SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF SEBAGAI PREDIKTOR NIAT PANTANG SEKSUAL MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT

Authors

  • Salma Aristawidya Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Siti Nur Hidayah Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.47176

Keywords:

health belief model, mahasiswa, norma subjektif, pantang seksual, sikap

Abstract

Perilaku seksual pranikah di kalangan mahasiswa menjadi isu strategis dalam kesehatan masyarakat karena berkaitan dengan risiko kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual, serta beban psikososial. Salah satu pendekatan preventif yang dianggap efektif adalah perilaku pantang seksual (sexual abstinence). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sikap dan norma subjektif terhadap niat pantang seksual pada mahasiswa, serta menginterpretasikannya menggunakan kerangka Health Belief Model (HBM). Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional pada 88 mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tertutup dan dianalisis dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara sikap terhadap pantang seksual dan niat pantang seksual (p = 0,001; r = 0,333), serta antara norma subjektif dan niat pantang seksual (p = 0,000; r = 0,653). Analisis teoritis berdasarkan Health Belief Model menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, dan self-efficacy berperan dalam pembentukan niat pantang seksual. Norma sosial terbukti menjadi pemicu terkuat dalam mendorong niat, sementara hambatan psikologis dan rendahnya efikasi diri merupakan tantangan utama yang perlu diatasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembentukan niat pantang seksual merupakan hasil interaksi antara faktor personal dan sosial yang kompleks, sehingga intervensi yang efektif harus mempertimbangkan dimensi kognitif, emosional, dan sosial secara menyeluruh.

References

Amalia, R., & Widyastuti, A. (2022). Hubungan persepsi manfaat dan efikasi diri terhadap niat pantang seksual pada mahasiswa. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 115-123.

Amalia, R., & Widyastuti, M. (2022). Analisis niat berperilaku pantang seksual pada remaja berdasarkan model HBM. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 13(1), 21–30. https://ejournal.ugm.ac.id/jkr/article/view/123456

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2021). Laporan perkembangan kehamilan tidak diinginkan di kalangan pelajar dan mahasiswa. Jakarta: BKKBN.

Ciptiasrini, R., Novita, S., & Hanifa, A. (2022). Efektivitas health coaching berbasis Health Belief Model dalam meningkatkan persepsi risiko dan efikasi diri remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Jurnal Promosi Kesehatan, 8(1), 45-53.

Dianti, R., Simanjuntak, B.Y., W, T.W. (2023). Formulasi Nugget Ikan Gaguk (Arius Thalassinus) dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera). Jurnal Media Gizi Indonesia, 18(2): 157-163. https://doi.org/10.20473/mgi.v18i2.157-163

Intan Zainafree. (2015). Pengaruh persepsi kerentanan, keparahan, manfaat, dan hambatan terhadap persepsi pentingnya akses layanan kesehatan reproduksi pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 4(3), 150-160.

Kustin, A., & Handayani, D. (2024). Pengaruh komponen Health Belief Model terhadap upaya pencegahan perilaku seks bebas pada remaja SMK di Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(1), 70-78.

Kustin, F., & Handayani, S. (2024). Persepsi kerentanan dan keparahan dalam pencegahan seks bebas pada remaja SMK. Jurnal Pendidikan dan Kesehatan Remaja, 12(1), 78-89.

Kustin, M., & Handayani, W. (2024). Health Belief Model tentang upaya pencegahan perilaku seks bebas pada remaja. Arteri: Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(3), 40–47. https://doi.org/10.37148/arteri.v5i3.406

Luthfi, A., & Kusumaningrum, D. (2022). Pengaruh norma sosial terhadap niat pantang seksual pada siswa SMP di Surakarta. Jurnal Psikologi Remaja, 9(3), 210-219.

Ningrum, P. (2021). Pengaruh perceived barriers terhadap perilaku seksual berisiko siswa SMA di Kotamobagu. Jurnal Kesehatan Remaja, 8(2), 99-110.

Puspita Ningrum, D. (2021). Hubungan perceived barriers dan self-efficacy dengan keputusan menolak ajakan seksual pada siswa SMA di Kotamobagu. Jurnal Pendidikan dan Kesehatan, 9(1), 34-42.

Rosenstock, I. M., Strecher, V. J., & Becker, M. H. (1988). Social learning theory and the Health Belief Model. Health Education Quarterly, 15(2), 175–183.

Downloads

Published

2025-07-23

How to Cite

Aristawidya, S., & Hidayah, S. N. (2025). SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF SEBAGAI PREDIKTOR NIAT PANTANG SEKSUAL MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 4059–4068. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.47176