HUBUNGAN KUALITAS FISIK UDARA DALAM RUANG DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) DI UNIT KERJA X
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.49067Keywords:
Kualitas Fisik Udara, Pencemaran Udara, Sick Building SyndromeAbstract
Sick Building Syndrome (SBS) adalah suatu gejala keluhan kesehatan yang dapat dirasakan oleh seseorang pada saat berada didalam gedung dan akan hilang ketika sudah keluar dari gedung tesrsebut yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kualitas udara didalam ruangan, pencemaran udara dan ventilasi suatu bangunan. Adapun gejala yang dapat dirasakan oleh seseorang berupa sakit kepala, bersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, iritasi pada mata, tenggorokan, batuk, gatal, dan bitnik merah pada kulit serta rasa mual. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk dapat mengetahui kualitas fisik udara yang berpotensi menjadi penyebab kejadian SBS pada anggota di unit kerja X. Penelitian ini dilakukan secara analitik dengan pendekatan cross sectional yang diikuti oleh 33 responden unit kerja X. Ruang lingkup penelitian ini adalah pengukuran kualitas fisik udara berupa suhu, kelembapan, laju ventilasi, partikulat dan pencahayaan dan juga memberikan kuesioner terkait keluhan SBS yang dirasakan oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil mengenai hubungan kualitas fisik udara dengan kejadian SBS yaitu suhu (p-value 0,874), kelembapan (p-value 0,024), laju ventilasi (p-value 0,818), dan partikulat (p-value 0,024). Adapun untuk pencahayaan ruangan tidak dapat diuji statistik bivariat.dari hasil diatas dapat isimpulkan bahwa kualitas fisik udara kelembapan dan partikulat memiliki hubungan dengan kejadian SBS pada pegawai di unit kerja X dengan p-value < 0,05.References
Candrasari CR, Mukono J. (2013). Hubungan kualitas udara dalam ruang dengan keluhan penghuni lembaga pemasyarakatan kelas iia kabupaten sidoarjo. Kesehatan Lingkungan. 2013;7(1):21–5
Gayuh F, Dewi U. Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah. J Rekayasa Mesin. 2021;3(2):299-304.
Hefnita H, Budiyono B, Suhartono S. (2023). Hubungan Antara Kualitas Udara Dengan Gejala Sick Building Syndrome. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung. 2023;15(2):528–40
Iskandar R. (2007). Kajian Sick Building Syndrome. Jurnal Teknik Sipil. 2007;3(2):158–73
Karlina PM, Maharani R, Utari D. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Sick Building Sydrome (SBS). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Media Komunitas Kesehatan Masyarakat. 2021;13(1):46-55
Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. Kemenkes Republik Indones. 2023;151(2): Hal 10-17
Mahuling J, Kumurur VA, Wuisang C. (2017). Analisis Kenyamanan Termal Ruang Luar Di Kawasan Kampus Unsrat. Daseng J Arsit. 2017;6(1):59-70
Muniarti N. Hubungan Suhu dan Kelembaban dengan keluhan Sick Building Sydrome pada Petugas Administrasi Rumah Sakit Swasta X. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2018;7(3):48-54
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran. kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sekretariat Negara Republik Indonesia; Jakarta.
Rahman NH, Naiem F, Russeng S. (2014). Studi tentang Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. 2014;1(12)
Rahmawati LZA, Hartanto T, Pratiwi AS, Tiaraningrum H. (2022). Perbandingan Kualitas Udara Dalam Ruang Gedung D1 Fmipa Berdasarkan Arah Sinar Matahari. Proceeding Seminar Nasional IPA XII. 2022;134–41
Rasha Abdul Wahhab, Jetly KJ, Shakir S. (2021). Indoor Air Quality Monitoring Systems. Int J Knowledge-Based Organ. 2021;11(3):1–14
Ulfa VA, Asnifatima A, Fathimah A. (2022). Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Karyawan RSIA Pasutri Bogor Tahun 2020. 2022;5(5):428–34
Zettira T, Yudhastuti R. (2022). Perbedaan Polutan Penyebab Polusi Udara Dalam Ruangan Pada Negara Maju dan Berkembang. Media Gizi Kesehatan Masyarakat. 2022;11(2):25-32.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rici Riansyah, Rahmat Hamdhani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







