EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LEPTOSPIROSIS SETELAH BANJIR DI DESA KEBONHARJO KECAMATAN PATEBON, 2025

Authors

  • Nur Aziza Field Epidemiology Training Program, Magister Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
  • Lorda Presenta Field Epidemiology Training Program, Magister Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
  • Yudhy Dharmawan Departemen Biostatistika dan Studi Populasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
  • Fauzi Muh Departemen Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
  • Imam Abrori Balai Kekarantinaan Kesehatan Kota Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46358

Keywords:

leptospirosis, banjir, Rattus tanezumi

Abstract

Pada tahun 2025 ditemukan enam kasus leptospirosis akibat banjir di Desa Kebonharjo, Kabupaten Kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kasus leptospirosis berdasarkan variabel orang, waktu, dan tempat. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu 6 kasus yang diperiksa menggunakan tes RDT. Pemeriksaan sampel ginjal tikus dan air diuji menggunakan tes PCR oleh Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banjarnegara. Karakteristik kasus yaitu berjenis kelamin laki-laki (83,3%); berusia 46-56 tahun (66,6%); bergejala nyeri betis (100%) dan badan lemah (83,3%). Semua kasus leptospirosis ditemukan pada bulan Februari 2025. Wilayah dengan kasus terbanyak berada di RW 2 dan 3 (33,3%). Faktor yang ditemukan yaitu adanya tikus dan genangan air di rumah (100%); kondisi selokan yang buruk (66,7%), mengalami luka pada kulit (50,0%) dan melakukan kontak dengan tikus (33,3%). Hasil pemeriksaan 24 tikus ditemukan 16 (66,7%) Rattus tanezumi dan 7 (30,4%) ginjal tikus positif bakteri Leptospira spp. Kejadian leptospirosis ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang buruk akibat banjir dan tingginya kepadatan tikus, sehingga diperlukan untuk melakukan pengendalian tikus dengan memasang perangkap (traping).

References

Agung Mirasa, Y., Yudhastuti, R., Umbul Wahyuni, C., & Sakundarno Adi, M. (2017). Study of Risk Factor and Epidemiology Surveillance System of Leptospirosis. Dama International Journal of Researchers, 2(7), 2343–6743. Retrieved from www.damaacademia.com

Andriani, R., & Sukendra, D. M. (2020). Faktor Lingkungan dan Perilaku Pencegahan dengan Kejadian Leptospirosis di Daerah Endemis. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 3, 471–482. doi: 10.15294/higeia/v4i3/33710

Bierque, E., Thibeaux, R., Girault, D., Soupé-Gilbert, M. E., & Goarant, C. (2020). A systematic review of Leptospira in Water and Soil Environments. PLoS ONE, 15(1). doi: 10.1371/journal.pone.0227055

Dewi, H. C., & Yudhastuti, R. (2019). Faktor Risiko Kejadian Leptospirosis Di Wilayah Kabupaten Gresik (Tahun 2017-2018). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 4(1), 48–57. doi: https://doi.org/10.30651/jkm.v4i1.2014

Eka Purnama, S., & Hartono, B. (2022). Faktor Risiko Kejadian Leptospirosis di Indonesia: Literature Review. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(3), 2010–2022. doi: https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.8543

Inayah, N., & Santik, Y. D. P. (2023). Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Kebumen Tahun 2022. HIGEIA Journal of Public Health Research and Development, 7(4), 550–561. doi: 10.15294/higeia.v8i2.70682

Lobo, L. T., Koraag, M. E., Widjaja, J., Joharina, A. S., & Pratiwi, A. P. (2020). Leptospirosis pada Tikus di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016. Jurnal Vektor Penyakit, 14(2), 95–102. doi: 10.22435/vektorp.v14i2.3189

Maniiah, G., Raharjo, M., & Astorina, N. (2016). Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4, 2356–3346. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Marbawati, D., Ismanto, H., & Pramestuti, N. (2016). Characteristic of Rats as Reservoirs of Leptospirosis in Beji Village District of Kedung Banteng And Kedung Pring Village District of Kemranjen Banyumas Central Java. KESMAS, 10(1), 35–40. doi: https://doi.org/10.12928/kesmas.v10i1.5200

