FAKTOR PERSONAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI LEHER PADA PEKERJA TENUN LURIK : AN OCCUPATIONAL HEALTH SURVEILLANCE

Authors

  • Jihan Faradisha Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret
  • Dhela Vahira Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.49060

Keywords:

age, Body Mass Index, neck pain, weaving worker, working period

Abstract

Pekerja tenun di industri tekstil rentan mengalami keluhan nyeri leher akibat aktivitas kerja statis, repetitif, dan postur tubuh yang tidak ergonomis. Nyeri leher merupakan salah satu keluhan muskuloskeletal yang dapat menurunkan produktivitas kerja. Nyeri leher disebabkan karena posisi leher yang menunduk dalam waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor personal (usia, masa kerja, dan Indeks Massa Tubuh (IMT)) dengan tingkat keluhan nyeri leher pada pekerja tenun lurik. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada 60 responden di industri tenun lurik X Klaten, yang terbagi dalam dua kelompok. Data karakteristik responden dikumpulkan melalui kuesioner, dan keluhan nyeri leher diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis statistik menggunakan uji Chi-square dan Spearman Rank. Terdapat hubungan signifikan antara usia dan masa kerja dengan keluhan nyeri leher pada kedua kelompok (p < 0,05). Pada kelompok A tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan keluhan nyeri leher, namun pada kelompok B terdapat hubungan yang signifikan (p value = 0,011) antara IMT dan keluhan nyeri leher. Semakin tua usia, semakin lama masa kerja, dan semakin tinggi IMT, maka semakin tinggi risiko keluhan nyeri leher. Oleh karena itu, pengendalian faktor risiko ergonomi dan promosi kesehatan kerja perlu dilakukan sebagai langkah preventif terhadap keluhan muskuloskeletal di tempat kerja.

References

Amalia, R., & Suherman, A. (2021). Evaluasi Ergonomi terhadap Nyeri Leher di Kalangan Karyawan. Indonesian Journal of Occupational Health, 5(1), 78–85.

Dewangga, M. W. (2020). Efektifitas Penggunaan Traksi Cervical Untuk Menunrunkan Derajat Nyeri Pada Penderita Nyeri Leher. Jurnal Ilmiah Umum Dan Kesehatan Aisyiyah, 5(2).

Dinar, A., Susilowati, Indri Hapsari Azwar, A., Indriyani, K., & Wirawan, M. (2017). Analysis of Ergonomic Risk Factors inRelation to Musculoskeletal DisorderSymptoms in Office Workers. International Conference of Occupational Health and Safety 2018, 16–19.

Indrawati, E., Nurrahmi, A. F., & Sari, P. M. (2021). Hubungan Usia dan Masa Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 15(2), 112–120.

Indrawati, R., Sari, N. L., & Pramudito, R. (2021). Hubungan Usia dan Postur Kerja dengan Keluhan Leher pada Pekerja Pabrik. Jurnal Kesehatan Kerja, 9(1), 45–52.

Kim, R., Wiest, C., Clark, K., Cook, C., & Horn, M. (2018). Identifying risk factors for first-episode neck pain: A systematic review. Musculoskelet Sci Pract, 33, 77–83.

Laksana, A. J., & Srisantyorini, T. (2020). Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Operator Pengelasan (Welding) Bagian Manufakturing di PT X Tahun 2019. Jurnal Kajian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, 1(1), 64–73.

Medin, C. C., Korkmaz, M., Sahbaz, T., & Cigdem, K. (2023). Risk Factors of Neck Disability in Computer-Using Office Workers: a cross-sectional study. Int J Occup Saf Ergon, 29(1), 44–49.

Nadhifah, N., Udijono, A., Wuryanto, M. A., & Saraswati, L. D. (2021). Gambaran Kejadian Nyeri Leher Pada Pengguna Smartphone (Studi Di Pulau Jawa 2020). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 9(4), 548–554. https://doi.org/10.14710/jkm.v9i4.30516

Prasana, I. G. E. J., Adiputra, I. N., & Dinata., I. M. K. (2018). No Title. Original Article, 6(1), 25–28.

Prasetya, A., et al. (2020). Hubungan IMT dengan Keluhan Leher pada Pekerja Kantor. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 12(2), 134–140.

Prasetya, R. A., Hasanah, U., & Wulandari, T. (2020). Hubungan IMT dengan Keluhan Leher pada Mahasiswa Kedokteran. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 11(3), 205–211.

RI, DepartemeN Kesehatan (2009). Pedoman Kategori Usia Menurut Depkes RI.

Rizki, F. N., & Rahmawati, D. (2019). Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dan Postur Kepala terhadap Nyeri Leher. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi, 4(2), 97–104.

Rizki, F., & Rahmawati, A. (2019). Pengaruh Obesitas terhadap Nyeri Leher. Jurnal Fisioterapi, 3(1), 20–26.

Setyowati, S., Widjasena, B., & Jayanti, S. (2017). Hubungan Beban Kerja, Postur Dan Durasi Jam Kerja Dengan Keluhan Nyeri Leher Pada Porter Di Pelabuhan Penyeberangan Ferry Merak-Banten. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 356– 368.

Siregar, H., & Lubis, N. (2020). Faktor Risiko Gangguan Muskuloskeletal pada Pekerja Usia Lanjut. Jurnal Ergonomi Indonesia, 4(2), 112–120.

Siregar, L., & Lubis, Z. (2020). Hubungan Usia dan Postur Kerja terhadap Keluhan Nyeri Leher pada Operator Komputer. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(1), 53–59.

Tarwaka. (2015). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja (Revisi-Edi). Surakarta : Harapan Press.

Wijayanti, D., Astuti, R., & Nugroho, S. (2022). Masa Kerja dan Postur terhadap Gangguan Leher pada Pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(3), 210–218.

Wijayanti, D., Fitriani, Y., & Hidayati, R. (2022). Masa Kerja dan Gangguan Muskuloskeletal pada Pekerja Administrasi. Jurnal Kesmas: Kesehatan Masyarakat Indonesia, 17(1), 33–40.

Yosineba, T. P., Bahar, E., & Adnindya, M. R. (2020). Risiko Ergonomi dan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Tenun di Palembang. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 7(1), 60–66.

Downloads

Published

2025-08-28

How to Cite

Faradisha, J., & Vahira, D. (2025). FAKTOR PERSONAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI LEHER PADA PEKERJA TENUN LURIK : AN OCCUPATIONAL HEALTH SURVEILLANCE. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 5892–5901. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.49060