GAMBARAN POLA GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN 1 KARYAMULYA KOTA CIREBON PADA TAHUN 2025

Authors

  • Rista Nur Akmalia Dewi Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
  • Boyke Sisprihattono Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati
  • Risnandya Primanagara Departemen Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Bioetika Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.51568

Keywords:

anak sekolah, gangguan refraksi, tajam penglihatan

Abstract

International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) mencatat lebih dari 90 juta anak mengalami gangguan penglihatan, seiring dengan meningkatnya paparan teknologi dan digitalisasi. Faktor predisposisi seperti perilaku visual yang tidak ergonomis, jarak membaca yang terlalu dekat, pencahayaan yang tidak memadai, ketidaksesuaian sarana pendidikan, serta penggunaan perangkat digital berkontribusi terhadap tingginya angka gangguan tajam penglihatan pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pola gangguan tajam penglihatan pada siswa Sekolah Dasar di SDN 1 Karyamulya Kota Cirebon Tahun 2025. Penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif observasional ini menggunakan data primer melalui pemeriksaan tajam penglihatan menggunakan snellen chart dan pinhole serta penilaian faktor risiko melalui kuesioner pada 58 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki (55,2%) dan 81% mengalami gangguan penglihatan pada kedua mata, dengan gangguan refraksi sebesar 74,1% pada mata kanan dan 70,7% pada mata kiri. Sebanyak 74,1% siswa terpapar penggunaan gadget yang dipinjamkan oleh orang tua dengan durasi 1–2 jam (32,8%), dan 44,8% memiliki riwayat keluarga dengan mata minus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gangguan refraksi merupakan masalah utama pada tajam penglihatan anak usia sekolah, dipengaruhi oleh penggunaan gadget dan faktor genetik. Upaya pencegahan melalui edukasi, pengaturan waktu layar, serta pemeriksaan mata rutin diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap perkembangan penglihatan anak.

References

Burke, N., Butler, J. S., Flitcroft, I., & Loughman, J. (2021). The relationship between serum zinc levels and myopia. Clinical and Experimental Optometry, 104(1), 28–34. https://doi.org/10.1111/cxo.13079

Farosa, O., Nurvinanda, R., Keperawatan, I., Kep Bangka Belitung, P., & Author, C. (2025). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketajaman penglihatan mata anak usia sekolah pada era digitalisasi di SDN 20 Sungailiat tahun 2024. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 6(1).

Hayati, F., & Mardalena, E. (2021). Gambaran kelainan refraksi pada siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri 55 Banda Aceh. Jurnal Sains Riset, 11, 539. http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR

Hussain, E., Hossain, A., Mashreky, S. R., Viitasara, E., & Dalal, K. (2025, December 1). Prevalence of refractive error among school-aged children in Sylhet division of Bangladesh. Discover Public Health, 22(1). https://doi.org/10.1007/s44155-025-00078-2

Hu, B., Liu, Z., Zhao, J., Zeng, L., Hao, G., Shui, D., et al. (2022). The global prevalence of amblyopia in children: A systematic review and meta-analysis. Frontiers in Pediatrics, 10, 1–12. https://doi.org/10.3389/fped.2022.1023095

Kim, J. M., & Choi, Y. J. (2024, December 1). Nutritional intake, environmental factors, and their impact on myopia prevalence in Korean children aged 5–12 years. Journal of Health, Population and Nutrition, 43(1). https://doi.org/10.1186/s41043-024-00456-9

Lanca, C., & Saw, S. M. (2020). The association between digital screen time and myopia: A systematic review. Ophthalmic and Physiological Optics, 40(2), 216–229. Blackwell Publishing Ltd.

Liu, Y. L., Jhang, J. P., Hsiao, C. K., Tsai, T. H., & Wang, I. J. (2022). Influence of parental behavior on myopigenic behaviors and risk of myopia: Analysis of nationwide survey data in children aged 3 to 18 years. BMC Public Health, 22(1), 1637. https://doi.org/10.1186/s12889-022-13637-7

Martínez-Albert, N., Bueno-Gimeno, I., & Gené-Sampedro, A. (2023). Risk factors for myopia: A review. Journal of Clinical Medicine, 12(1), Article 1234. Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI). https://doi.org/10.3390/jcm12010123

Medika, J. T., Chandra Pitriani, A., Primanagara, R., & Pratiwi, W. (n.d.). Hubungan durasi penggunaan gadget untuk sosial media dan game online terhadap miopia pada siswa SMA Negeri 1 Kota Cirebon.

