PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRA DAUN ANGGUR PADA EDIBLE CHOATING CHITOSAN 2% TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN FLAVONOID SETELAH 7 HARI MASA SIMPAN SUHU DINGIN (4°C) BUAH ANGGUR MERAH

Authors

  • Adinda Riska Permata Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Eni Purwani Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Pramudya Kurnia Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46772

Keywords:

edible coating, ekstrak daun anggur, flavonoid, kadar vitamin C

Abstract

Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi besar dalam produksi buah-buahan, salah satunya anggur. Anggur memiliki masa simpan yang singkat, sekitar 3–6 hari pada suhu ruang yang menyebabkan kerugian pascapanen. Salah satu solusi untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas nutrisinya adalah dengan penggunaan edible coating berbahan dasar kitosan. Kitosan memiliki kelemahan dalam menghambat uap air, sehingga perlu ditambahkan  bahan antimikroba alami, seperti ekstrak daun anggur yang kaya senyawa bioaktif antimikrobia (resveratrol, flavonoid, dan fenol) dapat meningkatkan efektivitasnya.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun anggur dalam edible coatingkitosan 2% terhadap kadar vitamin C dan flavonoid buah anggur merah setelah disimpan selama tujuh hari pada suhu dingin (4°C). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan konsentrasi ekstrak daun anggur: 0%, 3%, 4%, dan 5%, selanjutnya disimpan pada hari ke 0 dan ke 7. Kadar vitamin C dan flavonoid dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil menunjukkan peningkatan kadar vitamin C yang signifikan pada hari ke 0 dengan nilai tertinggi sebesar 12,62 pada konsentrasi 5% (p = 0,00). Pada hari ke 7, kadar vitamin C menurun menjadi 12,16 pada konsentrasi 5% (p= 0,00). Kadar flavonoid mengalami perubahan yang signifikan pada hari ke 0 (p = 0,37) sedangkan hari ke 7 (p = 0,01), dengan nilai tertinggi pada hari ke 0 di konsentrasi 0% sebesar 399,37 mg QE/g dan pada hari ke 7 di konsentrasi 5% 350,41 mg QE/g. Hasil analisis menggunakan Two-Way ANOVA menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak dan lama penyimpanan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kedua parameter, sedangkan interaksi keduanya hanya signifikan terhadap kadar flavonoid (p = 0,00).

References

Acero, N., Manrique, J., Muñoz-Mingarro, D., Martínez Solís, I., & Bosch, F. (2025). Vitis vinifera L. Leaves as a Source of Phenolic Compounds with Anti-Inflammatory and Antioxidant Potential. Antioxidants, 14(3), 279.

Agustini, T.W., And Sedjati, S. (2006). The Effect Of Chitosan Consentration And Storage Time On The Quality Of Salted-Dried Anchovy (Stolephorus Heterolobus). Journal Of Coastal Development, 10 (2), 63-71.

Bourtoom. (2008). Edible Film And Coating: Characteristic And Properties. International Food Research Journal, 15(3): 1-13

Fernando, R., Terip, K. K. Dan Zulkifli, L. (2014). Pengaruh Konsentrasi Kitosan Sebagai Edible coating Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Buah Jambu Biji Merah. Rekayasa Pangan Dan Pertanian, 2 (1), 37-46.

Ginting., Erliana Dan Yulianti, R. 2012. Perbedaan Karakteristik Fisik Edible Dari Umbi- Umbian Di Buat dengan Penambahan Plasticizier.Pertanian Pangan Tanam, 31 (2).

Hilma, Fatoni A, Sari Dp. 2018. Potensi Kitosan Sebagai Edible coating Pada Buah Anggur Hijau (Vitis Vinifera Linn). Jurnal Penelitian Sains. Volume 20 Nomor 1.

Helander, E. L., Nurmiaho, L. A. R., Rhoades J. And Roller, S. 2001. Chitosan Disrupts The Barrier Properties Of The Outer Membrane Of Gram Negative Bacteria. International Journal Of Food Microbiology, 71, 235-244.

Henriette, M, C., Azeredo, B. D., And Assis, O, B, G. 2010. Chitosan Edible Films And Coatingreview. Embrapa Tropical Agroindustry, 179-194.

Kurniawan D., Trisnawati, S., Muhartini, S. 2013. Pengaruh Macam Dan Kadar Kitosan Terhadap Pematangan Dan Mutu Buah Sawo (Manilkara Zapota L.). Vegetalika, 2 (2), 21-30.

Mukhriani, M., Rusdi, M., Arsul, M. I., Sugiarna, R., & Farhan, N. (2019). Kadar Fenolik Dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Anggur (Vitis Vinifera L). Ad-Dawaa'journal Of Pharmaceutical Sciences, 2(2).

Morshed, A., Bashir, A., Khan, M,H. And Alam, M,K. 2011. Antibacterial Activity Of Shrimp Chitosan Against Some Local Food Spoilagebacteria And Food Borne Pathogens. Bangladesh Journal Microbiol, 28 (1), 45-47.

Novita, M., Satriana., Martunis., Rohaya, S., Hasmarita,E. 2012. Pengaruh Pelapisan Kitosan Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia Tomat Segar (Lycopersicum Pyriforme) Pada Berbagai Tingkat Kematangan. Jurnal Teknlogi Dan Pertanian Indonesia, 4 (3), 1-8.

Papadopoulou, C., Soulti, K., & Roussis, I. (2005). Potential Antimicrobial Activity Of Red And White Wine Phenolic Extracts Against Strains Of Staphylococcus Aureus,Escherichia Coli And Candida Albicans. Food Technology And Biotechnology, 547579616-92.

Trisnawati, E., Dewid Andesti., Abdullah Saleh. 2014. Pembuatan Kitosan Dari Limbah Cangkang Kepiting Sebagai Bahan Pengawet Buah Duku Dengan Variasi Lama Pengawetan. Jurnal Teknik Kimia, 19 (2), 17-26.

Xia, E., Deng, G., Guo, Y., & Li, H. (2010). Biological Activities Of Polyphenol From Grapes. Int. J. Mol. Sci, 11. Medicines Agency, Science Medicine Health

Downloads

Published

2025-07-11

How to Cite

Permata, A. R., Purwani, E., & Kurnia, P. (2025). PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRA DAUN ANGGUR PADA EDIBLE CHOATING CHITOSAN 2% TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN FLAVONOID SETELAH 7 HARI MASA SIMPAN SUHU DINGIN (4°C) BUAH ANGGUR MERAH. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 3832–3840. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46772