ANALISIS SPASIAL PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2021-2024

Authors

  • Nikita Supit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
  • Budi Tarmady Ratag Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
  • Jeini Ester Nelwan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48059

Keywords:

Population Density, Spatial Analysis, Tuberculosis

Abstract

Kondisi lingkungan seseorang sangat berpengaruh terhadap penyakit Tuberkulosis baik dari segi kepadatan penduduk, kemiskinan/ekonomi dan akses pelayanan kesehatan. Kepadatan penduduk sendiri merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penyebaran penyakit Tuberkulosis. Kepadatan penduduk dari daerah setempat dan penduduk pendatang menjadi salah satu penyebab tingginya angka kejadian Tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis spasial dari jumlah kasus Tuberkulosis di Kabupaten Minahasa Utara tahun 2021-2024. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis. Hasil analisis spasial yang didapatkan yaitu kecamatan Kalawat selalu menempati kepadatan penduduk paling tinggi selama 4 tahun terakhir, dan kecamatan Airmadidi memiliki lonjakan paling tinggi pada tahun 2024. Kecamatan Kalawat dan Airmadidi yang menjadi faktor terbesar terjadinya persebaran Tuberkulosis yang tinggi  yaitu karena tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Kasus Tuberkulosis menunjukkan peningkatan konsisten dari tahun 2021 hingga 2024. Jumlah kasus meningkat setiap tahun, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada tahun 2024. Kecamatan Kalawat dan Airmadidi merupakan wilayah dengan kepadatan tertinggi. Kasus TBC terus mengalami lonjakan terutama pada 2 kecamatan tersebut. Hasil Analisis spasial menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kepadatan penduduk dan persebaran kasus Tuberkulosis di Kabupaten Minahasa Utara. Tren kasus Tuberkulosis menunjukan peningkatan yang signifikan setiap bulan dan tahunnya, sehingga diperlukan intervensi kesehatan masyrakat yang tepat sasaran untuk menekan laju penyebaran Tuberkulosis

References

Avenda, S. M., Anggraini, R., Masyarakat, S. K., Masyarakat, F. K., & Sriwijaya, U. (2024). Analisis Spasial Kasus Tuberkulosis (Tb) Di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2023. 11(2).

Bappeda Provinsi NTB (2013). Konsep Sistem Informasi Geografis

Batti, H.T.S., Ratag, B.T. and Umboh, J., 2013. Analisis Hubungan Antara Kondisi Ventilasi, Kepadatan Hunian, Kelembaban Udara, Suhu, Dan Pencahayaan Alami Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam R.

Center For Disesase Control and Prevention. 2023. Tuberkulosis (https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/73/wr/mm7312a4.htm) Diakses pada 2 November 2024

Efendi, A., Perkotaan, K. P., Kajian, S., & Indonesia, U. (2023). Spatial Analysis of The Influence of Residential Density on The Spread of Tuberkulosis Cases in Pasar Rebo General Hospital Service Area. Cities and Urban Development Journal, 1(1). https://doi.org/10.7454/cudj.v1i1.1000

Global Tuberkulosis Report 2022

Global Tuberkulosis Report 2023

Hartina, S., Asrifuddin, A., & Kandou, G. D. (2019). Analisis Faktor Risiko Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Girian Weru Kota Bitung. Jurnal KESMAS, 8(6), 65–73. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/issue/view/2415

Kementerian Kesehatan RI (2022) Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Indonesia, D. J. P. dan P. (2023). Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022. Kemenkes RI, 1–147. Retrieved from https://tbindonesia.or.id/pustaka_tbc/laporan-tahunan-program-tbc-2021/

Kementrian Kesehatan. (2023). Profil Kesehatan.

Majampoh, O. N., Akili, R. H., & Joseph, W. B. S. (2019). Hubungan antara Pencahayaan Alami dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Rainis Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 8(7), 1–9. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/issue/view/2469

Nafsi, A. Y. (2019). Analisis Spasial Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Faktor Demografi dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Wilayah Pesisir (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang). J Kesehatan, http://jurnal.kes.ac.id/36466/.

Nasution, F. and Wahyuni, C.U. (2020) ‘Hubungan Kepadatan Penduduk dan Faktor Lingkungan terhadap Kejadian TBC’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), pp. 123–131.

Nurwanti, & Wahyono, B. (2016). Hubungan Antara Faktor Penjamu ( Host ) Dan Faktor Lingkungan ( Environment ) Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Kambuh ( Relaps ) Di Puskesmas Se-Kota Semarang. Public Health Perspective Journal, 1(1), 77–87.

Nurhayati, A. and Hadi, S. (2019) ‘Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Perdesaan’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(1), pp. 56–63.

Paruntu, C., Ratag, B. T., & Kaunang, W. P. . (2018). Gambaran Spasial Kondisi Lingkungan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kota Bitung Tahun 2018. Jurnal KESMAS, 7(5), 2–7. https://ejournal.unsrat.ac.id/v2/index.php/kesmas/article/view/21687/21390

Pokja. (2019). SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Badan Standardisasi Nasional, 1–58. http://sni.litbang.pu.go.id/index.php?r=/sni/new/sni/detail/id/694

Pralambang, S. D., & Setiawan, S. (2021). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Indonesia. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 2(1), 60. https://doi.org/10.51181/bikfokes.v2i1.4660

Qoyyima, D. U., Wuryanto, M. A., Ginandjar, P., Martini, M., Diponegoro, U., Diponegoro, U., Kulon, P. T., & Health, M. W. (2020). Gambaran karakteristik penderita Tuberkulosis dengan diabetes mellitus dengan lama pengobatan Tuberkulosis paru > 6 bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(4), 458–463. https://doi.org/10.14710/jkm.v8i4.27349

Rohman, Hendra (2020). Pola Spasial persebaran kasus Tuberkulosis paru terhadap kepadatan penduduk. Prosiding" Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 Terkait Rekam Medis" Yogyakarta Tahun 2018.

Rumagit, E. S. G., Waani, J. O., & Tilaar, S. (2017). Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Di Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Spasial. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/view/18265

Rahayu, S., Mahendra, A. and Wulandari, D. (2020) ‘Spatial Analysis of Tuberculosis and Population Density in Urban Area’, Indonesian Journal of Public Health, 15(3), pp. 45–51.

Srisantyorini, T., Nabilla, P., Herdiansyah, D., Dihartawan, Fajrini, F., & Suherman. (2022). Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2017-2019. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(2), 131–138. https://doi.org/10.24853/jkk.18.2.131-138

Sulistyowati, R., Handayani, H. and Prasetyo, B. (2021) ‘Evaluasi Layanan Kesehatan dalam Pengendalian TB Paru’, Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 9(2), pp. 78–85.

Tabilantang, D. E., Nelwan, J. E., & Kaunang, W. P. J. (2018). Analisis Spasial Distribusi Tuberkulosis Paru Basil Tahan Asam (BTA) Positif di Kota Manado Tahun 2015-2017. Jurnal KESMAS, 7(4), 2017. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/23175

World Health Organization (WHO) (2021) Global Tuberculosis Report 2021. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization (WHO) (2022) Global Tuberculosis Report 2022. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization (WHO) (2023) Global Tuberculosis Report 2023. Geneva: World Health Organization

Wijaya I. (2018). Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus. Cermin Dunia Kedokteran, 7(6), 412–417.

Downloads

Published

2025-08-26

How to Cite

Supit, N., Ratag, B. T., & Nelwan, J. E. (2025). ANALISIS SPASIAL PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2021-2024 . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 5571–5583. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.48059