EFEKTIVITAS STRATEGI ACTIVE CASE FINDING DALAM PENEMUAN KASUS TB : KAJIAN SISTEMATIS  DARI STUDI GLOBAL

Maqh Ferotillah; Hamzah Hasyim; Rizma Adlia Syakurah

doi:10.31004/prepotif.v9i3.52129

Authors

Maqh Ferotillah Faculty of Public Health, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Hamzah Hasyim Faculty of Public Health, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Rizma Adlia Syakurah Faculty of Public Health, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.52129

Keywords:

Tuberkulosis, Active Case Finding, faktor determinan, strategi deteksi, indonesia

Abstract

Penemuan kasus Tuberkulosis (TB) merupakan komponen penting dalam pengendalian penyakit. Studi ini menelaah faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas strategi Active case finding (ACF) di Indonesia melalui analisis literatur kualitatif menggunakan wawancara mendalam, focus group discussion, dan observasi partisipatif. Sintesis data dilakukan secara naratif dengan thematic analysis dan convergent integrated approach untuk memahami keberhasilan dan hambatan pelaksanaan program secara holistik. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor individu, termasuk tingkat pengetahuan, persepsi risiko, dan perilaku pencarian pengobatan, serta stigma sosial berperan penting dalam deteksi kasus TB. Kondisi social ekonomi, seperti kemiskinan, kepadatan penduduk, dan rendahnya pendidikan, membatasi akses terhadap fasilitas kesehatan. Faktor lingkungan, termasuk sanitasi buruk dan ventilasi tidak memadai, meningkatkan risiko penularan, sementara kapasitas sistem kesehatan, pelatihan, supervisi, fasilitas diagnostik, serta dukungan kebijakan dan integrasi lintas sektor menjadi determinan penting dalam keberhasilan ACF. Temuan ini menegaskan perlunya pendekatan holistik yang menggabungkan pemberdayaan masyarakat, penguatan SDM, dan dukungan kebijakan untuk mempercepat penemuan kasus TB, sesuai dengan rekomendasi End TB Strategy WHO.

References

Braun, V., & Clarke, V. (2021). Thematic analysis: A practical guide. SAGE Publications.

Chan, L. (2024). Global trends in tuberculosis incidence in Southeast Asia. International Journal of Infectious Diseases, 142(3), 55–63.

Chan, R. (2024). Qualitative synthesis methods for public health implementation research. Journal of Global Public Health Studies, 12(1), 44–59.

Costa, M. (2024). Structural and social barriers affecting TB active case finding: A qualitative evidence review. International Journal of Tuberculosis Research, 18(2), (halaman tidak tersedia).

Damayanti, S. (2024). Improving transparency in systematic reviews using PRISMA 2020 guidelines. Health Research Review, 9(1), 11–22.

Dewi, L., & Putra, A. (2021). Efektivitas pelibatan tokoh masyarakat dalam skrining aktif dan deteksi TB di Kota Denpasar, Bali. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 17(3), 98–110.

Fadilah, R., & Yohana, M. (2022). Integrasi budaya lokal dan pendekatan komunitas dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap skrining TB di Kabupaten Jayapura, Papua. Jurnal Kesehatan Indonesia Timur, 10(1), 14–25.

Fernando, L. (2023). Optimizing database search strategies in infectious disease epidemiology. Epidemiology and Global Health Journal, 7(3), 210–225.

Ferrer, P. (2022). Determinants of TB active case finding effectiveness in low- and middle-income countries. Global Infectious Disease Reports, 5(4), 299–314.

Greenhalgh, T., Papoutsi, C., & Wong, G. (2020). Analysing complexity in health systems: A new approach to policy evaluation. Social Science & Medicine, 245, 112–118.

Gunarto, H. (2023). Gap analysis of TB case reporting in Indonesia. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 11(2), 75–84.

Gunawan, A., & Putri, N. (2022). Pengaruh faktor sosial-ekonomi terhadap penemuan kasus Tuberkulosis di Kabupaten/Kota Jawa Barat: Studi kualitatif. Jurnal Penelitian Kesehatan, 14(3), 112–123.

Hidayat, A. (2024). Implementation of active case finding for TB through community-based screening. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Tropis, 12(1), 15–25.

