FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PULAU SABU TAHUN 2024
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48529Keywords:
faktor risiko, pencahayaan, perilaku merokok, riwayat kontak, TB paruAbstract
Tuberkulosis (TB) paru masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia, termasuk di Pulau Sabu, yang dikenal sebagai wilayah endemis dengan angka kasus yang cukup tinggi. Kondisi tersebut menuntut adanya analisis komprehensif terhadap faktor-faktor risiko yang berperan dalam penularannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis enam faktor risiko yang diduga berkaitan dengan kejadian TB paru, yaitu perilaku merokok, pencahayaan, kelembaban, ventilasi, kepadatan hunian, dan riwayat kontak. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan pendekatan analitik observasional. Sampel penelitian terdiri dari 59 responden kasus yang terdiagnosis TB paru dan 59 responden kontrol yang tidak menderita TB paru. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode matching berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lokasi tempat tinggal untuk meminimalkan bias. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner serta pengukuran kondisi lingkungan rumah dengan instrumen berupa lux meter, hygrometer, dan roll meter. Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara empat variabel dengan kejadian TB paru, yaitu perilaku merokok (OR=4,471; p=0,000), pencahayaan (OR=6,268; p=0,000), ventilasi rumah (OR=8,509; p=0,000), dan riwayat kontak (OR=2,135; p=0,019). Sedangkan kelembaban (p=0,829) dan kepadatan hunian (p=0,067) tidak berhubungan secara bermakna. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa faktor perilaku dan kondisi lingkungan rumah sangat berperan dalam proses penularan TB paru di Pulau Sabu. Oleh karena itu, upaya pengendalian perlu difokuskan pada intervensi perilaku merokok, perbaikan pencahayaan dan ventilasi rumah, serta pelacakan kontak erat. Strategi yang terintegrasi diharapkan mampu menekan beban TB paru di wilayah tersebut dan berkontribusi terhadap pencapaian target eliminasi TB nasional.References
Azzahra A.A, Farich A., Amirus k., S. (2024) ‘Hubungan Status Gizi, Keterpaparan Rokok Dan Riwayat Kontak Serumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung’, Profesional Health Journal, 5(2), pp. 654–670. Available at: https://doi.org/10.54832/phj.v5i2.719.
BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur (2023) Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka, BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur. Available at: http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017
Efriza., Irma R., A.F. (2023) ‘Hubungan Riwayat Kontak Dengan Kejadian Tuberkulosis Di Indonesia (Studi Meta-Analisis)’, Jurnal Puclic Health, 10(1), pp. 17–24.
Wardani D. W. SR., A. (2019) ‘Pengaruh Merokok terhadap Kejadian Konversi Sputum pada Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang’, J Agromedicine, 6(1), pp. 12–19.
Heryana, A. (2020) ‘Analisis Data Penelitian Kuantitatif’, Universitas Esa Unggul, 1(3), pp. 430–448. Available at: https://doi.org/10.59996/jurnalpelitanusantara.v1i3.350.
Kemenkes RI (2025) ‘Kenali Kelompok yang Berisiko Tinggi Tertular TBC’. (N.d.). Retrieved from https://kemkes.go.id/id/kenali-kelompok-yang-berisiko-tinggi-tertular-tbc
Kementerian Kesehatan (2023) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023’, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (55), pp. 1–175.
Kurniawan, I.. (2020) Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian TB Paru Di Puskesmas Plaosan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Skripsi. Available at: https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.smr.2020.02.002%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/810049%0Ahttp://doi.wiley.com/10.1002/anie.197505391%0Ahttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780857090409500205%0Ahttp:
Mardianti R., Muslim C., S. n (2020) ‘Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru (Studi Kasus di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma)’, Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 9(2), pp. 23–31. Available at: https://doi.org/10.31186/naturalis.9.2.13502.
Muna N., C.W.H. (2019) ‘Determinan Kejadian Tuberkulosis pada Orang dengan HIV/AIDS’, HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(2), pp. 168–178.
Presiden Republik Indonesia (2021) ‘Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis’, Kementerian Kesehatan Re, 67(069394), p. 107.
Purwati I., Gobel F. A., M.N.U. (2023) ‘Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar’, Journal of Muslim Community Health (JMCH), 4(4), pp. 65–76. Available at: https://doi.org/10.52103/jmch.v4i4.1336JournalHomepage:https://pasca-umi.ac.id/index.php/jmch.
Sahadewa S., Eufemia., Edwin., Luh N., S. (2019) ‘Hubungan Tingkat Pencahayaan, Kelembaban Udara, dan Ventilasi Udara dengan Faktor Risiko Kejadian TB Paru BTA Positif di Desa Jatikalang Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo’, Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 8(2), pp. 118–130.
Saka, R., Purnawan, S., Ndoen, H. I., Hinga, I.A.T. (2024) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana Tahun 2023’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8, pp. 7238–7248.
Sipayung J. S., Hidayat W., S.E.M. (2023) ‘Faktor Risiko yang Memengaruhi Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 15(2), pp. 55–63. Available at: https://doi.org/10.52022/jikm.v15i2.444.
WHO (2023) ‘Laporan Global Tuberkulosis’. Available at: https://www.who.int/teams/global-programme-on-tuberculosis-and-lung-health/tb-reports/global-tuberculosis-report-2023
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Santy Nurfiani Pelle, Soleman Landi, Yuliana Radja Riwu, M. M. Dwi Wahyuni

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







