PENGALAMAN HIDUP IBU DALAM MERAWAT ANAK STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERJUN MEDAN MARELAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.49040Keywords:
Stunting, Pengalaman Ibu, Karakteristik, Sanitasi LingkunganAbstract
Pada penelitian ini bertujuan meneliti pengalaman hidup ibu dalam merawat anak stunting merupakan penyakit kronis tidak menular tetapi berlangsung dalam waktu lama menghambat tumbuh kembang anak. jenis penelitian kualitatif dan menggunakan metode pendekatan fenomenologi pada Informan berjumlah 5 orang diperoleh hasil wawancara langsung diwilayah kerja Puskesmas terjun Medan Marelan. Terdapat 3 tema utama yaitu pertama pengalaman ibu merawat anak stunting Kedua kesadaran keadaan karakteristik anak stunting ketiga kesadaran kebutuhan kesehatan lingkungan. Hasil penelitian ini diketahui memiliki kesamaan pada ciri anak Stunting pertumbuhan tinggi badan anak lambat, berat badan anak tidak naik seiring bertambahnya usia anak saat balita juga lebih kurus, anak stunting kurang nafsu makan dan kurang cepat dalam berpikir. Pada anak stunting dengan riwayat penyakit bawaan seperti taksemia maka hal ini menganggu penyerapan nutrisi perkembangan dan pertumbuhan anak. Dan permasalahan juga muncul pada lingkungan tempat tinggal yang rutin terjadi air pasang menimbulkan kesadaran akan kebutuhan air bersih dan sanitasi lingkungan karna berdampak penyakit berulang pada anak. Saran, Ibu yang memiliki anak Stunting diharapkan berperan aktif dalam aspek kesehatan melalui layanan dari beberapa program puskesmas untuk anak stunting, menerapkan pola hidup sehat serta menjaga sanitasi lingkungan untuk mencegah resiko stunting pada anak berikutnya.References
Agustina, N. (2022). Apa itu stunting.
Aini Rahmah, A., Yani, D. I., Eriyani, T., & Lestari, R. (2023). Hubungan pendidikan ibu dan keterpaparan informasi stunting dengan pengetahuan ibu tentang stunting. Journal of Nursing Care [Preprint].
Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh. (2023). Bayi lahir prematur & berat bayi lahir rendah bisa berdampak stunting. Diakses dari https://dinkes.acehprov.go.id/detailpost/bayi-lahir-prematur-berat-bayi-lahir-rendah-bisa-berdampak-stunting
Desi Fajar Susanti, M.Sc., S.K. (2022). Mengenal apa itu stunting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Endy Paryanto Prawirohartono, Sp.A(K), & Rofi Nur Hanifah, S.G. (2019). Kenali penyebab stunting anak. Kementerian Kesehatan RS Sardjito.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2018). Pemberian makanan pendamping. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, hlm. 1–16.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2021). Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di posyandu dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak, pencegahan stunting, dan Covid-19.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023, hlm. 10–17.
Ketua TPPS Sekda Provinsi Sumatera Utara, Arief S. Trinugroho, M. (2023). Laporan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting.
Klik, S. M., & Nuwa, M. S. (2020). Stunting dengan pendekatan framework WHO. Google Books.
Lia Rahmawati Susila, S. (2024). Cegah stunting dengan pola asuh yang baik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Makassar, Kesehatan Lingkungan Poltekkes. (2016). Sanitasi.
Mekarisce, A. A. (2020). Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12.
Murti, R. I. (2023). Jumlah keluarga berisiko stunting 2023. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Nuryuliyani, E. (2023). Mengenal lebih jauh tentang stunting. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Diakses dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting
Oktavianisya, N., Sumarni, S., & Aliftitah, S. (2021). Faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia 2–5 tahun di Kepulauan Mandangin. Jurnal Kesehatan, 14(1), 46. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v14i1.15498
Pakpahan, E. L. E., et al. (2023). Hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan ruangan poliklinik penyakit dalam. Jurnal Kesmas Prima Indonesia, 6(2), 38–43. https://doi.org/10.34012/jkpi.v6i2.3369
R. Ginting, Y. (2019). Hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Belawan. Kesehatan Masyarakat dan Gizi, 2.
Rokhaidah, R., & Hidayattullah, R. (2022). Pengetahuan ibu dan dukungan keluarga sebagai upaya pencegahan stunting pada balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 14(3), 141–146. https://doi.org/10.52022/jikm.v14i3.348
Rokom. (2019). Derajat kesehatan 40% dipengaruhi lingkungan. Sehat Negeriku.
Soulissa, F. F., Arief, Y. S., & Probowati, R. (2022). Studi fenomenologi pengalaman ibu dalam merawat anak stunting usia 6–24 bulan berbasis Health Belief Model. Journal of Telenursing (JOTING), 4(2), 907–920. https://doi.org/10.31539/joting.v4i2.4809
WHO. (2023). Penyakit tidak menular. World Health Organization.
Wulan Angraini, M., Amin, B., Pratiwi, H., & Febriawati, R. Y. (2021). Pengetahuan ibu, akses air bersih dan diare dengan stunting di Puskesmas Aturan Mumpu Bengkulu Tengah. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa[Preprint].
Yoga, I. T., & Rokhaidah. (2020). Pengetahuan ibu tentang stunting pada balita di posyandu Desa Segarajaya. Indonesian Journal of Health Development, 2(3), 183–192.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Maya Syahdana Nuraini Siregar, Eka Lolita Eliyanti Pakpahan, Raphael Ginting

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







