HUBUNGAN CURAH HUJAN, SUHU, DAN KEPADATAN PENDUDUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA MANADO TAHUN 2020-2024
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.45822Keywords:
Curah Hujan, DBD, Kepadatan Penduduk, SuhuAbstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah peyakit menular yang biasa terjadi di daerah subtropics serta tropis. Sejak tahun 2024 data kejadian demam berdarah dengue mencapai 3,4 jt kasus dengan 3.000. Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa terdapat 144,720 kasus pada tahun 2023 dan untuk Provinsi Sulawesi Utara yaitu 2.643 kasus pada tahun 2023. Kasus yang ada di Kota Manado pada tahun 2024 yaitu mencapai 1080 kasus. Faktor iklim seperti suhu atau curah hujan serta kepadatan penduduk dapat memengaruhi terjadi peningkatan kasus DBD. Dengan adanya peningkatan suhu, curah hujan, serta kepadatan penduduk akan terjadi perkembangan vektor penyebab penyakit demam berdarah dan mendukung kelangsungan hidup vektor serta penyebaran vektor. Studi ini ingin mengamati hubungan curah hujan, suhu dan kepadatan penduduk dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Manado tahun 2020-2024. Studi ini berdesain kuantitatif dengan sifat observasional analitik serta berpendekatan cross sectional. Dalam studi ini, populasinya yaitu semua pengidap demam berdarah dengue yang berada di Kota Manado pada tahun 2020–2024 dan tercatat di Dinas Kesehatan Kota Manado. Studi ini diselenggarakan sejak November 2024 – Maret 2025 di Kota Manado. Hasil uji statistik kaitan antar curah hujan dengan kejadian DBD dengan pengujian spearman rho menghasilkan ρ=0,127, kaitan suhu dengan kejadian DBD ρ=0,046, serta kaitan kepadatan penduduk dengan kejadian DBD ρ=0,011. Simpulan dari studi ini tidak ada kaitan antar curah hujan dengan kejadian DBD, lalu untuk kepadatan penduduk serta suhu berkaitan signifikan dengan kejadian DBDReferences
Abbasi, E., 2025. Contribution of climate change to dengue fever distribution and Aedes aegypti mosquito: A study in Tehran, Iran. Scope of the study, Volume 275
Ayuningtyas, A. (2023). Analisa Kaitan Penduduk yang Padat Dengan Fenomena DBD di Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(2), pp. 419-426.
Bone, T., Kaunang, W. & Langi, F. (2021). Kaitan antar Suhu, Kelembapan serta Curah Hujan pada Fenomena DBD di Manado Tahun 2015-2020. Jurnal Kesmas, 10(5), pp. 36-45.
BPS. (2021). Manado Tahun 2021. Manado: BPS Manado.
BPS. (2022). Manado Tahun 2022. Manado: BPS Manado.
BPS. (2023). Manado Tahun 2023. Manado: BPS Manado.
BPS. (2023). Konflik Penyakit Dari Jenisnya di Sulawesi Utara, Manado: BPS Sulawesi Utara.
BPS. (2024). Manado Tahun 2024. Manado: BPS Manado.
Chandra, E., 2019. Efek Aspek Penduduk Padat, Iklim, serta ABJ Pada Fenomena DBD di Jambi. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 1(1).
Damayanti, S. & Kristanti, H., 2022. Kaitan suhu dengan pencahayaan pada fenomena DBD Di Kec Kasihan Kab Bantul Yogyakarta. Majalah Ilmu Kesehatan & Keperawatan Indonesia, 11(2).
Daswito, R., Cahyadi , N. & Pitriyanti, L., 2024. Perilaku, PH, serta suhu air, untuk membasmi sarangnyamuk pada jentiknya di Batam. Public Tropical Health Journal, 4(1), pp. 1- 9
Dinkes (2023). 230 Perkara DBD Dijumpai Di Manado, Pemkot Pengawasan KLB Tahun Depan, Manado: Kompas.id.
Ernyasih, et al. (2023). Analisa Ragam Iklim dengan Fenomena DBD, Jurnal Medis & Keperawatan, 19(1), pp. 33-41.
Gandawari, V. T., Kaunang, W. & Ratag, B. (2018). Kaitan antar Iklim pada Fenomena DBD di Bitung Tahun 2015-2017. KESMAS: Jurkes, 10(5), pp. 36-45.
Fadilla, Z., Ariningpraja, R. T., Hikmah, F. & Widada, N. S., 2022. Observasi Larva Nyamuk Aedesspp. Dijadikan Aspek Penyakit DBD. JURNAL LABORATORY, MEDICAL 1(1).
Fitra, R. A., 2020. Kaitan Aspek Curah Hujan Pada Sebaran Nyamuk Vektor DBD di Bandung. Jurnal Makasar Biologi, 5(1).
Fitriana, B. R. & Yudhastut, R. (2018). Kaitan Suhu serta Kasus DBD Di Kec Sawahan Surabaya. The Journal Indonesian of Health Public, 13(1), pp. 83-94.