Hidayat, F., & Andini, S. (2021). Keterbatasan SDM dan dukungan supervisi dalam strategi deteksi Tuberkulosis di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 9(2), 78–89.

Kurniawan, D. (2024). Utilizing thematic analysis for synthesizing qualitative evidence in health systems research. Journal of Qualitative Health Inquiry, 10(1), 22–39.

Laksmi, R. (2024). Social stigma and barriers to TB screening participation. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 9(2), 112–120.

Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. SAGE Publications.

Long, H. A., French, D. P., & Brooks, J. M. (2020). Optimizing systematic review quality: Critical appraisal considerations using CASP and JBI checklists. Research Synthesis Methods, 11(5), 665–674.

Mahendra, F. (2023). Provincial disparity in tuberculosis burden in Indonesia. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(3), 177–185.

Mukmin, A. (2024). Limitations of passive case finding in tuberculosis control programs. Indonesian Journal of Public Health Studies, 6(1), 30–38.

Nelwan, E. (2023). Epidemiological perspectives on global tuberculosis burden. Journal of Infectious Disease Control, 18(2), 101–110.

Noyes, J., Booth, A., Moore, G., Flemming, K., & Tunçalp, Ö. (2022). Integrating qualitative evidence in mixed data synthesis: State of the art and future directions. The Lancet Global Health, 10(1), 123–133.

Nugroho, P. (2023). Challenges in health system readiness for TB active case finding. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 26(4), 233–241.

Pereira, L. (2023). Community engagement in contact investigation to support TB case finding. International Journal of Community Health, 15(2), 88–97.

Putri, M., & Santoso, B. (2022). Komunikasi dan edukasi kesehatan masyarakat dalam peningkatan partisipasi skrining TB di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan Komunitas, 11(4), 56–67.

Rahim, S. (2022). Impact of delayed TB diagnosis on community transmission. Journal of Respiratory Epidemiology, 10(3), 145–152.

Rahmawati, I., & Santoso, B. (2021). Pendekatan edukasi berbasis komunitas dan keterlibatan relawan lokal dalam peningkatan angka deteksi TB di Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(4), 67–79.

Rambe, D., & Lestari, R. (2020). Peran pelatihan petugas, edukasi masyarakat, dan skrining aktif dalam deteksi TB di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(1), 33–45.

Rodriguez, V. (2022). Health system constraints in middle-income countries for TB control. Global Health Policy Review, 14(1), 50–60.

Salim, R. (2023). Systematic review methodology for evaluating TB active case finding effectiveness. Journal of Evidence-Based Public Health, 9(4), 300–310.

Santoso, R., & Dewi, A. (2023). Pengaruh supervisi rutin dan pelatihan terhadap kemampuan petugas menemukan kasus TB di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jurnal Pelayanan Primer, 15(1), 24–36.

Sari, F. A., & Ilyas, M. (2023). Pelatihan, motivasi kerja, dan supervisi pimpinan dalam peningkatan kinerja deteksi TB di Kota Lhokseumawe, Aceh. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 18(2), 45–56.

Simatupang, H. (2023). Diagnostic inequity in TB laboratory capacity across Indonesian regions. Jurnal Laboratorium Kesehatan, 8(2), 59–68.

Siregar, B. (2024). National TB case detection achievements toward elimination targets. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 13(1), 21–30.

Torres, M. (2023). Barriers to seeking TB care in vulnerable populations. International Journal of Pulmonary Medicine, 11(2), 70–79.

Wijaya, A. (2024). Indonesia’s TB burden in the context of global incidence estimates. Jurnal Epidemiologi Indonesia, 14(1), 1–9.

Wu, X. (2023). Early treatment initiation following ACF interventions. Asian Journal of Respiratory Medicine, 6(3), 210–219.

Wulandari, Y. (2023). Community-integrated ACF strategies in remote Indonesian settings. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat, 5(2), 133–142.

Yuliana, R., & Hadi, A. (2020). Kolaborasi tenaga kesehatan dan relawan lokal dalam memperluas jangkauan program Active Case Finding di Kota Semarang, Jawa Tengah. Jurnal Epidemiologi Indonesia, 13(2), 45–57.