STUDI KASUS: PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PASIEN DENGAN POST OPERASI ULKUS DM

Authors

  • Juniela Manuel Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Karya Husada Semarang
  • Amrih Widiati Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Karya Husada Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46728

Keywords:

nyeri, post operasi, relaksasi napas dalam, ulkus DM

Abstract

Pasien dengan ulkus kaki diabetik (UKD) yang menjalani tindakan operasi, seperti amputasi, sering mengalami nyeri pasca operasi yang dapat mempengaruhi proses pemulihan dan kualitas hidup. Salah satu pendekatan non-farmakologis yang efektif untuk mengatasi nyeri adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik ini bekerja dengan menstimulasi sistem saraf parasimpatis dan mendorong pelepasan endorfin, sehingga dapat membantu mengurangi persepsi nyeri serta memberikan efek tenang dan rileks pada pasien. Penerapan teknik relaksasi dalam pada pasien post operasi ulkus DM terbukti dapat menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan kenyamanan, serta mendukung proses penyembuhan luka secara menyeluruh. Intervensi sederhana ini dapat dijadikan sebagai bagian dari terapi suportif yang mudah diterapkan dalam praktik keperawatan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknik relaksasi napas dalam untuk menurunkan nyeri post operasi ulkus DM. Desain penelitian menggunakan deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan memfokuskan implementasi keperawatan pada nyeri post ulkus DM dengan memberikan teknik relaksasi napas dalam. Adapun subjek dalam studi kasus berjumlah dua orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan intensitas skala nyeri pada kedua pasien dari skala 5 ke 3 dan 4 ke 2  setelah diberikan teknik relaksasi napas dalam. Kesimpulan: pemberian teknik relaksasi napas dalam dianggap efektif dan mempunyai dampak positif dalam menurunkan nyeri pada pasien post operasi.

References

Adi, T., Senja, A. S. H. S., & Anik, I. (2024). Penerapan guided imagery terhadap skala nyeri pada pasien post op fraktur di ruang bedah di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro. Jurnal Cendikia Muda, 4(1), 29–35.

Aini, L., & Reskita, R. (2018). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien.

American Diabetes Association. (2019). Classification and diagnosis of diabetes: Standards of medical care in diabetes. Diabetes Care, 42(1), 13–28. https://care.diabetesjournals.org/content/37/Supplement_1/S81

Azizah, N. K., & Syahruramdhani, S. (2023). Pemberian terapi guided imagery terhadap pasien dengan nyeri dan ansietas post operasi fraktur collum humerus. Jurnal Medika Nusantara, 1(2), 123–137.

Faridatun, N., Susanti, I. H., & Khasanah, S. (2024). Teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan skala nyeri pada pasien ulkus kaki diabetik dengan nyeri akut di Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Maternity and Neonatal: Jurnal Kebidanan, 12(2), 461–465.

Fatkhur, H. (2020). Pengaruh edukasi perawatan kaki dengan media flip chart terhadap perubahan perilaku klien diabetes melitus. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), 2(3).

Febrinasari, R. P., Sholikah, T. A., Pakha, D. N., & Putra, S. (2020). Buku saku diabetes melitus untuk awam (Edisi I, November).

Frykberg, R. G., Wukich, D. K., Kavarthapu, V., Zgonis, T., & Dalla Paola, L. (2020). Surgery for the diabetic foot: A key component of care. Diabetes/Metabolism Research and Reviews, 36(S1), 1–5.

IDF. (2021). The International Diabetes Federation (IDF) response to the WHO first draft of the framework for country action across sectors for health and health equity.

Kemenkes RI. (2020). Infodatin: Tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Mellitus 2020. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Lauri, C., Glaudemans, A. W. J. M., Campagna, G., Keidar, Z., Kurash, M. M., Georga, S., et al. (2020). Comparison of white blood cell scintigraphy, FDG PET/CT and MRI in suspected diabetic foot infection: Results of a large retrospective multicenter study. Journal of Clinical Medicine, 9(6), 1–16.

Merriam, S. B., & Tisdell, E. J. (2015). Qualitative research: A guide to design and implementation (4th ed.). Jossey-Bass.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). (2015). Pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia.

Ramadanty, N. (2019). Asuhan keperawatan pada ibu post operasi sectio caesarea di ruang Mawar RSUD A.W. Sjahranie Samarinda.

Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam penelitian kualitatif: Konsep dan prosedurnya. http://repository.UINmalang.ac.id.//1104/1/studi-kasus-dalam-penelitian-kualitatif

Sjamsuhidajat, R., & Jong, W. de. (2014). Buku ajar ilmu bedah. EGC.

Sumakul, V. (2022). Edukasi Diabetes Melitus dan pemeriksaan kadar glukosa darah umat Paroki St. Antonius Padua Tataaran. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat MAPALUS Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Maria Tomohon, 1(1), Agustus.

Suwartono, S. (2014). Dasar-dasar metodologi penelitian. Penerbit Andi Yogyakarta.

Tarwoto, W., & Taufiq, I. (2017). Keperawatan medikal bedah gangguan sistem endokrin. CV Trans Info Media.

World Health Organization (WHO). (2021). International Classification of Diseases (ICD-11). https://www.who.int/classifications/classification-of-diseases

Downloads

Published

2025-07-10

How to Cite

Manuel, J., & Widiati, A. (2025). STUDI KASUS: PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PASIEN DENGAN POST OPERASI ULKUS DM. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 3785–3794. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46728