ANALISIS PERAN RADIOGRAFER PADA TINDAKAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION (PCI) PADA KASUS STEMI INFERIOR DI UNIT BRAIN HEART CENTER (BHC) RSUD KABUPATEN BULELENG
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48524Keywords:
PCI, PPCI, SKKNI Radiografer, STEMI InferiorAbstract
Tindakan PCI pada kasus STEMI Inferior merupakan suatu tindakan memperbaiki aliran darah arteri koroner dengan menggunakan balon atau stent yang diarahkan melalui kateter yang dilakukan segera dalam waktu 12 jam sejak terjadi serangan jantung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang peran radiografer pada tindakan PCI pada kasus STEMI Inferior, ditinjau dari SKKNI Radiografer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pendekatan survei analitik untuk mengetahui kesesuaian kompetensi radiografer pada tindakan PCI pada kasus STEMI Inferior di Unit BHC RSUD Kabupaten Buleleng, ditinjau dari SKKNI Radiografer. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara mendalam dengan radiografer. Data dianalisis secara deskriptif melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan peran radiografer pada tindakan PCI pada kasus STEMI Inferior di Unit BHC RSUD Kabupaten Buleleng dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu peran radiographer sebelum dilakukan pemeriksaan, peran radiografer saat dilakukan pemeriksaan dan peran radiografer setelah dilakukan pemeriksaan. Peran radiografer pada tindakan PCI pada kasus STEMI Inferior sudah sesuai SKKNI Radiografer dan termasuk ada kompetensi tambahan yang wajib dilaksanakan di Unit BHC RSUD Kabupaten Buleleng. Kesimpulannya, radiografer yang bekerja di Unit BHC RSUD Kabupaten Buleleng sudah bekerja sesuai pedoman yang tercantum pada SKKNI Radiographer. Radiographer tidak hanya melakukan standar kompetensi nasional SKKNI Radiografer dalam aspek pengetahuan dan keterampilan, namun juga memiliki kompetensi tambahan yang wajib dimiliki yaitu Basic Cardiac Life Support (BCLS) sebagai syarat pelayanan BPJS di Unit BHC RSUD Kabupaten Buleleng.References
Alfian, Z. S., Wulandari, P. I., & Kusman, K. (2023). Peran Radiografer Pada Tindakan Intervensi Coronary Angiography (CAG) Di Rumah Sakit Tk.Ii Pelamonia Makassar Ditinjau Dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(1), 1094–1097. https://doi.org/10.55904/nautical.v2i1.538
Azurion, P. (2018). Petunjuk Penggunaan Philips Azurion 7.
Harselia, S. (2018). Tindakan Percutaneous Coronary Intervention Pada Pasien Stenosis Arteri Koroner Kanan. Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia, 3(1), 186–191.
Juzar, D. A. (2024). Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut (5th ed.). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Kesehatan Manusia Dan Aktivitas Sosial Golongan Pokok Aktivitas Kesehatan Manusia Bidang Radiografer, Pub. L. No. 237 (2020).
Mokodenseho, R., Prasetya, I. M. L., & Kusman, K. (2024). Analisis Penerapan SKKNI Radiografer Dalam Tindakan PCI Di Ruang Intervensi Rumah Sakit Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 3(1), 206–213. https://doi.org/10.55606/klinik.v3i1.2290
Munawar, M., Soerianata, S., Manik, P., Kaoy, I. N., Firman, D., Rifqi, S., Taufik, N., Yahya, A. F., Sunu, I., Santoso, A., Firdaus, I., Yuniadi, Y., Hanafi, D. A., Juzar, D. A., Alkatiri, A. A., Prakoso, R., & Wicaksono, S. H. (2018). Pedoman Laboratorium Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah.
P2PTM, D. (2023). Rencana Aksi Kerja Kegiatan 2021-2024.
Philips. (2015). Philips Cardiovascular X-ray Cathlab Basics.
Philips. (2018). Instructions for Use Philips Azurion.
Rahmaddian, T., Semiarty, R., & Lita, R. P. (2019). Evaluasi Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Unit Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Rasidin Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 583–589. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1045
Reviansyah YS, M., Rosyid, F. N., & Sugimin, S. (2022). Hemodinamik Pada Pasien Post PCI (Percutaneous Coronary Intervention) Di Ruang ICCU. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Profesi Ners XXIV Angkatan 2), 63–70. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/11588
Siahaan, A. D. L., Wulandari, P. I., & Atmanta, S. (2023). Analisis Kompetensi Radiografer pada tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di Kota Medan ditinjau dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(4). https://doi.org/10.55904/nautical.v2i4.533
Subagyo, S., Wulandari, P. I., Kusman, K., & Susanta, P. A. (2023). Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Dan Intravascular Ultrasound (IVUS) Dengan Teknik Double Puncture Pada Kasus Coronary Artery Disease (CAD). Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 10(11), 3237–3247. https://doi.org/10.33024/jikk.v10i11.12357
Utami, I. G. A. R. W., Wulandari, P. I., & Kusman, K. (2023). Tindakan Right Heart Catheterization (RHC) pada Indikasi Penyakit Atrial Septal Defect (ASD) Serta Peran Radiografer dalam Penanganannya. KOLONI, 2(4), 1–9. https://doi.org/10.31004/koloni.v2i4.532
Widianingsih, H., & Sahrudi, S. (2022). Efektivitas Tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention Pada Pasien Stemi Onset Kurang Dari 6 Jam. MANUJU: Malahayati Nursing Journal, 4(3), 733–745.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 I Made Deny Anggara Putra, Made Lana Prasetya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







