KARAKTERISTIK PASIEN DAN KLASIFIKASI ABSES LEHER DALAM DI RSUD WALED TAHUN 2022-2024

Authors

  • Rosya Diyanatusyifa Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Universitas Swadaya Gunung Jati
  • Edy Riyanto Bakri Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Universitas Swadaya Gunung Jati
  • Herry Nurhendriyana Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Universitas Swadaya Gunung Jati

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46127

Keywords:

Karakteristik, Infeksi Gigi, Infeksi Leher Dalam

Abstract

Abses leher dalam merupakan suatu infeksi yang melibatkan ruang potensial dan jaringan fasia di leher, ditandai oleh akumulasi nanah (pus). Infeksi ini dapat berasal dari berbagai sumber dan berkembang menjadi beberapa tipe, seperti abses peritonsil, retrofaring, parafaring, submandibular, hingga angina Ludwig, yang umumnya disertai gejala berupa nyeri tenggorokan, pembengkakan, dan keluhan lainnya. Kondisi ini memiliki potensi untuk berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa, serta memberikan dampak besar terhadap kesehatan karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, sehingga membutuhkan penanganan segera dan tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien dan klasifikasi abses leher dalam di RSUD Waled selama periode 2022 hingga 2024. Penelitian menggunakan desain yang mencakup populasi, sampel, metode sampling, variabel yang diteliti, alat pengumpulan data, serta metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 63 pasien dengan abses leher dalam, di mana kelompok usia terbanyak adalah usia 19–59 tahun (71,4%) dan mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (66,7%). Penyebab paling umum dari abses leher adalah infeksi gigi (96,8%). Berdasarkan lokasi anatomis, jenis abses yang paling sering terjadi adalah abses submandibula (58,7%), dengan gejala utama berupa nyeri tenggorokan yang ditemukan pada sebagian besar pasien (96,8%). Penanganan yang dilakukan terhadap pasien mencakup tindakan insisi pada seluruh kasus (100%), serta pemberian antibiotik, baik secara oral (41,3%) maupun injeksi (58,7%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien dengan abses leher dalam sebagian besar merupakan laki-laki usia produktif dengan penyebab utama berupa infeksi gigi, dan jenis abses yang paling sering ditemukan adalah abses submandibula yang ditandai dengan nyeri tenggorokan, dengan penanganan melalui insisi dan pemberian antibiotik.

References

Almuqamam, M., Gonzalez, F. J., Sharma, S., et al. (2024). Deep Neck Infections. In StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513262/

Almutairi, D. M., Alqahtani, R. M., Alshareef, N., Alghamdi, Y. S., Al-Hakami, H. A., & Algarni, M. (2020). Deep Neck Space Infections: A retrospective study of 183 cases at a tertiary hospital. Cureus, 12(2), e6841. https://doi.org/10.7759/cureus.6841

Gargava, A., Raghuwanshi, S. K., Verma, P., & Jaiswal, S. (2022). Deep Neck Space Infection: A study of 150 cases at tertiary care hospital. Indian Journal of Otolaryngology Head Neck Surgery, 74(Suppl 3), 5832-5835. https://doi.org/10.1007/s12070-021-02439-

Hartedja, K. K., Yue, R., & Moehario, L. H. (2021). Pola kuman dan faktor risiko pada pasien abses leher dalam di Rumah Sakit Atma Jaya. Damianus Journal of Medicine, 20(2), 26-32.

Jayagandhi, S., Cheruvu, S. C., Manimaran, V., & Mohanty, S. (2019). Deep Neck Space Infection: Study of 52 cases. Indian Journal of Otolaryngology Head Neck Surgery, 71(923), 1-6.

McDowell, R. H., & Hyser, M. J. (2022). Neck Abscess. In StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459170/

Prasetyo, H., & Surjotomo, H. (2024). Karakteristik penderita abses leher dalam di bagian THT-KL RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2020 - 31 Desember 2021. Malang Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Journal, 3(2).

Sari, J. T. Y., & Elfahmi. (2024). Karakteristik pasien abses leher dalam di bangsal THT RSUD M. Natsir 2020-2023. Scientific Journal, 3(5), 300-307.

Soepardi, E. A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., et al. (2016). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher (Edisi ke-7). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Suehara, A. B., Rodrigues, A. A. N., Kavabata, N. K., et al. (2020). Predictive factors of lethality and complications of deep fascial space infections of the neck. Revista do Colégio Brasileiro de Cirurgiões, 47, e20202524. https://doi.org/10.1590/0100-6991e-20202524

Toppi, J., Hughes, J., & Phillips, D. (2021). Bacterial infections of the oropharynx and deep neck spaces: An investigation of changes in presentation patterns during the COVID-19 pandemic. ANZ Journal of Surgery, 91(12), 2726-2730. https://doi.org/10.1111/ans.17178

Zatadin, Z. M., Eltadeza, R., Primayanti, Y. Q., et al. (2022). Gambaran klinis, penegakan diagnosis dan tatalaksana abses leher dalam di RSUD Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1449-1450.

Downloads

Published

2025-08-30

How to Cite

Diyanatusyifa, R., Bakri, E. R., & Nurhendriyana, H. (2025). KARAKTERISTIK PASIEN DAN KLASIFIKASI ABSES LEHER DALAM DI RSUD WALED TAHUN 2022-2024. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 6807–6815. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46127