HUBUNGAN WORK LIFE BALANCE DENGAN GENDER DAN STATUS PERNIKAHAN PADA PERAWAT IGD RSUD HAJI PROVINSI JAWA TIMUR

Authors

  • Mar Atun Nafiah Universitas Airlangga Surabaya
  • Yustinus Denny Ardyanto Universitas Airlangga Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48785

Keywords:

work-life balance, gender, status pernikahan, perawat, IGD

Abstract

Work-life balance (WLB) merupakan kondisi dimana individu mampu mengelola tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi secara seimbang. Profesi perawat, khususnya yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD), memiliki karakteristik pekerjaan dengan intensitas tinggi yang berpotensi mengganggu keseimbangan tersebut. Faktor gender dan status pernikahan diduga memiliki peran penting dalam pencapaian WLB. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara WLB dengan gender dan status pernikahan pada perawat IGD RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat IGD RSUD Haji Provinsi Jawa Timur dengan metode total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner WLB yang dikembangkan oleh Fisher, Bulger, dan Smith (2009). Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square pada tingkat signifikansi 5%. Dari 32 responden, mayoritas berjenis kelamin perempuan (69%) dan berstatus menikah (84%). Sebagian besar responden berada pada kategori WLB rendah (63%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara WLB dengan gender (p < 0,001) serta status pernikahan (p < 0,002). Dimana mayoritas responden yang memiliki tingkat WLB rendah adalah perempuan (75%), sedangkan berdasarkan status pernikahan, responden yang sudah menikah cenderung mengalami WLB lebih rendah (95%). 

References

Anandan, R., & Karthikeyan, P. (2016). Work-life balance among nurses: Challenges and coping strategies. International Journal of Management Research and Review, 6(12), 1680–1686.

Ashrafi, A., Shahraki, A., & Aghaei, M. (2018). The critical role of nurses in health care systems: A review. International Journal of Health System and Disaster Management, 6(1), 1–6.

Erpiana, N., & Fourianalistyawati, A. (2018). Peran ganda dan keseimbangan kehidupan kerja pada dewasa awal. Jurnal Psikologi Sosial, 16(2), 85–92.

Fauzi, A. (2018). Pengaruh konflik kerja-keluarga terhadap keseimbangan kehidupan kerja. Jurnal Psikologi, 15(2), 123–135.

Fisher, G. G., Bulger, C. A., & Smith, C. S. (2009). Beyond work and family: A measure of work/nonwork interference and enhancement. Journal of Occupational Health Psychology, 14(4), 441–456.

Gillies, D. A. (2013). Nursing management: A systems approach (4th ed.). Philadelphia, PA: Saunders.

Greenhaus, J. H., & Powell, G. N. (2006). When work and family are allies: A theory of work-family enrichment. Academy of Management Review, 31(1), 72–92.

Hafid, H., & Prasetio, A. P. (2017). Work-life balance dan dampaknya terhadap turnover intention. SMART: Study & Management Research, 14(3), 52–61.

Infodatin Kementerian Kesehatan RI. (2017). Situasi tenaga keperawatan di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.

Kossek, E. E. (2016). Managing work-life boundaries in the digital age. Organizational Dynamics, 45(3), 258–270.

Latupapua, M., Fourianalistyawati, A., & Widodo, S. (2022). Work-life balance dan peran ganda individu dewasa awal. Psikopedia: Jurnal Psikologi, 2(1), 45–52.

Lestari, S., & Purba, J. (2009). Dampak ketidakseimbangan peran kerja-keluarga pada tenaga kesehatan. Jurnal Manajemen Kesehatan, 11(1), 34–42.

Masturoh, I., & Anggita, D. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Pusat Pendidikan SDM Kesehatan.

Oktaviani, R. (2018). Tantangan karyawan dalam menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Jurnal Psikologi Terapan, 6(2), 88–97.

Poerwanto, S., Sisbintari, D. A., & Suhartono, R. (2013). Peran ganda wanita bekerja dalam keluarga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 45–52.

Poulose, S., & Sudarsan, N. (2014). Work-life balance and job satisfaction among nurses. International Journal of Nursing Studies, 51(4), 578–585.

Putri, D. A., & Lestari, S. (2015). Stres kerja pada karyawan perempuan dengan tanggung jawab ganda. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 45–53.

Shockley, K. M., & Allen, T. D. (2012). Motives for flexible work arrangement use. Journal of Vocational Behavior, 80(1), 123–132.

Tongam, P., Sianipar, C., & Hutagalung, P. (2021). Work-life balance dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 10(2), 110–120.

Troppmann, S., & Troppmann, L. (2012). Time allocation in healthcare professionals: Balancing work and life. In Lestari, & Purba (Eds.), Manajemen sumber daya manusia kesehatan (pp. 120–135).

Voydanoff, P. (2005). Consequences of boundary-spanning demands and resources for work-to-family conflict and perceived stress. Journal of Occupational Health Psychology, 10(4), 491–503.

Downloads

Published

2025-08-26

How to Cite

Nafiah, M. A., & Ardyanto, Y. D. (2025). HUBUNGAN WORK LIFE BALANCE DENGAN GENDER DAN STATUS PERNIKAHAN PADA PERAWAT IGD RSUD HAJI PROVINSI JAWA TIMUR . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 5188–5194. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48785