GAMBARAN DETEKSI MOLEKULER TUBERKULOSIS RESISTEN RIFAMPISIN MENGGUNAKAN NESTED REAL TIME POLYMERASE CHAIN REACTION DI RSUD INDRAMAYU
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.46078Keywords:
Rifampisin Indeterminate, Rifampisin Resisten, Rifampisin Sensitif, Rifampisin Sensitif,Tes Cepat Molekuler, Rifampisin Sensitif, Tuberkulosis,Abstract
Tuberkulosis (TB) diakibatkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi paru-paru dan organ ekstra paru. Pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) merupakan metode deteksi molekuler berbasis nested real-time PCR untuk diagnosis TB. Jumlah TB pada laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, dan persentase kejadian TB semakin besar seiring bertambahnya usia individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan MTB Rifampisin Sensitif (Rif Sen), Rifampisin Resisten (Rif Res), dan Rifampisin Indeterminate (Rif Indet) pada pasien suspek tuberkulosis menggunakan tes cepat molekuler di Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan populasi berupa data pasien yang diuji menggunakan specimen sputum melalui TCM MTB, dengan sampel sebanyak 97 pasien. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa jumlah pasien laki-laki sebanyak 41 pasien (42,3%) dan perempuan sebanyak 56 pasien (57,7%). Kelompok usia dengan jumlah MTB positif tertinggi adalah pasien berusia 21-30 dan 31-40 tahun, masing-masing delapan pasien (21,6%). Dari segi jenis kelamin, MTB positif lebih banyak ditemukan pada laki-laki (58,3%) dibanding perempuan (41,7%), dan kelompok usia dengan persentase tertinggi adalah 31-40 tahun (22,2%). Hasil pemeriksaan MTB didominasi oleh Rif Res dengan jumlah 34 pasien (91,9%).References
Aryanti, Y., Suhartono, & Yunita Dewant, N. A. (2019). Analisis sebaran kasus TB paru BTA positif di kota Semarang tahun 2018 berdasarkan suhu udara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2356-3346), 273–278. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Bahar, B., Syamsu, R. F., & Ulandari, S. (2022). A new case of tuberculosis disease management through family medicine approach. Green Medical Journal, 4(2), 51–59.
Budihardja, B. M., & Semadi, I. N. (2020). Proporsi hasil basil tahan asam negatif pada pasien tuberculosis paru di RSUP Sanglah, Bali. E-jurnal Medika Udayana, 9(12), 7–13.
Cahyati, W. H., & Maelani, T. (2019). Karakteristik penderita, efek samping obat dan putus berobat tuberkulosis paru. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(4), 625–634.
Cepheid Innovation. (2022). Xpert MTB/RIF [Online]. https://www.cepheid.com/Package%20Insert%20Files/Xpert-MTB-RIF-ENGLISH-Package-Insert-301-1404-Rev-G.pdf (Diakses pada 13 September 2023).
Dewi, Y., & Baharuddin, M. (2022). Karakteristik penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Wongeduku Barat Kabupaten Konawe. Andragogi Kesehatan BBPK Makassar, 2(2), 46–54.
Dinkes Jabar. (2021). Profil kesehatan Jawa Barat. https://dinkes.indramayukab.go.id (Diakses 12 Juni 2023).
Fitriani, S., & Sari, M. (2021). Analisis spasial temporal sosiodemografi dan variabilitas iklim terhadap kejadian tuberkulosis paru BTA positif di provinsi Jawa Barat tahun 2013-2017. Jurnal Kesehatan, 5(2715-7687), 140–150.
Hermansyah, H., Karneli, K., Refai, R., Handayani, H., & Fandianta, F. (2022). Kualitas sputum dalam pemeriksaan BTA metode Ziehl Neelsen dan tes cepat molekuler. Journal of Medical Laboratory and Science, 2(1), 40–52.
Hutama, H. I., Riyanti, E., & Kusumawati, A. (2019). Gambaran perilaku penderita TB paru dalam pencegahan penularan TB paru di Kabupaten Klaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 7(1), 491–500.
Iskandar, D., Suwantika, A. A., Pradipta, I. S., Postma, M. J., & van Boven, J. F. (2023). Clinical and economic burden of drug-susceptible tuberculosis in Indonesia: national trends 2017–19. The Lancet Global Health, 11(1), e117–e125.
Ibrahim, (2019). [Judul artikel atau buku]. [Detail sumber].
Kemenkes, R. I. (2020). Strategi nasional penanggulangan tuberkulosis di Indonesia 2020-2024. Pertemuan Konsolidasi Nasional Penyusunan STRANAS TB, 135.
Mar’iyah, K., & Zulkarnain. (2021). Patofisiologi penyakit infeksi tuberkulosis. Patofisiologi penyakit infeksi Tuberkulosis (987-602-72245-6-8), 88–92. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
Murtafi’ah, N., Fadhilah, F. R., & Krisdaryani, R. (2020). Perbandingan hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis dengan GeneXpert dan pewarnaan Ziehl Neelsen di rumah sakit Mitra Anugrah Lestari. Riset Informasi Kesehatan, 9(2), 188.
Nasution, H. S., & Syukri, M. (2022). Autokorelasi spasial kasus tuberkulosis di Kabupaten Muaro. Jurnal Kesehatan, 13(2622-1969), 752–763.
Ni Made Mertaniasih. (2019). Buku Ajar Tuberkulosis Diagnostik Mikrobiologis. Airlangga University Press.
Niken, N., Darma, I. Y., & Yulia, H. (2022). Hubungan kualitas sediaan bakteri tahan asam (BTA) terhadap hasil diagnosis pasien tuberkulosis paru. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 17(1 Juni), 79–85.
Pradipta, I. S., Idrus, L. R., Probandari, A., Puspitasari, I. M., Santoso, P., Alffenaar, J. C., & Hak, E. (2022). Barriers to optimal tuberculosis treatment services at community health centers: A qualitative study from a high prevalent tuberculosis country. Frontiers in Pharmacology, 13, 857783.
Pramono, J. S., Wiyadi, W., Purwanto, E., & Bernadheta, B. (2022). Pencegahan penularan tuberkulosis pada keluarga dan masyarakat melalui strategi promosi kesehatan di Puskesmas Wonorejo, Puskesmas Karang Asam, dan Puskesmas Loa Bakung, Kota Samarinda. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(1), 87–96.
Saputra, M. R., & Herlina, N. (2021). Hubungan antara status sosial ekonomi dengan kejadian tuberkulosis paru di Puskesmas, studi literature review. Borneo Student Research (BSR), 2(3), 1772–1780.
Talarima, B., Lawalata, I. V., & Mantayborbir, N. B. (2021). Gambaran epidemiologi deskriptif tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Dobo tahun 2016-2019. Jurnal Penelitian Kesehatan “Suara Forikes F” (Journal of Health Research Forikes Voice), 12(3), 354–360.
Tarno, T., Wahyuniar, L., Iswarawanti, D. N., & Mamlukah, M. (2022). Faktor-faktor yang berhubungan dengan diagnosis tuberkulosis paru pada masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu Tahun 2022. Journal of Health Research Science, 2(02), 124–133.
Wijaya, M. S., Mantik, M. F., & Rampengan, N. H. (2021). Faktor risiko tuberkulosis pada anak. e-Clinic, 9(1).
World Health Organization. (2022). Global tuberculosis report 2022: supplementary material. World Health Organization.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sania Putri Tresna Sari, Winarto Reki, Indriani Silvia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