Herdianti, Susanna, D. & Eryando , T., 2022. Analisa Iklim Dengan Fenomena DBD Di Batam Sejak 2016- 2021. Journal of Positve School Phycology, 6(7)
IHME. (2024). Fever Dengue infections. [Online] aksesan 31 Oktober 2024. https://.org ourworldindat/grapher/?tabdengueincidence=chart&time=earliest..2021®ion=Asia&country=Region+of+the+Americas+%28WHO%29~SouthEast+Asia+Region+%28WHO%29~Western+Pacific+Region+%28WHO%29~Eastern+Mediterranean+Region+%28WHO%29~WHO_S EAR
Irma, Sabilu , Y., H. & Masluhiya, S., 2021. Kaitan Iklim Pada Fenomena DBD. Jurnal Medis, 12(2).
Islam, M. A. et al., 2023. The Relationship Between Dengue Fever and Meteorological Aspects in Bangladesh: A Medical Conflict of the Residents, Journal of Social Medical Studies, 20(6).
Izhar, M. D. & Syukri, M., 2022. Tipe Suhu serta Rumah Berkaitan dengan Adanya Jentik Aegypti Aedes di Kota Jambi. Jurnal Formil KesMas Respati, 7(2).
Kaunang, W. P. J., 2014. The Relationship of Phenotypic Effects of Rheometric Variation of Aedes Aegypti Mosquitoes in Manado. Scientific Study (SCIRJ), II(XII), pp. 15 - 22.
Kaunang, W. P. J., 2024. Survei medis: Mekanisme Pencegahan DBD. 1 ed. Manado: deepublish.
Muhammad, L. & Supadmi, W. (2021). Biaya Sakit, Wawasan serta Sosioekonomi untuk Pengidap DBD Di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Journal core, pp. 1-15.
Kemenkes. (2024). Mekanikme Pencegahan DBD Untuk Merawat Diri serta Lingkungan. Aksesan 2 November 2024. https://kemkesayosehat..go.id/cara-mencegah-dbd.
Kemenkes. (2021). Laporan Efek Iklim Yang Berubah Bidang Medis Bukti Basis di Indonesia, Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes. (2024). Rencana Serta Aturan Pemerintah Untuk Mencegah DBD: Dirjen Pengendalian serta Pengawasan Penyakit Kemenkes RI .
Komara, E., Wahyuningsih, N. E. & Setiani, O. (2024). Kaitan Penduduk Padat serta Cuaca pada Fenomena DBD: Kajian Review. Media Promosi Publikasi Medis Indonesia, 7(4), pp. 864-870.
Landu, F. F., Kaunang, W. P. J. & Kawatu, P. (2021). Kaitan Antar Iklim Pada Fenomena DBD di Manado. Jurnal KESMAS, 10(3), pp. 19 – 26
Lema, Y., Almet, J. & Wuri, D. A., 2021. ILUSTRASI PERKEMBANGKBIAKAN NYAMUK Aedes sp. DI KOTA KUPANG. Jurnal Nusantara, Veteriner 4(1), pp. 1-13.
Manik, J. R. et al., 2020. Cirikhas Pengembangan Aedes aegyptidi Halmahera Utara, Desa Gosoma, Indonesia. BIOSFER, 5(1), pp. 31 - 36.
Novi Hidayati, N. V. (2023). Penerapan (Gis) Guna Memetakan DBD Berkaitan Dari Presentase Kepadatan Penduduk, Curah Hujan Di Bantul Tahun 2022 (Dissertation, Doctoral Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Pomey, V., Nelwan, J. & Kaunang, W. P. J., 2019. Distribusi Penyakit DBD dari Penduduk yang Padat serta Ketinggian di Kec Malalayang Kota Manado Tahun 2019. Jurnal Kesmas, 8(6), pp. 521 - 527.
Rakhmatsani, L. & Susanna, D., 2024. Kajian Ekologi Kaitan Iklim Dengan Fenomena DBD di Kab Bogor 2013-2022. JurKes, 23(2), pp. 207 - 214.
Rasjid, A., Khaer, A. & Febrianti , R., 2023. Kaitan Aspek Kebiasaan Serta Lingkup Sosial Pada Peningkatan Jentik Aedes Aegypti Di Kec Majaulengkabupaten Wajo. Jurnal Sulolipu, 23(1), pp. 30 -38.
Rompis, C. L., Sumampouw, O. J. & Joseph, W. B., 2020. Apakah Hujan Berkontribusi Pada Fenomena DBD?. Journal Indonesian of Public Community Medicine and Health, 1(1).
Sunkudon, C., Kaunang, W. P. J. & Kandou, G. D. (2021). Kaitan Iklim Pada Fenomena DBD Di Kab Minahasa Selatan Tahun 2017-2019. Jurnal KESMAS, 10(5), pp. 54 - 61.
Tumey, A., Kaunang, W. P. J. & Asrifuddin, A., 2020. Kaitan Iklim Pada Fenomena DBD di Kab Kepulauan Talaud Tahun 2018 - Juni 2020. Jurnal Kesmas, 9(7), pp. 16 - 27.
Tuuk, R. T., Kaunang, W. P. J. & Kandou, G. D., 2021. Kaitan Iklim Pada Fenomena DBD di Kab Minahasa Utara Tahun 2017-2019. Jurnal KESMAS, 10(4), pp. 143 - 150
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Monalisa Faustina Lala, Grace D. Kandou, Wulan P. J. Kaunang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







