GAMBARAN KETERSEDIAAN VAKSIN ANTI RABIES (VAR) SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN RABIES BERBASIS ONE HEALTH DI KABUPATEN KUPANG

Authors

  • Tesalifu Ingtyas Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana
  • Galuh Wiedani K. D. Larasati Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana
  • Tanti Rahayu Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana
  • Yendris K. Syamruth Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46727

Keywords:

ketersediaan, manajemen farmasi, rabies, VAR

Abstract

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang bersifat fatal, disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus (famili Rhabdoviridae), yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia, dan mengakibatkan sekitar 55.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kabupaten Kupang yang merupakan salah satu wilayah endemis rabies di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatatkan empat kasus kematian akibat rabies selama tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) berdasarkan enam aspek manajemen farmasi, yakni perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, dan pelaporan, dengan pendekatan one health. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap 13 informan dari instansi terkait. Data hasil wawancara ditranskrip dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dilakukan secara mandiri oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan. VAR diperoleh Puskesmas dan Puskeswan berdasarkan formulir permintaan dan disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 2–8°C, serta diberikan kepada korban gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). Penggunaan vaksin dibedakan antara hewan dan manusia, dengan pengawasan dokter dan dokter hewan. Pelaporan dilakukan secara manual dan digital melalui aplikasi SMILE (manusia), serta WVS dan iSIKHNAS (hewan). Kesimpulannya, pelaksanaan ketersediaan VAR pada enam aspek, baik untuk manusia maupun hewan, telah berjalan dengan cukup optimal, akan tetapi masih terdapat beberapa kendala seperti; distribusi ke daerah terpencil yang memengaruhi kualitas vaksin, keterbatasan akses internet yang menghambat pelaporan melalui WVS dan iSIKHNAS, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya rabies, serta sulitnya pengendalian populasi anjing liar meskipun telah diterbitkan surat edaran pemerintah.

References

Acharya, K.P. et al. (2020) ‘One-health approach: A best possible way to control rabies’, One Health, 10(August), p. 100161.

Aisya Rahmawaty, D. D. A. R. J. D. S. P. I. S. N. (2024) ‘Gambaran Manajemen Cold Chain Vaksin di Puskesmas Kota Tasikmalaya Tahun 2024’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia , 1(3), pp. 68-78.

Andi Leny Susyanty, R. S. M. S. Y. Y. (2014) ‘Sistem Manajemen Dan Persediaan Vaksin Di Dua Provinsi Indonesia’, Buletin Peneliti Kesehatan, 42(2), pp. 108-121.

Aniqotul Ummah, S. M. D. T. S. W. (2022) ‘E-Government Implementation to Support Digital Village in Indonesia: Evidence from Cianjur Village, Bogor Regency’, Jurnal Studi Sosial dan Politik Published by FISIP, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang , 6(2), pp. 245-255.

Anmaw Shite Abat, S. M. G. B. M. B. D. A. W. M. K. G. H. D. T. A. A. A. B. A. a. F. S. (2022) ‘Dog Restraining Technology Package for the Implementation of a Mass Canine Rabies Vaccination Campaign in Developing Countries’, Veterinary Science & Technology, 13(6), pp. 1-4.

Ariyanti Kusumadewi, M. C. W. (2023) ’Gambaran Sistem Pengelolaan Pengelolaan Rantai Dingin Vaksin Pada Tiga Rumah Sakit Di Wilayah Jakarta Timur Tahun 2019’, PHRASE (Pharmaceutical Science Journal), 3(1), pp. 43-54

Ariyanto, A. M. (2018) ‘Optimalisasi Penerapan Pendekatan One Health dalam Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kabupaten Ketapang. Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI’, pp. 497-499.

Deborah Nadal, S. B. S. C. K. C. K. H. R. S. a. B. A.-R., (2021) ‘Rabies and the pandemic: lessons for One Health’, Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, pp. 197-200.

Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional. Kementerian Kesehatan RI: Jakarta, Indonesia.

E. HASANOV, S. Z. M. G. E. M. E. T. E. M. A. B. L. M. M. A. M. W. A. R. F. D. L. H. (2017) ‘Assessing the impact of public education on a preventable zoonotic disease: rabies. Epidemiology Infect’, pp. 227-235.

Hasanov, E., Zeynalova, S., Geleishvili, M., Maes, E., Tongren, E., Marshall, E., Banyard, A., McElhinney, L.M., Whatmore, A.M., Fooks, A.R. and Horton, D.L. (2018) ‘Assessing the impact of public education on a preventable zoonotic disease: rabies’, Epidemiology & Infection, 146(2), pp.227-235.

I Nengah Sudarmayasa, I. B. K. S. I. N. S. (2020) ‘Titer Antibodi Anjing Lokal Enam Bulan Pasca Vaksinasi Rabies’, Buletin Veteriner Udayana , 12(1), pp. 50-54.

I Wayan Pujana, G. A. J. U. N. M. S. (2018) ‘Tatalaksana Kasus Gigitan Terpadu: Implementasi Pendekatan One Health dalam Tatalaksana Kasus Gigitan yang Cost Effective’, Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, pp. 483-485.

