PERKAWINAN ANAK DI LOMBOK: ANALISIS GENDER DAN DAMPAKNYA TERHADAP HAK KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.47692Keywords:
Perkawinan Anak, Gender, Kesehatan Reproduksi, NTB, Ketimpangan SosialAbstract
Perkawinan anak masih menjadi permasalahan serius di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di wilayah Lombok yang mencatat angka tertinggi secara nasional. Praktik ini tidak hanya berdampak pada masa depan anak perempuan, tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia, khususnya hak kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena perkawinan anak dari perspektif gender, dengan menelusuri determinan sosial budaya, norma adat, ketimpangan relasi gender, serta dampaknya terhadap remaja perempuan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui studi literatur terhadap artikel ilmiah, laporan program, dan dokumen kebijakan yang terbit antara tahun 2020 hingga 2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa perkawinan anak di Lombok tidak hanya dipengaruhi oleh tradisi lokal seperti merariq kodek dan tekanan ekonomi, tetapi juga diperkuat oleh dominasi budaya patriarki dan lemahnya penegakan hukum. Dampaknya meliputi risiko kehamilan usia dini, gangguan kesehatan fisik dan mental, serta terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang ramah remaja. Penelitian ini merekomendasikan strategi intervensi yang bersifat lintas sektor, termasuk pemberdayaan remaja perempuan, pendidikan seksual komprehensif, serta pelibatan tokoh adat dan agama untuk mengubah norma sosial yang merugikan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan perlindungan anak dan kesetaraan gender di tingkat daerah maupun nasional.References
Aji, S. P., Silviana, M., Wijaya, Y., Farahdiba, I., Aprilyani, R., Arini, D. P., Fahlevi, R., & Sholichah, I. F. (n.d.). Psikologi klinis.
Ameline, A. S., Nurwati, N., & Rahayu, I. (2023). Prevalence and factors associated with anemia among pregnant women in East Lombok during the COVID-19 pandemic. Journal of Community Health Research, 12(2), 123–135.
Aryati, D., & Susanti, E. (2024). Social construction and early marriage: A study of Sasak communities in East Lombok. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 28(1), 45–62.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2022). Laporan tahunan angka pernikahan anak di NTB. Jakarta: BKKBN.
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik kesejahteraan rakyat NTB 2022. Mataram: BPS NTB.
Biswas, S. C., Karim, S., & Rashid, S. F. (2020). Should we care: A qualitative exploration of the factors that influence the decision of early marriage among young men in urban slums of Bangladesh. BMJ Open, 10(10), 1–12. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2020-039195
BPS. (2024). Profil Kesehatan Ibu Dan Anak. 10(1), 1–14.
Dewi, M. K., & Jumaah, M. (2022). Child marriage and education in West Nusa Tenggara: A socio-economic perspective. Indonesian Journal of Child Protection, 4(1), 51–70.
Dewi, R. K., & Rahayu, S. N. (2023). School-based reproductive health education and its impact on early marriage attitudes. Journal of Youth and Gender Studies, 5(2), 89–101.
Dhea Candra Dewi & Siti Hidayatul Jumaah. (2022). Trend dan Kebijakan Pernikahan Usia Anak: Studi pada Desa Gapuk Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Resolusi: Jurnal Sosial Politik, 5(2), 143–159. https://doi.org/10.32699/resolusi.v5i2.3651
Farah Tri Apriliani, N. N. (2020). The Effect of Young Marriage on Family Resilience. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 90.
Hidayana, M. I., Jauhari, I., & Yahya, A. (2020). Juridical Analysis of Children Protection Post Divorce Parent. Jurnal IUS Kajian Hukum Dan Keadilan, 8(2), 302–311. https://doi.org/10.29303/ius.v8i2.704
Lombok, W., & Tenggara, W. N. (2023). Child Marriage : An Exploratory Study in Aik Mual ,. Iccs.
Nanda Cita Rahmalia, Eny Haryati, S. (2023). Analisis Dampak Peningkatan Jumlah Pernikahan Anak ( Pernikahan Dini ) di Provinsi Jawa Timur. 431–440.
