FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MBAY KABUPATEN NAGEKEO TAHUN 2024

Authors

  • Yohana Karmilan Weto Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas NusaCendana
  • Yendris K. Syamruth Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas NusaCendana
  • Deviarbi S. Tira Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas NusaCendana
  • Maria M. Dwi Wahyuni Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas NusaCendana

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.47634

Keywords:

Faktor Pejamu, Faktor Lingkungan, Tuberkulosis

Abstract

Tuberkulosis atau biasa disingkat TBC adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tuberkulosis menular melalui percikan dahak yang mengandung Mycobacterium tuberculosis, yang ditularkan oleh penderita tuberkulosis aktif ketika mereka batuk, bersin atau berbicara. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tuberkulosis yaitu faktor status gizi, riwayat DM, riwayat kontak, status merokok, kepadatan hunian, ventilasi dan pencahayaan di Wilayah kerja Puskesmas Kota Mbay Kabupaten Nagekeo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggnakan rancangan kasus kontrol (case control). Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Mbay Kabupaten Nagekeo pada bulan Mei –Juni Tahun 2025. Populasi kasus merupakan pasien tuberkulosis, sedangkan populasi kontrol merupakan tetangga tanpa tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Mbay. Jumlah sampel adalah 54 denga perbaandingan 1:1 sehingga jumlah sampel sebanyak 108 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada 5 variabel yang menjadi faktor risiko yaitu status gizi (p-value = 0,033) (OR= 2,800), riwayat kontak (p-value = 0,003) (OR= 4,000), kepadatan hunian (p-value =   0,019) (OR= 2,755), ventilasi (p-value= 0,002) (OR= 3,732) dan pencahayaan (p-value= 0,004) (OR= 3,455). Sedangkan 2 variabel yang bukan merupakan faktor yaitu riwayat DM (p-value= 0,242) (OR= 2,059) dan status merokok (p-value= 0,698) (OR= 4,000). Sehingga, upaya pencegahan TBC perlu difokuskan pada perhatian kondisi fisiki rumah, edukasi kesehatan masyarakat, serta pelacakan dan penanganan kontak erat dengan penderita.

References

Ambariani.,Melly Nurhidayati.,Erik Ekowati. (2021). Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswa Kebidanan Universitas Gunadarma Depok 2020. Jurnal Ilmiah Kesehatan & Kebidanan, 10(1). https://smrh.e-journal.id/Jkk/article/view/120/82

Damayanti, Diana.,Ega Adelinge Trusus.,Ema Yunanto.,Belet Lydia Inggrit.,Tirolyn Panjaitan. (2022). Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi Mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Swasta di Tangerang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 18(2). https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/9667/7310

Ismi. (2021). Hubungan Antara Tingkat Stres dan Aktivitas Fisik Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi FKM Universitas Nusa Cendana Kupan Tahun 2019. Kupang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Jannah, Uli Nazilatul. 2025. Hubungan Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri di MA Pondok Pesantren Al-Amien Putri 1 Prenduan, Kabupaten Sumenep. InstitutTeknologi Sains dan Kesehatan InsanCendekia Medika

Kemenkes. (2022). Pola Makan Mempengaruhi Siklus Menstruasi. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Di akses pada 9 September 2024, dari : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/704/pola-makan-mempengaruhi-siklus-menstruasi

Downloads

Published

2025-08-28

How to Cite

Weto, Y. K., Syamruth, Y. K., Tira, D. S., & Wahyuni, M. M. D. (2025). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MBAY KABUPATEN NAGEKEO TAHUN 2024. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 6170–6182. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.47634