EVALUASI KEBIJAKAN MONITORING EVALUASI PROGRAM PELAYANAN HIPERTENSI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2024

Authors

  • Yulia Trismawati Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Maju
  • Bambang Setiadji Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Maju
  • Zaharudin Zaharudin Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Maju

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.45900

Keywords:

evaluasi kebijakan, hipertensi, monitoring dan evaluasi

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kardiovaskular, Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan monitoring dan evaluasi (M&E) pelayanan hipertensi di daerah tersebut. Informan penelitian terdiri dari 2 pejabat Dinas Kesehatan, 16 petugas kesehatan di 8 puskesmas, dan 8 pasien hipertensi, yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis tematik untuk mengidentifikasi tema dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan M&E telah dilaksanakan sesuai rencana, termasuk pengumpulan data prevalensi, perencanaan anggaran, pelatihan tenaga medis, dan evaluasi rutin. Meskipun demikian, terdapat tantangan seperti akses terbatas ke fasilitas kesehatan di daerah terpencil, alokasi anggaran yang kurang optimal, serta kekurangan tenaga medis terlatih. Program ini berhasil menjangkau 800-900 pasien per bulan dengan kualitas pelayanan yang baik, namun penyuluhan dan akses wilayah prioritas perlu diperbaiki. Meskipun prevalensi hipertensi turun sebesar 8-15%, penguatan kebijakan M&E, peningkatan pelatihan tenaga medis, serta peningkatan infrastruktur dan koordinasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan. Rekomendasi untuk memperbaiki situasi ini meliputi peningkatan alokasi anggaran di daerah terpencil, memperluas pelatihan bagi tenaga medis, memperkuat kampanye penyuluhan, memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan, serta meningkatkan infrastruktur kesehatan guna memastikan akses layanan yang lebih baik dan berkelanjutan.

References

Andersen, R. M. (1995). (n.d.). Revisiting the Behavioral Model and Access to Medical Care: Does it Matter? Journal of Health and Social Behavior, 36(1), 1-10.

Bennett, S., et al. (2015). (2015). ‘Strategies to enhance hypertension control: Evidence from community-based programs.’ Journal of Hypertension, 33(4), 739-746.

Blum, H. L. (1974). (1974). Planning for Health: Development and Application of Social Change Theory.

Chen, L., Evans, T., Anand, S., et al. (2012). (n.d.). Human Resources for Health: Overcoming the Crisis.

Dahlgren, G., & Whitehead, M. (1991). (1991). Policies and strategies to promote social equity in health.

Dinkes Provinsi Jambi. (2019). Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. (2019). Laporan Kesehatan Provinsi Jambi 2019. Jambi: Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.

Dinkes Tanjung Jabung Barat. (2023). Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (2023). Laporan Tahunan Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2023. Tanjung Jabung Barat: Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Donabedian, A 1980. (1980). The Definition of Quality and Approaches its Assesment, Ann Arbor Michigan , Health Administration Press Vol.

Donabedian, A. (1988). (1988). The quality of care: How can it be assessed? Journal of the American Medical Association, 260(12), 1743-1748. Journal of the American Medical Association, 260(12), 1743-1748.

Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). (2005). Health Program Planning: An Educational and Ecological Approach. New York: McGraw-Hill.

Hidayati, N. (2018). (n.d.). Implementasi Kebijakan Pengawasan Program Kesehatan. Indonesian. Journal of Health Policy.

Hirschi, T. (1969). (n.d.). Causes of Delinquency. University of California Press.

Kemenkes RI. (n.d.). Kemenkes. (2017, January Saturday). Hipertensi dan Penanganannya. Retrieved February Tuesday, 2021, from Kementrian Kesehatan RI: http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/hipertensi-dan-penanganannya. 2017.

Kemenkes RI. (2018). Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2024). Kementerian Kesehatan RI. Buku pedoman pengendalian hipertensi di FKTP 2024. Jakarta; 2024.

Kementerian Kesehatan RI. (2022). (2022). Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Khatib, R., et al. (2015). (2015). ‘Hypertension prevention and control strategies in low-resource settings.’ European Heart Journal, 36(15), 936-941.

Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L. (1988). (n.d.). SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, 64(1), 12-40.

Putri, A. (2020). (n.d.). Analisis SDM di Program Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Indonesia.

Riley, M., et al. (2012). (2012). ‘Health systems strengthening in low- and middle-income countries: overcoming barriers to hypertension control.’ The Lancet, 380(9843), 657-665.

Sari, A., et al. (2020). (2020). Pengaruh Alokasi Anggaran dan Pelatihan Tenaga Medis terhadap Keberhasilan Program Hipertensi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 180-190.

Setiawan, B., et al. (2020). (n.d.). Evaluasi Berkala dalam Program Kesehatan Masyarakat: Studi Kasus di Daerah Perdesaan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 14(1), 22-30.

soekitjo Notoatmodjo 2014. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan.

Suprianto, S. S. (2015). Suprianto, S. S. (2015). Kebijakan & Manajemen Kesehatan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Suyatno. (2019). (n.d.). Evaluasi Alokasi Anggaran Kesehatan di Indonesia. Journal of Public Health.

Wahyuni, S. (2021). (n.d.). Pengaruh Sarana Kesehatan terhadap Kualitas Layanan. Jurnal Manajemen Kesehatan.

Walt, G., & Gilson, L. (1994). (n.d.). Reforming the Health Sector in Developing Countries.

WHO. (2019). World Health Organization. (2019). Monitoring and Evaluation of Health Systems Strengthening. Geneva: WHO.

WHO. (2010). (n.d.). Health Systems Financing: The Path to Universal Coverage.

WHO. (2018). (2018). A Guide to Developing and Implementing Health Programs. Geneva: World Health Organization.

Widodo, A., et al. (2021). (2021). Peran Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Efektivitas Program Kesehatan. Jurnal Informatika Kesehatan, 12(3), 45-56.

World Health Organization (WHO). (2020). (n.d.). Social Determinants of Health. World Health Organization. Https://Www.Who.Int/Social_determinants/En/.

Downloads

Published

2025-06-22

How to Cite

Trismawati, Y., Setiadji, B., & Zaharudin, Z. (2025). EVALUASI KEBIJAKAN MONITORING EVALUASI PROGRAM PELAYANAN HIPERTENSI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2024. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 3438 – 3453. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.45900