital menuntut peningkatan pengetahuan tenaga kerja agar pemantauan dosis efektif.Penelitian mixed-method dengan desain cross-sectional dilaksanakan Mei–Juli 2025. Populasi adalah radiografer RS PKU Muhammadiyah Bantul; total sampling menghasilkan n = 10 untuk kuesioner dan n = 3 untuk wawancara mendalam. Instrumen kuesioner 17 item skala Likert (1–4). Skor per-responden dihitung sebagai total skor dibagi jumlah item; mean keseluruhan dihitung sebagai rata-rata mean per-responden. Analisis kuantitatif berupa statistik deskriptif (mean, SD, kategori); analisis kualitatif menggunakan content analysis. (Izin etik tertera.)Mean keseluruhan tingkat pengetahuan = 2,92 (SD = 0,39), kategori Tahu. Proporsi responden: 70% (7/10) kategori Tahu, 30% (3/10) kategori Sangat tahu. Responden lebih menguasai dosimeter analog (Film badge, TLD, OSL) dibanding digital; wawancara mengonfirmasi keterbatasan pengalaman praktis terhadap dosimeter digital dan adanya minat untuk beralih jika ada pelatihan dan dukungan pengadaan.Radiografer umumnya memahami dosimeter analog, namun pemahaman dan pengalaman praktis terhadap dosimeter digital masih terbatas. Rekomendasi: demonstrasi alat, pelatihan terstruktur, dan uji coba pengadaan unit digital sebagai langkah transisi.

References

Agung, K. (2020). Ensiklopedia Tokoh Besar Dunia Ilmuan 4. Alprin.

Anggraeni, L. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Pocket Dosemeter Pada Petugas Radiologi di Instalasi Radiologi 9 Rumah Sakit Bandar Lampung. Jurnal Teras Kesehatan, 3(1), 70–85.

Ardiansyah, G., & Pratama, B. S. (2024). Hubungan Sikap Kerja Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Tenaga Kesehatan Di Masa Pandemi Covid 19 Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Harjono S. Ponorogo. Jurnal Sabhanga, 6(2), 32–44.

Çaglar, S., Dinçel, Y. M., Arıkan, Y., Özyalvaç, O. N., Özkul, B., & Öner, A. (2018). Measuring the radiation exposed with optically stimulated luminescent dosimeters and evaluation of the total time and dose of fluoroscopy. J Clin Orthop Trauma, 10(4): 733‑737. DOI:https://doi.org/10.1016/j.jcot.2018.07.017(https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6611957/)

Christianti, K. hastu. (2017). Analisis Nilai Faktor Kalibrasi Dan Nilai Calibration And Measurement Capability (Pada Dosimeter Saku Dan Surveimeter Gamma Di Laboratorium Kalibrasi Alat Ukur Radiasi Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya (Vol. 3, Issue Cmc).Compliance in Hospital Radiographic Departments in Iran. Journal of Biomedical Physics & Engineering, 12(5), 513.

Darsini. (2021). Pengetahuan: Artikel review. Jurnal Kesehatan, 10(1), 15–22. https://lppmdianhusada.ac.id/e- journal/index.php/jk/article/view/96

Dosimeter, P., Saku, D., & Dosimeter, P. (n.d.).Ramadhan Ayiq Pratama. 2–5.

Hamzian, N., Asadian, S., & Zarghani, H. (2022). A Study of Radiation Protection Standards

Herianti, Sahara, & Hernawati. (2015). Analisis Waktu Penyinaran pada Kalibrasi Dosimeter Saku Gamma (Pen Dosimeter). Jft, 2, 7–13.

Jadiyappa, S. (2018). Radioisotope: applications, effects, and occupational protection. Principles and Applications in Nuclear Engineering-Radiation Effects, Thermal Hydraulics, Radionuclide Migration in the Environment, 19–47.

Japeri, J., Helmi, Z. N., & Marlinae, L. (2016). Analisis Pengaruh Pengawasan, Pengetahuan Dan Ketersediaan Terhadap Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri. Jurnal Berkala Kesehatan, 2(1), 41-47.

