STUDI PREVALENSI KEJADIAN HIPERTENSI PADA PEKERJA INFORMAL DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2018)
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.52286Keywords:
hypertension, informal workers, workers healthAbstract
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama dengan prevalensi yang terus meningkat di Indonesia dan menjadi faktor risiko penting penyakit kardiovaskular. Kelompok pekerja sektor informal termasuk kelompok rentan karena karakteristik pekerjaan yang tidak tetap, minim perlindungan kesehatan, serta paparan gaya hidup tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari determinan kejadian hipertensi pada pekerja sektor informal di Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) melalui analisis data sekunder Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Sampel penelitian terdiri dari 34.494 responden yang tergolong sebagai pekerja sektor informal. Variabel yang dianalisis meliputi umur, jenis kelamin, status pekerjaan, status merokok, tingkat aktivitas fisik, tingkat stres, konsumsi makanan berisiko, serta status obesitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada pekerja sektor informal mencapai 37,5%, yang menunjukkan angka cukup tinggi. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian hipertensi meliputi usia produktif, jenis pekerjaan wiraswasta, kebiasaan merokok, aktivitas fisik yang kurang, tingkat stres yang tinggi, serta kondisi obesitas. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor perilaku dan kondisi kesehatan individu memiliki peran penting dalam terjadinya hipertensi pada pekerja sektor informal. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian hipertensi pada pekerja sektor informal masih menjadi permasalahan kesehatan yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan upaya yang lebih serius dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait melalui program promotif dan preventif yang terarah untuk menurunkan risiko hipertensi pada kelompok pekerja informal.References
Adriaansz, P.N., Julia, R. Jill, L. (2016). Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmasranomuut Kota Manado. Ejournal Keperawatan (E-Kp), 4(1).
Angelina, M., 2021. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Pengemudi Kopaja di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Tahun 2019. juke 14(1), 41–53. https://doi.org/10.32763/juke.v14i1.197.
Anwar, K., Masnina, R., 2019. Hubungan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi denganTekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Samarinda. Borneo Student Research, 494–501.
Badan Pusat Statistik, 2014. Survei Sektor Informal Tahun 2014. sirusa.Bps.go.id (accessed 10 November 2025).
Balgis & Sumardiyono. (2019). Hubungan Antara Merokok Dan Aktifitas Fisik Dengan Prevalensi Hipertensi Di Indonesia. Smart Medical Journal, 2(1):50-58.
Budianto, A., Haryanto, T., Adi, R.C., 2017. Hubungan Perilaku Merokok dan Minum Kopi dengan Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa di Deso Kertosuko Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Nursing News, 2 (2), 11–21.
Chen, Y., Chen, J., Sun, Y., Liu, Y., Wu, L., Wang, Y., Yu, S., (2010). Basic Occupational Health Services in Baoan, China. Journal of Occupational Health, 52 (1), 82–88. https://doi.org/10.1539/joh.O9005.
Desicha, N., Saleh, I., Rochmawati, (2016). Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Tekanan Darah Pada Pekerja Malam Usia Dewasa Muda (Studi Pada Pedagang Warung Tenda di Kota Pontianak) Tahun 2016. Available at http://repository.unmuhpnk.ac.id/167/1/Journal Deischa Njp.pdf (accessed 10 November 2025).
Dewi, (2016). Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi pada Pekerja Pariwisata di Pantai Kuta Tahun 2016 (Diploma Thesis). Poltekkes Denpasar.
Dola Suci, U., Syafriani, Mufti Azzahri Isnaeni, L., (2021). Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Asupan Natrium dengan Kejadian Hipertensi di Desa Koto Perambahan Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Kampa Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Tambusai 2 (4), 18–25.
Erma, K. Et Al.,. (2025). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pekerja Bagian Office Di Pt. X Tahun 2024. Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan Dan Kebidanan, 3(1): 291-305.
Ginting, A., Helinida S. & Elvis S. (2024). Gambaran Kejadian Hipertensi di Dusun III Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Tinggi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2023. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(1): 7225-7238.
Khairunnissa, Norfai, & Zuhrupal, H. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai Tahun 2021. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi (Jabj), 11(2):165-174.
Kementerian Kesehatan RI, (2016). Hidupkan Pos UKK Agar Pekerja Sektor Informal Tersentuh Layanan Kesehatan Kerja. Available at https://www.kemkes.go.id/article/view/16110900002/hidupkan-pos-ukk-agar-pekerja- sektor-informal-tersentuh-layanan-kesehatan-kerja-.html. (accessed 10 November 2025).
Kementrian Kesehatan RI, (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Muchlis, F.P.M., Nurul,U.M., & Nasruddin S. (2024). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Petani Bawang Merah Di Kecamatan Malua, Window of Public Health Journal, 5 (5) : 761-773.
Medayati, M., A, R., S., R., Stang, S., (2018). Karakteristik dan Prevalensi Risiko Penyakit Kardiovaskular Pada Tukang Masak Warung Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea. Jurnal Kesehatan, 11 (1), 30–38. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v11i1.5029.
Ningsih, D.L.R., (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pekerja Sektor Informal di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta. Naskah Publikasi, 1-20.
Nurwidhiana, N., Handari, S.R.T., Latifah, N., (2020). Hubungan antara Stres Kerja dengan Kejadian Hipertensi Pada Pengemudi Ojek Online dan Ojek Pangkalan di Kota Bekasi Tahun 2017. Environmental Occupational Health and Safety Journal, 1(1), 29-38. https://doi.org/10.24853/eohjs.1.1.29-38.
Rahayuni, M.D., Izzatul A.S. & Ratih P. (2024).Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Masyarakat Pekerja Di Wilayah Desa Penadaran Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Journal Occupational Health Hygiene And Safety, 2(1): 222-236.
Rumaolat, W. Faktor-Faktor Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Nelayan Desa Titawaai Kabupaten Maluku Tengah. Vitamin : Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, 1(4): 85-93.
Sinubu, R.B., Rolly, R., Onibala, F., (2015). Hubungan Beban Kerja dengan Kejadian Hipertensi Pada Tenaga Pengajar di SMAN 1 Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. e-Jurnal Keperawatan, 3(2), 1–8.
Tipayamongkholgul, M., Kongtip, P., Woskie, S., (2021). Association between occupations and selected noncommunicable diseases: A matched case-control among Thai informal workers. Journal of Occupational Health 63, e12249. https://doi.org/10.1002/1348-9585.12249.
Ummah,K., Fajaria, N. & Balqis, H.B. (2024). Determinan Kejadian Hipertensi Pada Sopir Angkot Di Terminal Determinan Kejadian Hipertensi Pada Sopir Angkot Di Terminal Depok. Al Epidemiologi Kesehatan Indonesia Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 8(1): 59-64.
World Health Organization, (2023). Hypertension. Available at https://www.who.int/news- room/fact-sheets/detail/hypertension (accessed 10 November 2025).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Denny Saptono Fahrurodzi, Alya Tsurayya, Aulya Rahma Santi, Bangga Agung Satrya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







