Hubungan Asupan Zat Besi dan Aktivitas Fisik dengan Derajat Dismenore pada Remaja Putri di SMKN 4 Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.47267Keywords:
Asupan Zat Besi, Aktivitas Fisik, Derajat DismenoreAbstract
Masa remaja ditandai dengan perubahan fisiologis termasuk menarche, yang menjadi indikator awal pubertas. Dismenore, atau nyeri haid, merujuk pada gangguan menstruasi yang sering dialami remaja putri serta bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari. Tingginya angka kejadian dismenore di Indonesia menjadi perhatian, dengan prevalensi mencapai lebih dari 60%. Beberapa faktor seperti asupan zat besi dan aktivitas fisik diketahui berhubungan dengan tingkat keparahan dismenore. Tujuan dijalankannya penelitian ini ialah guna menganalisis korelasi diantara asupan zat besi dan aktivitas fisik dengan derajat dismenore pada siswi SMKN 4 Surakarta. Desain penelitian yang dimanfaatkan penggunaannya ialah observasional berpendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMKN 4 Surakarta dan sampelnya sejumlah 57 siswi. Pengambilan sampel dilakukan melalui metode simple random sampling. Data asupan zat besi dilakukan melalui penggunaan formulir Food Frequency Questionnaire Semi Quantitative (SQ-FFQ) dalam 1 bulan terakhir, data aktivitas fisik didapat dengan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), dan data derajat dismenore didapatkan dengan kuesioner WaLIDD Score. Analisis data yang dimanfaatkan penggunaannya ialah uji Chi Square. Temuan memperlihatkan sebanyak 93% siswi mengalami dismenore. Sebanyak 66,7% siswi mempunyai asupan zat besi kurang. Dengan besaran 61,4% siswi dengan aktivitas fisik tidak berat. Hasil analisis statistik pada asupan zat besi dengan derajat dismenore mendapatkan nilai p-value=0,01 dan aktivitas fisik dengan derajat dismenore mendapatkan nilai p-value=0,63. Terdapat korelasi yang signifikan diantara asupan zat besi dengan derajat dismenore. Namun, tidak didapati korelasi yang signifikan diantara aktivitas fisik dengan derajat dismenore di SMKN 4 Surakarta.References
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Peran Gizi Dalam Status Kehidupan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Amelia, R., Handayani, R. M., & Irnawati. (2018). Hubungan anemia dengan kejadian dismenore primer. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 3(1), 22–27.
Arima, L. A. T., Murbawani, E. A., & Wijayanti, H. S. (2019). Hubungan Asupan Zat Besi Heme, Zat Besi Non-Heme Dan Fase Menstruasi Dengan Serum Feritin Remaja Putri. Journal of Nutrition College, 8(2), 87.
Aulya, Y., Kundaryanti, R., & Apriani, R. (2021). Hubungan usia menarche dan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian dismenore primer pada siswi di jakarta. Menara Medika, 4(1).
Azizah, D. I. (2020). Asupan Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin C pada Remaja Putri di Daerah Jatinangor. Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(4), 169. https://doi.org/10.22146/jkesvo.46425
Aziz, A., & Setiyaningrum, Z. (2021). Hubungan Asupan Zat Besi dengan Tingkat Nyeri Haid pada Remaja Putri di SMK N 4 Surakarta. HARENA: Jurnal Gizi, 2(1), 2774–7654.
Cindy, A. (2022). Hubungan Asupan Zat Besi Dengan Derajat Dismenorea Pada Remaja Putri Di Smk N 1 Jenar Kabupaten Sragen.
Damayanti, A. N., Setyoboedi, B., & Fatmaningrum, W. (2022). Hubungan Pola Makan Dengan Derajat Keparahan Dismenorea Pada Remaja Putri. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 6(1), 83–95.
Damayanti, R., Indriyani, R., & Sari, F. D. (2022). Asupan zat besi dan kejadian dismenore pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 13(1), 31–38.
Fauzia, N. S., Nuraida, I., Raharsari, R. T., & Putri, D. L. (2023). Dampak Status Gizi Terhadap Kejadian Dismenorea. Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya, 18(1), 71–75.
Ferries-Rowe, Elizabeth, Corey, E., & Archer, J. (2020). Primary Dysmenorrhea Diagnosis and Therapy. Obstetrics & Gynecology, 135(5), 1047–1058.
Ghandour, R., Hammoudeh, W., Stigum, H., Giacaman, R., Fjeld, H., & Holmboe-Ottesen, G. (2023). Menstrual characteristics and dysmenorrhea among Palestinian adolescent refugee camp dwellers in the West Bank and Jordan: a cross-sectional study. Archives of Public Health, 81(1), 1–12.