Kim, H. O., Kim, Y. N., & Kim, J. H. (2022). Occupational dosimetry in real time: Benefits for interventional radiology. Radiation Protection Dosimetry, 198(2), 95–103.https://doi.org/10.1093/rpd/ncac132

Linda Ermiza. (2023). Perlindungan Hukum Pemakaian Alat Perlindungan Diri Apron Untuk Pasien Pada Pemeriksaan Radiologis Panoramik. JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora, 1(1), 159–177. https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i1.574

Lindner, J. R., & Lindner, N. J. (2024). Interpreting Likert-type scales in agricultural education research: Rules of thumb for researchers. Journal of Agricultural Education, 65(1),174–187. https://doi.org/10.5032/jae.2024.01174

Masrochah, S., Darmini, D., Nui, M., Soewondo, A., Agusyahbana, F., Prakoso, D., & Jannah, M. (2023). Pengembangan Monitor Personal Dosimetri Dengan Menggunakan Plate Detector Guna Menunjang Keselamatan Radiodiagnostik. Link, 19(1), 56–63.

Mayerni, Ahmad, A., Abidin, Z. (2013). Dampak Radiasi Terhadap Kesehatan Pekerja Radiasi di RSUD Arifin Achmad, RS Santa Maria Dan RS Awal Bros Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan, 7(1), 114–127.www.jurnal.comhttps://doi.org/10.31983/link.v19i1.9674

Nupetch, S., Awikunprasert, P., & Pungkun, V. (2018). Radiation dose response of InLight® optically stimulated luminescence (OSL) dosimeter. Thai Journal of Radiological Technology, 43(1): 36‑43.Available at: https://he02.tci-thaijo.org/index.php/tjrt/article/view/246331

Nurhidayat, G. G. W. (2024). Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Radiografer Tentang Penggunaan Thermoluminenscence Dosimeter (TLD) Di RSUD Tidar Kota Magelang. Politeknik Kesehatan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta.

Nurul, F. (2022). Pemantauan Dosis Perorangan Menggunakan Thermoluminescence Dosimeter (TLD) di Wilayah Papua dan Papua

Barat Tahun 2020-2021. Jurnal Sains Fisika, 2(1), 63–74.http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sainfis

Oinike, A., Winarto, G., & Purwatiningsih. (2016). Penerimaaan Dosis Organ Kritis Pada Pemeriksaan Cerebral DSA Dengan Biplane C-Arm Adelina Oinike; Guntur Winarno; Purwatinigsih. Daerah Khusus Ibukota Jakarta , 12520.

Prayoga, A., dkk. (2023).Jurnal Analis Kesehatan dan Teknologi Medis, 5(2), 123–130. https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JAHMT/article/vi ew/10025

Rasheed, I., Naz, K., Ikram, A., & Nisar, K. (2025). Analyzing the impact of safety knowledge on safety compliance among radiology personnel through mediating and moderating mechanisms. European Journal of Radiology, 187, Article 112052.

Salvi, L., Rossi, G., Bartolini, G., Alpat, A. B., Bozkurt, A., Cegil, M. D., & Guleryuz, A. T. (2023). PDOZ: innovative personal electronic dosimeter for electron and gamma H∗(d) dosimetry. Journal of Instrumentation, 18(10), 1–17. https://doi.org/10.1088/1748-0221/18/08/P08010

Third-Draft. World Health Organization. https://www.who.int/docs/d efault-source/patient-safety/global- patient-safety-action-plan-2021- 2030_third-draft_january-2021_web.pdf?sfvrsn=948f15d5_3

Vanhavere, F., Carinou, E., Ginjaume, M., & Clairand, I. (2022). Advances in personal dosimetry towards real-time. Radiation Measurements, 156, 106835.https://doi.org/10.1016/j.radmeas.2022.10 6835

Vano, E., Fernandez, J. M., Sanchez, R. M., & Martinez, L. C. (2022). Benefits and limitations for the use of radiation dose monitoring systems. Physica Medica, 95, 1–8. https://doi.org/10.1016/j.ejmp.2022.01.00 2

World Health Organization [WHO].,2020. Global Patient Safety Action Plan 2021–2030