ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RS GMIM SILOAM SONDER

Authors

  • Kevin D W Kussoy Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Starry H. Rampengan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Junita Maja Pertiwi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Erling David Kaunang Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Erwin Kristanto Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48233

Keywords:

budaya keselamatan pasien

Abstract

Budaya keselamatan dalam industri kesehatan, dianggap sebagai inisiatif penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan rumah sakit merupakan salah satu sara pemberi layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RS GMIM Siloam Sonder. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RS GMIM Siloam Sonder pada Mei-Juli 2025. Jumlah responden sebanyak 103 staf medis dan keperawatan. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji fisher exact dan multivariat regresi logistic multinominal. Hasil uji fisher exact  diperoleh untuk kerjasama p=0,034, pengaturan staf dan tempo kerja p=0,827, pembelajaran organisasi p=0,724, respon terhadap eror p=0,003, dukungan supervisor p=0,016, komunikasi tentang eror p=0,094, keterbukaan komunikasi p=0,364, pelaporan kejadian p=0,325, dukungan manajemen p=0,025 dan penyerahan dan pertukaran informasi p=0,188. Hasil analisis multivariat ditemukan nilai -2 log likelihood of reduced model tertinggi yaitu dengan nilai 17,561 pada variabel respon terhadap eror dan nilai sig. 0,011. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor yang tidak berhubungan yaitu pengaturan staf dan tempo kerja, pembelajaran organisasi, komunikasi tentang eror, keterbukaan komunikasi, pelaporan kejadian serta penyerahan dan pertukaran informasi, sedangkan faktor yang berhubungan  dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RS GMIM Siloam Sonder yaitu faktor kerjasama, respon terhadap eror, dukungan supervisor dan dukungan manajemen. Faktor yang paling berhubungan yaitu respon teradap eror.

References

Amiri, M., Khademian, Z., & Nikandish, R. (2018). The effect of nurse empowerment educational program on patient safety culture: a randomized controlled trial. BMC medical education, 18(1), 1-8.

Anggraeni, D., & Azzuhri, M. (2016). Pengaruh budaya keselamatan pasien terhadap sikap melaporkan insiden pada perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen. Jurnal aplikasi manajemen, 14(2), 309-321.

Arso, S. P., & Sriatmi, A. (2017). Gambaran Budaya Keselamatan Pasien Di RS Roemani Muhamaddiyah Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(1), 118-125.

Ayisa, A., Getahun, Y., & Yesuf, N. (2021). Patient Safety Culture and Associated Factors Among Health-Care Providers in the University of Gondar Comprehensive Specialized Hospital, Northwest Ethiopia. Drug, Healthcare and Patient Safety, 13, 141.

Harus, B. D., & Sutriningsih, A. (2013). Nurse’s knowledge of patient safety with the implementation of Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) at Panti Waluya Sawahan Malang Hospital. Jurnal Care, 3(1), 1-9.

Jabarkhil, A. Q., Tabatabaee, S. S., Jamali, J., & Moghri, J. (2021). Assessment of patient safety culture among doctors, nurses, and midwives in a public hospital in Afghanistan. Risk Management and Healthcare Policy, 14, 1211

Keputusan Dir Jen Pelayanan Kesehatan No HK.02.02/D/43463/2024 tentang Pedoman Survei Budaya Keselamatan Pasien.

Khoshakhlagh, A. H., Khatooni, E., Akbarzadeh, I., Yazdanirad, S., & Sheidaei, A. (2019). Analysis of affecting factors on patient safety culture in public and private hospitals in Iran. BMC health services research, 19(1), 1-14

Makary, M. A., & Daniel, M. (2016). Medical error—the third leading cause of death in the US. BMJ, 353.

Najjar, S., Nafouri, N., Vanhaecht, K., & Euwema, M. (2015). The relationship between patient safety culture and adverse events: a study in Palestinian hospitals. Safety in Health, 1(1), 1-9.

Nurmalia, D., & Nivalinda, D. (2016). Management functions in the implementation of mentoring. Media Medika Muda, 2 (2), 77–88.

Robbins, S. & J. T. (2015). Organizational Behavior. Terjemahan oleh Ratna Saraswati dan Febriella Sirait. Salemba Empa

Sorra, J., Yount, N., Famolaro, T., & Gray, L. (2021). AHRQ Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0: User’s Guide. In AHRQ Publication. https://www.ahrq.gov/sops/surveys/hospit al/index.html

Tutianty, Lindawati, Krisanty P. (2017). Bahan Ajar: Manajemen Keselamatan Pasien. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Yarnita, Y. (2018). Analisis Hubungan Sikap Perawat Dengan Budaya Keselamatan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau. Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan, 8(2), 81-85.

Downloads

Published

2025-08-29

How to Cite

Kussoy, K. D. W., Rampengan, S. H., Pertiwi, J. M., Kaunang, E. D., & Kristanto, E. (2025). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RS GMIM SILOAM SONDER. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 6244–6254. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48233