Herdianti, K. A., Wardana, N. G., & Karmaya, I. N. M. (2019). Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan dismenore primer pada mahasiswi pre-klinik Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun ajaran 2017. Bali Anatomy Journal, 2(1), 25–29. https://doi.org /10.36675/baj.v2i1.23
Hidayati, K. R., Soviana, E., & Mardiyati, N. L. (2017). Hubungan Antara Asupan Kalsium Dan Asupan Zat Besi Dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi Di Smk Batik 2 Surakarta. Jurnal Kesehatan, 9(2), 15.
Irawan, A., Putri, D. R., & Lestari, D. (2022). Aktivitas fisik dan kejadian dismenore pada remaja putri. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(1), 40–45.
Karlinda, B., Oswati Hasanah, & Erwin. (2022). Gambaran Intensitas Nyeri, Dampak Aktivitas Belajar, dan Koping Remaja yang Mengalami Dismenore. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 5(2), 128–137.
Kemenkes. (2017). Infodatin Reproduksi Remaja-Ed.Pdf. In Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja (p. 1). https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin reproduksi remaja-ed.pdf.
Khotimah, N., Astuti, Y., & Sari, P. (2020). Effect of exercise on primary dysmenorrhea. Malaysian Journal of Medical Sciences, 27(3), 59–65.
Lestari, D. R., Citrawati, M., & Hardini, N. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik dan Kualitas Tidur dengan Dismenorea pada Mahasiswi FK UPN “Veteran” Jakarta. Majalah Kedokteran Andalas, 41(2), 48.
Masruroh, N., & Fitri, N. A. (2019). Hubungan Kejadian Dismenore dengan Asupan Fe (zat Besi) pada Remaja Putri. Jurnal Dunia Gizi, 2(1), 23.
Motahari-Tabari, N., et al. (2017). Effect of aerobic exercise on primary dysmenorrhea: A clinical trial study. Journal of Pediatric and Adolescent Gynecology, 30(4), 362–367.
Novia, L., et al. (2008). Hubungan olahraga dengan dismenore pada mahasiswi. Jurnal Kedokteran Indonesia, 58(3), 117–122.
Parazzini, F., Tozzi, L., Mezzopane, R., et al. (2017). Cigarette smoking, alcohol consumption, and risk of primary dysmenorrhea. British Journal of Obstetrics and Gynaecology, 114(9), 1102–1106.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan (2020).
Putri SA, Yunus M, Fanani E. 2017. Hubungan antara nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas belajar pada siswi kelas XI SMA Negeri 52 Jakarta. The Indonesian Journal of Public Health. 2(2):1-8. https://doi. org/10.17977/um044v2i2p85-92
Robbaniyah, R. A., & Soeyono, C. A. (2023). The role of physical activity in dysmenorrhea relief among adolescents. Indonesian Journal of Health Promotion, 5(1), 25–30.
Sari, S. E., Kartasurya, M. I., & Pangestuti, D. R. (2018). Anemia Dan Aktivitas Fisik Yang Ringan Mempengaruhi Faktor Risiko Dismenore Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(5), 437–444.
Siswantoyo, & Aman, M. S. (2014). The Effects of Breathing Exercise Toward IgG, Beta Endorphin and Blood Glucose Secretion. Asia Pacific Journal of Education, Arts and Sciences |, 1(4).
Sugiyanto, & Luli, N. A. (2020). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Dismenore pada Siswi Kelas XII SMK Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta. University Research Colloquim, 7–15.
Teherán, A. A., Piñeros, L. G., Pulido, F., & Mejía Guatibonza, M. C. (2018). WaLIDD score, a new tool to diagnose dysmenorrhea and predict medical leave in University students. International Journal of Women’s Health, 10, 35–45.
Wati, F. D., et al. (2017). Hubungan aktivitas fisik dengan tingkat nyeri dismenore. Jurnal Kebidanan Universitas Brawijaya, 4(2), 78–85.
WHO. (2019). Global Recommendations On Physical Activity For Health.
WHO. (2020). WHO guidelines on physical activity and sedentary behaviour: web annex: evidence profiles.
Wildayani, D., Lestari, W., & Ningsih, W. L. (2023). Hubungan Asupan Zat Besi Dan Kalsium Dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 7(2), 138–147.
Zukerman, Z., & Weissman, A. (2021). The impact of emotional stress on dysmenorrhea. Women's Reproductive Health Journal, 8(1), 12–19.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Finna Armita Rahma, Farida Nur Isnaeni, Nur Lathifah Mardiyati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