Nasution, F. S., & Girsang, E. M. (2022). Penggunaan gadget terhadap kelainan refraksi pada siswa-siswi. Jurnal Kesehatan, 4, 1029–1037.

Ng, F. J., Mackey, D. A., O’Sullivan, T. A., Oddy, W. H., & Yazar, S. (2020). Is dietary vitamin A associated with myopia from adolescence to young adulthood? Translational Vision Science & Technology, 9(6), 1–11. https://doi.org/10.1167/tvst.9.6.1

Ohman, S., Siegers, D., & Noya, F. C. (2024, December 27). Prevalensi kelainan tajam penglihatan pada siswa SD kelas VI di Kelurahan Uritetu, Kota Ambon. Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia, 6(3), 103–109. https://jurnaloftalmologi.org/index.php/oftalmologi/article/view/564

Rahmi, A., Salsabila, F., Fatahillah, M. A., & Khairiah, M. (2023). Analisis faktor risiko kejadian miopia pada mahasiswa/i program studi ilmu komputer Universitas X Kota Medan tahun 2023. Jurnal Ners, 7(2), 1543–1547.

Sangsre, P., & Phamonvaechavan, P. (2022). Screening for amblyopia and refractive error in grade 1 school children in Bangkok Noi area. Thai Journal of Ophthalmology, 36, 79–87.

Sari, N., & Siregar, J. H. (2022). Hubungan tingkat tajam penglihatan dengan kualitas hidup pada pasien dengan kelainan refraksi di Poli Mata RSUD Rokan Hulu. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 21(1), 9–18.

Srue, D. M., Ernawati, Y., & Salim, N. A. (2021). Gambaran pola makan sayur pada anak sekolah dasar Al Islam Tambak Bayan, Depok, Sleman, Yogyakarta. Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia, 1, 88–98.

Sriyanti, N., Rini, M., & Ratnaningsih, N. (2023). Karakteristik penderita kelainan refraksi dan presbiopia yang terjaring program pemeriksaan mata berbasis komunitas. Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia, 5(2), 1.

Susanti, D., & Aisyiyah, J. (2023). Determinan kejadian miopia pada siswa sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 8, 244–251.

Surya, A. A., Primanagara, R., & Affandi, T. T. (n.d.). Hubungan pencahayaan, jarak, dan lamanya paparan cahaya komputer terhadap visus konsumen di penyedia jasa warung internet (warnet) di wilayah Kabupaten Kuningan. Tunas Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.

Titah, A., Mu’awanah, M., Purnomo, H., & Mudhofar, M. N. (2020). Deteksi dini penurunan tajam penglihatan pada anak usia sekolah dasar. Link, 16(2), 149–153.

Wu, Q., Tian, Q., Zhang, X., Xu, J., Tang, G., Li, R., et al. (2021). Prevalence of refractive error and visual acuity among school children in the plateau region of Qinghai, China. International Journal of General Medicine, 14, 5795–5805. https://doi.org/10.2147/IJGM.S329949

World Health Organization. (2023). Kebutaan dan gangguan penglihatan. World Health Organization. https://www.who.int

Yuliana, W., Prastyawati, Y., Katolik, S., Vincentius, S., & Surabaya, P. (n.d.). Identifikasi faktor penurunan visus mata anak di SDN Lidah Kulon 1/464 Surabaya.

Zhang, X., Yang, W., Yang, J., Du, W., Xiang, Y., Wang, X., et al. (2021). Relationship between family and myopia: Based on the Jiangsu School Student Myopia Study. Journal of Ophthalmology, 2021, Article 2021. https://doi.org/10.1155/2021/5510657

Downloads

Published

2025-11-25

How to Cite

Dewi, R. N. A., Sisprihattono, B., & Primanagara, R. (2025). GAMBARAN POLA GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN 1 KARYAMULYA KOTA CIREBON PADA TAHUN 2025. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(3), 7720–7730. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.51568