Perempuan, K. (2021). Dikriminalisasi Dan Dibungkam : Laporan Kajian Cepat Situasi Perempuan.
Plan, & Hub, A. R. (2022). Time to Act ! Storming the Norms Time to Act ! June.
Plan International. (2020). Child, Early And Forced Marriage And Unions: Policy Brief. Plan International.
Prihartini, A. R., & Nurlatifah, T. (2022). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Usia Muda pada Wanita di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Jurnal Publikasi Kebidanan, 11(2), 34–61.
Puspasari, H. W., & Pawitaningtyas, I. (2020). Masalah Kesehatan Ibu Dan Anak Pada Pernikahan Usia Dini Di Beberapa Etnis Indonesia; Dampak Dan Pencegahannya. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(4), 275–283. https://doi.org/10.22435/hsr.v23i4.3672
Rahiem, M. D. H. (2021). COVID-19 and the surge of child marriages: A phenomenon in Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Child Abuse and Neglect, 118(95), 105168. https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2021.105168
Rinawati, W., Machin, A., & Aryati, A. (2024). A Single-Center Retrospective Study of Bacterial Infections After Acute Ischemic Stroke: The Prevalence Before and During the COVID-19 Pandemic. Medicina (Lithuania), 60(11). https://doi.org/10.3390/medicina60111755
Komnas Perempuan. (2022). Catatan Tahunan (CATAHU) Kekerasan terhadap Perempuan 2022. Jakarta: Komnas Perempuan.
Maharani, N. P., & Nurwati, N. (2021). Anemia pada remaja putri: Faktor gizi dan kesehatan menstruasi. Gizi Indonesia, 43(3), 200–210.
Mulianingsih, M., Suriah, S., Hidayanty, H., Amiruddin, R., Hadju, V., Salmah, A. U., & Yusron, M. A. (2024). Nutritional deficiency anemia status among adolescent girls in North Lombok District, West Nusa Tenggara, Indonesia. The Open Public Health Journal, 17
Susilowati, H. (2021). Kesehatan reproduksi dan ketimpangan gender dalam perkawinan anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(2), 102–113.
Plan International. (2022). Storming the Norms – Toolkit for youth activists & practitioners. Jakarta: Plan International Asia-Pacific.
Putri, S. L., & Wulandari, D. (2022). Dampak psikologis perkawinan anak terhadap remaja perempuan di NTB. Jurnal Psikologi Indonesia, 7(1), 67–80.
Ramli, S. A. (2023). Transnational coalition building: The role of the Yes I Do Alliance in preventing child marriage practices in Kediri Village, West Lombok. International Journal of Community Development and Social Empowerment, 5(1), 34–49.
Rizki, K. Z., Fadillah, R., & Yulinda, S. (2023). The role of Plan International and its alliances in overcoming child marriage: The Yes I Do program in Lombok. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 735, 230–236.
Suryadmaja, R. P., Astuti, P., & Mahendra, G. A. (2023). Community perceptions and norms on early marriage in East Lombok. Jurnal Sosial dan Humaniora, 12(4), 211–225.
Sugiarti, T., & Tridewiyanti, K. (2021). Implikasi dan Implementasi Pencegahan Perkawinan Anak (Implication and Implementation Against of Child Marriage). Jurnal Legal Reasoning, 4(1), 81–95.
United Nations Children’s Fund. (2020). Perkawinan Anak di Indonesia. UNICEF Idonesia, 1. https://www.unicef.org/indonesia/media/2826/file/Perkawinan-Anak-Factsheet-2020.pdf
Yustianugraha, C. (2022). Perkawinan Usia Anak Di Lombok Utara Dalam Perspektif Hukum Pidana Dan Adat. Unizar Law Review, 5(2). https://doi.org/10.36679/ulr.v5i2.12
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ni Putu Tirta Dewi Mahayogi, Ni Putu Widarini, Ni Made Utami Dwipayanti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







