IDENTIFIKASI MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) DENGAN METODE HIRARC PADA PEKERJA INFORMAL DI PABRIK BATU BATAKO MSL TOFA OEBUFU, KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.47530Keywords:
Musculoskeletal Disorders, HIRARC, risiko kerja, pekerja informal, pabrik batako.Abstract
Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan gangguan pada otot rangka yang sering dialami oleh pekerja akibat postur kerja yang salah, pengangkatan beban berat, dan gerakan berulang. Pekerja informal di pabrik batu batako memiliki risiko tinggi terhadap kejadian MSDs karena kurangnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kejadian MSDs menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) pada pekerja informal di Pabrik Batu Batako MSL Tofa Oebufu, Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi langsung saat proses produksi, dan dokumentasi terhadap 10 pekerja. Variabel yang dikaji meliputi aktivitas kerja yang berisiko menyebabkan gangguan MSDs serta penilaian tingkat risiko berdasarkan metode HIRARC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima tahapan utama dalam proses produksi pengangkutan bahan baku, pencampuran material, pencetakan, pengeringan, dan penyimpanan batako sebanyak 20% aktivitas tergolong risiko tinggi, 60% risiko sedang, dan 20% risiko rendah. Risiko tertinggi ditemukan pada aktivitas pengeringan batako akibat beban berat dan postur kerja membungkuk tanpa alat bantu. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perlunya pengendalian risiko melalui pemberian Alat Pelindung Diri (APD), pelatihan kerja, perbaikan prosedur kerja, serta penyediaan alat bantu untuk mencegah kejadian MSDs di tempat kerja.References
Aditya, M. R. (2024). Analisis risiko pekerjaan dalam pembuatan beton batu bata dengan menggunakan metode identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko (HIRACH). Universitas Islam Indonesia.
Amelia, A. (2017, Juni 5). Selamatkan tulang belakang Anda: 8 tips untuk mengangkat benda yang berat dengan aman. Samson Tiara.
Aminoto, T., & Berbudi, A. (2017). Pengaruh faktor risiko ergonomi terhadap keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada karyawan Bushindo Training Center Jakarta Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 4(2).
Dixon, L. P. (2018). Identifikasi bahaya pada pekerja batako dengan metode HIRACH.
Fitriyani, F., Gusti, A., & Hermawati, F. (2023). Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja industri batu bata di Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan, 4(1), 47–56.
Halodoc. (2019, April 3). Waspada, kebiasaan membungkuk ketika duduk bisa menjadi gejala awal bahwa tulang belakang kamu mengalami kifos.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan kerja. https://peraturan.bpk.go.id
Putera, A. A. (2020). Penilaian risiko keselamatan kerja pada industri pembuatan batu bata di Desa Pinang Belarik Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Muara Enim.
Widodo, L., Sukania, I. W., & Angraeni, R. (2017). Analisis beban kerja dan keluhan subjektif pekerja serta usulan perbaikan pada proses pembuatan batako. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 5(3).
Wibisono, G., Sukmono, Y., & Pawitra, T. A. (2023). Analisis perbaikan postur kerja pada aktivitas pembuatan batako dengan metode Rapid Entire Body Assessment: (Studi kasus: UD Berkah Abadi). Jurnal Teknik Industri (JATRI), 1(1), 18–28.
Yakes-Telkom. (2022, Agustus 3). Mengenal gangguan sendi, tulang, & otot (musculoskeletal).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Meosefan Banunu, Yoseph Petrus Oga, Maria Bengan Tokan, Selfianti Betriana Mauguru, Sintha L Purimahua

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