Julia Rosmaya Riasari, E. S. P. d. R. R. S. (2011) ‘Kajian Titer Antibodi terhadap Rabies pada Anjing yang Dilalulintaskan melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak Banten’, Media Kedokteran Hewan, 27(1), pp. 44-49.

Katie Hampson, L. C. T. L. M. S. A. K. M. A. J. B. J. D. B. D. J. B. S. P. C. C. M. E. H. L. K. F. L. F.-X. (2015) ‘Estimating the Global Burden of Endemic Canine Rabies’, PLOS: Neglected Tropical Diseases, 9(4), pp. 1-20

Kementerian Kesehatan RI (2023) Hingga April 2023 ada 11 Kasus Kematian Akibat Rabies, Segera ke Faskes Jika Digigit Anjing! Jakarta: sehatnegeriku.

Kementerian Kesehatan RI (2023) Press Conference: Update Situasi Rabies di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Made Subrata, S. G. P. A. U. K. K. A. I. S. (2020) ‘Peranan Pemangku Kepentingan Dalam Pengendalian Rabies Dengan Pendekatan One Health Terintegrasi Di Bali’, JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA : JKKI, ix(1), pp. 20-32

Management Sciences for Health. (2012) MDS-3 : Managing Access to Medicine and Health Technologies. Arlington, VA: Management Sciences for Health

Nina Elisabet Lelet, F. M. G. T. G. J. W. (2024) ‘Improving Government and Community Synergy in Rabies Control and Overcoming in Tomohon City: Study at the Health and Agriculture Department’, JOURNAL LA BISECOMAN , 5(1), pp. 60-69.

Novita, R. (2019) ‘Peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam Menghadapi Tantangan Rabies di Indonesia’, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 3(2), pp. 94-103.

Rosmalina Sari Dewi Daulay, D. P. (2019) ‘Pengkajian Duration Of Immunity Vaksin Neo Rabivet Pusvetma’, Veteriner Farma, 1-5.

Ryan M Wallace, H. R. R. F. D. N. F. L. O. M. E. A. D. K. C. J. D. B. C. F. F. L. V. D. R. V. J. H. M. M. (2015) ‘Establishment of a Canine Rabies Burden in Haiti through the Implementation of a Novel Surveillance Program’, PLOS: Neglected Tropical Diseases, 9(11), pp. 1-15.

Sambo M, Ferguson EA, Abela-Ridder B, Changalucha J, Cleaveland S, Lushasi K, et al. (2022) ‘Scaling-up the delivery of dog vaccination campaigns against rabies in Tanzania’, PLOS Negl Trop Dis, 16(2)

Sarah Cleaveland, F. L. S. T. T. L. K. H. (2014) ‘Rabies Control and Elimination: A Test Case for One Health’, Veterinary Record, 175(8), pp. 188-193.

Sekar Ayu Maharani, I. L. H. S. (2023) 'Review : Efektivitas Vaksin Antirabies pada Manusia dan Cara Pemberantasan Kasus Rabies yang ada di Indonesia', Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(4), pp. 473-479.

Stacy L. Davlin, H. M. V. (2012) ‘Canine rabies vaccination and domestic dog population characteristics in the developing world: A systematic review’, Vaccine, 30(24), pp. 3492-3502.

Suantara, I. M. (2024) ‘Kabupaten Kupang Dalam Angka 2024. Oelamasi: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kupang’

Vincent Micheal Kiberu, J. K. M. F. M. C. K. E. M. R. K. W. (2014) ‘Strengthening district-based health reporting through the district health management information software system: the Ugandan experience’, BMC Medical Informatics & Decision Making, 14(40), pp. 1-9.

Wariyah, J. H. (2016) ‘Gambaran Karakteristik Pasien dan Mekanisme Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) Pada Kasus Gigitan Hewan di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2014-2016’, The Indonesian Journal of Infectious Diseases, 1-9.

Wiguna, D. K. S. (2023). Mengenal Tata Cara Vaksinasi Antirabies Pada Hewan Dan Gejalanya.

WHO. (2018). Zero by 30: The Global Strategic Plan to End Human Deaths From Dog-Mediated Rabies by 2030.

WHO. (2024). Cegah Setiap Kematian Akibat Rabies: Pada Hari Rabies Sedunia 2024, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat serta Menyeluruh.

WOAH. (2022). Rabies Control: A Model for One Health Collaboration.

WOAH. (2023). Rabies (Infection with Rabies Virus and Other Lyssaviruses)

Y.A. Djawad, S. S. R. H. J. F. S. (2021) ‘Development of an Intelligent Mobile Health Monitoring System for the Health Surveillance System in Indonesia’, IRBM, 42(1), pp. 28-34.

Yunita, J. (2012) ‘Proses Perencanaan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman’, Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(4), pp. 210-215.

Downloads

Published

2025-08-29

How to Cite

Ingtyas, T., Larasati, G. W. K. D., Rahayu, T., & Syamruth, Y. K. (2025). GAMBARAN KETERSEDIAAN VAKSIN ANTI RABIES (VAR) SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN RABIES BERBASIS ONE HEALTH DI KABUPATEN KUPANG. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 4529–4541. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46727