Naing, C., Reid, S. A., Aye, S. N., Htet, N. H., & Ambu, S. (2019). Risk Factors for Human Leptospirosis Following Flooding: A Meta-Analysis of ObservationalSstudies. PLoS ONE, 14(5), 1–15. doi: 10.1371/journal.pone.0217643

Ningsih, I., & Wahid, M. H. (2022). Leptospirosis Ditinjau dari Aspek Mikrobiologi. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 7(1), 31–43. doi: 10.33019/ekotonia.v7i1.3141

Nuraini, S., Dian Saraswati, L., Sakundarno Adi, M., & Setyawan, H. S. (2017). Gambaran Epidemiologi Kasus Leptospirosis di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5, 2356–3346. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Pakoa, J. G., Soupé-Gilbert, M.-E., Girault, D., Takau, D., Gaviga, J., Gourinat, A.-C., Tarantola, A., & Goarant, C. (2018). High incidence of leptospirosis in an observational study of hospital outpatients in Vanuatu highlights the need for improved awareness and diagnostic capacities. PLoS Neglected Tropical Diseases, 12(6), 1–12. doi: https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0006564

Pertiwi, S. M. B., Setiani, O., & Nurjazuli. (2014). Lingkungan yang Berkaitan dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Pati Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 13(2), 51–57. doi: https://doi.org/10.14710/jkli.13.2.51%20-%2057

Pramestuti, N., Djati, A. P., & Kesuma, A. P. (2015). Faktor Risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis Paska Banjir di Kabupaten Pati Tahun 2014. Vektora : Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 7(1). doi: 10.22435/vk.v7i1.4253.1-6

Rakebsa, D., Indriani, C., & Sri Nugroho, W. (2018). Epidemiologi leptospirosis di Yogyakarta dan Bantul Epidemiology of leptospirosis in Yogyakarta and Bantul. Berita Kedokteran Masyarakat, 34(4), 153–158. doi: https://doi.org/10.22146/bkm.28562

R.P, N. U., Budiyono, & Nurjazuli. (2016). Faktor Lingkungan dan Perilaku Kejadian Leptospirosis di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakt, 4(1), 407–416.

Samekto, M., Hadisaputro, S., Adi, M. S., Suhartono, S., & Widjanarko, B. (2019). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Leptospirosis (Studi Kasus Kontrol di Kabupaten Pati). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 4(1), 27. doi: 10.14710/jekk.v4i1.4427

Sari, N. P., & Paleri, T. S. (2019). Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Keberadaan Vektor Tikus Di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Komunitas, 5(2), 154–158. doi: 10.25311/keskom.Vol5.Iss2.386

Setyorini, L., Nurjazuli, & Dangiran, L. H. (2017). Analisis Pola Persebaran Penyakit Leptospirosis di Kota Semarang Tahun 2014-2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5, 706–716. Retrieved from http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Sumanta, H., Wibawa, T., Hadisusanto, S., Nuryati, A., & Kusnanto, H. (2015). Spatial Analysis of Leptospira in Rats, Water and Soil in Bantul District Yogyakarta Indonesia. Open Journal of Epidemiology, 05(01), 22–31. doi: 10.4236/ojepi.2015.51004

Suprapto, I. A., Mahendrakrisna, D., Hudiyanti, V., & Indianto, W. (2020). Gambaran Kasus Leptospirosis di RSUD Kota Surakarta, 2015-2018. Cermin Dunia Kedokteran, 47(2), 108–111. doi: 10.55175/cdk.v47i2.352

Wibisono, F. J., & Yanestria, S. M. (2016). Outbreak Leptospirosis Dengan Vektor Tikus Pada Daerah Rawan Banjir Di Surabaya. Jurnal Kajian Veteriner, 4(2), 1–9.

Widjajanti, W. (2020). Epidemiologi, diagnosis, dan pencegahan Leptospirosis. Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases, 5(2), 62–68. doi: https://dx.doi.org/10.22435/jhecds.v5i2.174

Zuyina, I., & Sari, R. (2021). Tinjauan Literatur Leptospirosis di Indonesia. Majalah Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, 8(1), 113–121. doi: https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2021.008.02.7

Downloads

Published

2025-08-27

How to Cite

Aziza, N., Presenta, L., Dharmawan, Y., Muh, F., & Abrori, I. (2025). EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LEPTOSPIROSIS SETELAH BANJIR DI DESA KEBONHARJO KECAMATAN PATEBON, 2025 . PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 5743–5751. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46358