PENDEKATAN SOCIAL ECOLOGICAL MODEL (SEM) TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI UPT PUSKESMAS SUNGAI PAKNING
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.45755Keywords:
demam berdarah dengue, social ecological model, pengendalian dbd, sungai pakning, aedes aegyptiAbstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan tren kasus meningkat di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Pakning. Social Ecological Model (SEM) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi upaya pencegahan pada berbagai tingkatan. Tujuan penelitian untuk menganalisis upaya pencegahan DBD di Puskesmas Sungai Pakning berdasarkan kerangka SEM. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi yang dilaksanakan pada Maret 2025 melalui wawancara mendalam dan observasi dengan jumlah informan sebanyak 14 informan, meliputi tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat. Hasil ditemukan bahwa pengendalian DBD di Puskesmas Sungai Pakning dipengaruhi oleh berbagai faktor pada setiap level Social Ecological Model (SEM), yaitu individu, interpersonal, organisasi, komunitas, dan kebijakan. Individu hanya peduli dengan kebersihan di dalam rumah namun kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan luar rumah. Secara interpersonal keluarga merupakan support system penting begitu pula dengan Puskesmas dan Kader Kesehatan. Inovasi Organisasi (Puskesmas) dengan Sismantik di Sekolah berjalan baik namun edukasi DBD belum rutin dan merata. Fenomena kebiasaan di level komunitas menampung air hujan untuk konsumsi sehari-hari di dalam drum atau tempayan tidak tertutup berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Keterbatasan sumber daya menyulitkan untuk menjalankan Kebijakan Pemerintah dengan optimal. Pengendalian DBD di UPT Puskesmas Sungai Pakning terkendala rendahnya kepedulian dan partisipasi masyarakat, minimnya peran organisasi, serta keterbatasan sumber daya. Keberhasilan program memerlukan keterlibatan aktif masyarakat, dukungan lintas sektor, dan kebijakan yang kuat.References
Andersson, N., Nava-Aguilera, E., Arosteguí, J., et al. (2015). Evidence-based community mobilization for dengue prevention in Nicaragua and Mexico (Camino Verde, the Green Way): Cluster randomized controlled trial. BMJ, 351, h3267.
Bowman, L. R., Donegan, S., & McCall, P. J. (2016). Is dengue vector control deficient in effectiveness or evidence? Systematic review and meta-analysis. PLoS Neglected Tropical Diseases, 10(3), e0004551.
Dinkes Provinsi Riau. 2024. Laporan Kasus DBD Tahun 2024. Pekanbaru
ECDC. 2025. Dengue worldwide overview. European Centre for Disease Prevention and Control.
Fazidah, Siregar & Makmur, Tri. (2019). Social-Ecological Risk Determinant and Prediction For Dengue Transmission. Indian Journal of Public Health Research & Development. 10. 732. 10.5958/0976-5506.2019.00589.8.
Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. (2015). Health Behavior and Health Education: Theory, Research, and Practice. Jossey-Bass.
Gubler, D. J. (2002). The challenge of dengue. International Journal of Infectious Diseases, 6(1), 5-8. DOI: 10.1016/S1201-9712(01)90142-9.
Kemenkes RI. 2024. Laporan Tahunan DBD Tahun 2024. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit : Jakarta.
Kamaruddin, N.I.K.; Said, Salmiah Md bt; Shahar, H. Kadir; Lim, P. Y.. 2021.Socio-ecological determinants of dengue prevention practices: A cross-sectional study among wet market traders in a selected district in Perak, Malaysia. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine 14(12):p 555-563, December 2021. | DOI: 10.4103/1995-7645.332810
McLeroy, K. R., Bibeau, D., Steckler, A., & Glanz, K. (1988). An Ecological Perspective on Health Promotion Programs. Health Education Quarterly, 15(4), 351-377.
Mentari, Sulthan Alvin Faiz Bara, dan Hartono, Budi. 2023. Systematic Review : Faktor Risiko Demam Berdarah di Indonesia. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan Dr. Soetomo Vol 9 No.1 April 2023. DOI: 10.29241/jmk.v9i1.1255
Pan American Health Organization (PAHO). (2009). Dengue: Guidelines for prevention and control. Washington, D.C.: PAHO.
Puluhulawa K,dkk. 2023. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pelaksanaan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue. .Jurnal Stikes Kesdam IV/Diponegoro.
Puskesmas Sungai Pakning. 2024. Profil Puskesmas Sungai Pakning Tahun 2024. Bengkalis
Sari TW, Muharima NB. 2024. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Ibu Rumah Tangga. Health and Medical Journal Vol 6, No 3 (2024), Universitas Baiturrahmah.
Siregar, F., & Sari, D. P. (2019). Evaluasi Program Pengendalian DBD di Puskesmas Berdasarkan Social Ecological Model. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(1), 45–52. https://jurnal.unair.ac.id
Sribudaya, I., Hargono, A., & Sugianto, G. (2022). Evaluasi Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2020. IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(2), 73–84.
Susanti Y, Sahar J. 2014. Hubungan dukungan keluarga dalam pencegahan dengan kejadian demam berdarah pada anggota keluarga di Kel. Langenharjo Kab. Kendal. Library UI.
WHO. (2022). Dengue and Severe Dengue. Retrieved from WHO int website: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
WHO. (2017). Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020. WHO Press.
Weitz, R. (2017). The Sociology of Health, Illness, and Health Care: A Critical Approach. Cengage Learning.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Al Syukri Iswanto, Mitra Mitra, Emy Leonita, Zainal Abidin, Hetty Ismainar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







