BEDAH FLAP KONJUNGTIVA SEBAGAI TATALAKSANA ALTERNATIF PADA PERFORASI ULKUS KORNEA : LAPORAN KASUS

Authors

  • Ivan Santiago Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
  • Cyntia Tanujaya Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
  • Oktarina Nila Juwita Ketua KSM bagian Mata RSUD RAA Soewondo Pati
  • Octavia Dwi Wahyuni Ketua KSM bagian Mata RSUD RAA Soewondo Pati

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.51363

Keywords:

conjunctival flap, penyakit permukaan okular, ulkus kornea

Abstract

Secara global, sekitar 39 juta orang mengalami kebutaan dan 246 juta mengalami gangguan penglihatan sedang hingga berat, dengan sekitar 80% kasus sebenarnya dapat dicegah. Kelainan kornea menyumbang sekitar 5,1% penyebab kebutaan di dunia, dan salah satu penyebab tersering adalah ulkus kornea infeksius yang memerlukan penanganan cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi serius. Prosedur conjunctival flap (Gundersen) merupakan salah satu pilihan bedah untuk ulkus yang tidak responsif terhadap terapi medis karena mampu melindungi permukaan kornea dan mendukung penyembuhan. Seorang laki-laki Jawa berusia 59 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat, fotofobia, dan discharge purulen pada mata kiri setelah trauma okular satu bulan sebelumnya, dengan riwayat diabetes melitus tidak terkontrol, hipertensi, serta operasi katarak. Pemeriksaan menunjukkan ulkus kornea perforasi sentral berukuran besar dengan dasar nekrotik dan kekeruhan kornea, sehingga dilakukan total conjunctival flap. Perbaikan awal tampak pascaoperasi, namun pada kontrol lanjutan terjadi pelepasan flap yang menyebabkan kekambuhan gejala dan akhirnya memerlukan tindakan eviserasi karena prognosis visual yang buruk. Ulkus kornea sendiri ditandai oleh defek epitel yang menyebabkan nekrosis stroma, umumnya akibat infeksi bakteri, dan prosedur conjunctival flap diindikasikan pada ulkus yang tidak sembuh atau mengalami perforasi karena dapat memberikan perlindungan permukaan serta mengurangi nyeri, meskipun komplikasi seperti pelepasan flap dapat terjadi. Walaupun penatalaksanaan pada kasus ini tidak berhasil, berbagai studi melaporkan tingkat keberhasilan anatomi lebih dari 70% pada tindakan conjunctival flap. Secara keseluruhan, conjunctival flap tetap menjadi pilihan terapi yang sederhana, efektif, dan ekonomis untuk menangani ulkus kornea refrakter, terutama di daerah dengan keterbatasan sumber daya.

References

Alam, M. K., & Matin, M. A. (2025). Effectiveness of conjunctival flap surgery in managing non-healing corneal ulcers. Saudi Journal of Medicine, 10(2), 57–61. https://doi.org/10.36348/sjm.2025.v10i02.004

Asyari, F., Winarto, Djohani, E. M., Sjamsoe, S., Tribowo, A., Sitompul, R., et al. (2023). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Ulkus Kornea Bakteri. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI). https://perdami.or.id/web/assets/uploads/files/PNPK-Ulkus-Final.pdf

Bowling, B. (2016). Kanski’s Clinical Ophthalmology: A systematic approach (8th ed.). Elsevier.

Byrd, L. B., Gurnani, B., & Martin, N. (2025). Corneal ulcer. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539689/

Farida, Y. (2015). Corneal ulcers treatment. Medical Journal of Lampung University, 4(1). https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/511/512

Gibralter, R. P., & Hawn, V. S. (2021). Conjunctival flaps for the treatment of advanced ocular surface disease—Looking back and beyond. Annals of Eye Science, 7, 36. https://doi.org/10.21037/aes-22-36

Mulya, L., Fajriansyah, A., Mustaram, A. A., Muslima, P., & Idrus, E. A. (2023). Karakteristik klinis pasien dengan ulkus kornea infeksi... Perpustakaan Kemenkes RS Mata Cicendo. https://elib.cicendoeyehospital.org/wp-content/uploads/2023/03/fellow1.pdf

Oostra, T. D., & Mauger, T. F. (2020). Conjunctival flaps: A case series and review of the literature. Eye & Contact Lens, 46(2), 70–73. https://doi.org/10.1097/ICL.0000000000000590

Priyanto, A.D., & Nisa, F.C. (2016). Formulasi Daun Kelor dan Ampas Daun Cincau Hijau sebagai Tepung Komposit pada Pembuatan Mie Instan. Jurnal Teknologi Pangan, 17(1): 29-36

Ramdhani, Awa., Handayani, Hani., & Setiawan, Asep. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Stunting. Tasikmalaya: Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Republik Indonesia.

Rustamaji, G.A.S., & Ismawati, R. (2021). Daya Terima dan Kandungan Gizi Biskuit Daun Kelor sebagai Alternatif Makanan Selingan Balita Stunting. Jurnal Gizi Universitas Negeri Surabaya, 1(1): 31-37

Saleh, A.S., Hasan, T., Saleh, U.K.S. (2023). Edukasi Penerapan Gizi Seimbang Masa Kehamilan Berbasis Pangan Lokal sebagai Pencegahan Stunting. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2): 49-53 Sari, E.M., et al. (2016). Asupan Protein, Kalsium dan Fosfor pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 24-59 Bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(4): 152-159

Sundari, D., Almasyhuri., & Lamid, A. (2015). Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Media Litbangkes 25(4): 235-242

Wiranata, S., Sinta, S., Sutyawan, E., & Budhiastra, I. (2021). The prevalence of characteristic corneal ulcer patients in Sanglah General Hospital, Indonesia. World Journal of Current Medical and Pharmaceutical Research, 3(4), 81–84. https://doi.org/10.37022/wjcmpr.v3i4.182

Zemba, M., Stamate, A. C., Tataru, C. P., Branisteanu, D. C., & Balta, F. (2020). Conjunctival flap surgery in the management of ocular surface disease: Review. Experimental and Therapeutic Medicine, 20(4), 3412–3416. https://doi.org/10.3892/etm.2020.8964

Downloads

Published

2025-11-18

How to Cite

Santiago, I., Tanujaya, C., Juwita, O. N., & Wahyuni, O. D. (2025). BEDAH FLAP KONJUNGTIVA SEBAGAI TATALAKSANA ALTERNATIF PADA PERFORASI ULKUS KORNEA : LAPORAN KASUS. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(3), 7614–7620. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i3.51363