PERILAKU SEDENTARI DAN OBESITAS REMAJA INDONESIA: TINJAUAN SISTEMATIS PASCA PANDEMI
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.45691Keywords:
obesitas, remaja, gaya hidup sedentari, aktivitas fisikAbstract
Peningkatan prevalensi obesitas pada remaja erat kaitannya dengan perubahan gaya hidup menjadi sedentary lifestyle, ditandai dengan rendahnya aktivitas fisik dan tingginya durasi duduk atau penggunaan gawai. Kajian ini bertujuan menganalisis pengaruh sedentary lifestyle terhadap peningkatan obesitas pada remaja melalui metode systematic literature review dengan pendekatan PRISMA. Artikel ilmiah ditelusuri melalui database Google Scholar, Garuda, dan PubMed, dengan kata kunci “remaja”, “sedentary lifestyle”, dan “obesitas”, serta dibatasi pada publikasi tahun 2020–2025 dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Dari 4.603 artikel awal, diseleksi secara bertahap hingga diperoleh 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil menunjukkan bahwa durasi sedentary time ≥4 jam per hari secara signifikan meningkatkan risiko kelebihan berat badan, sindrom metabolik, dan dislipidemia pada remaja. Risiko semakin tinggi ketika sedentary lifestyle disertai dengan pola makan tinggi kalori, stres psikologis, serta rendahnya pengetahuan tentang aktivitas fisik dan gizi. Beberapa studi juga mengaitkan obesitas akibat sedentary lifestyle dengan penurunan kepercayaan diri, kecemasan, hingga depresi. Temuan ini menegaskan bahwa sedentary lifestyle berkontribusi signifikan terhadap obesitas remaja dan memerlukan intervensi berbasis keluarga dan sekolah untuk mengurangi risiko jangka panjang. Kata kunci : obesitas, remaja, gaya hidup sedentari, aktivitas fisikReferences
Ammar, A., Brach, M., Trabelsi, K., Chtourou, H., Boukhris, O., Masmoudi, L., Bouaziz, B., Bentlage, E., How, D., Ahmed, M., Müller, P., Müller, N., Aloui, A., & Hammouda, O. (2020). Effects of COVID-19 home confinement on eating behaviour and physical activity: Results of the ECLB-COVID19 international online survey. Nutrients, 12(1583), 1–13.
Almatsier, S. 2014. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, cetakan kesembilan. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Ayuningtiyas, R., Sartika Siagian, D., Kunci, K., Kesehatan, P., & Lifestyle, S. (2024). Penyuluhan Kesehatan Untuk Pencegahan Sedentary Lifestyle Pada Pelajar SMA (Vol. 4)
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. (2024). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dalam angka. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/ski-2023-dalam-angka
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
C. H. Wang and N. Peiper, “association Between Physical Activity and Sedentary Behavior With Depressive SymptomsAmong US High School Students, 2019,” Prev Chronic Dis, vol.19, p.220003, Nov.2022, doi:10.5888/pcd19.220003.
Desmawati. (2019). Gambaran Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) dan Berat Badan Remaja Zaman Milenial di Tangerang, Banten. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 11(4), 296–301.
Farooq, A., Basterfield, L., Adamson, A J., Pearce, M. S., Hughes, A. R., Janssen, X., Wilson, M. G., & Reilly, J. J. (2021). Moderate-to-vigorous intensity physical activity and sedentary behaviour across childhood and adolescence, and their combined relationship with obesity risk: A multi-trajectory analysis. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(14). https://doi.org/10.3390/ijerph18147421
Gestile. 2011. The Multiple Dimension of Video Game Effect. Child Development Perspective, Volume 5, Number 2, 2011, 75-8.
Hidayah, A. N., Ariani, M., Manto, O. A. D., & Latifah, L. (2024). Hubungan Sedentary Lifestyle dan Tingkat Stres terhadap Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 12(4), 909-920.
Julian, V., Ciba, I., Olsson, R., Dahlbom, M., Furthner, D., Gomahr, J., ... & Forslund, A. (2021). Association between metabolic syndrome diagnosis and the physical activity—sedentary profile of adolescents with obesity: A complementary analysis of the beta-judo study. Nutrients, 14(1), 60.
Kemenkes, RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
M. Manohar, S. K. Uma, and J. Rajendran, “Sedentary behaviour and their association with academic performance among high school students in South Tamil Nadu,” Int J Community Med Public Health, vol.6, no.11, p.4929, Oct.2019, doi:10.18203/2394-6040.ijcmph20195082.
Mo, Z., Wang, H., Zhang, B., Ding, G., Popkin, B. M., & Du, S. (2022). The effects of physical activity and sedentary behaviors on overweight and obesity among boys may differ from those among girls in China: An open cohort study. The Journal of nutrition, 152(5), 1274-1282.
Mohammed, O. Y., Tesfahun, E., & Mohammed, A. (2020). Magnitude of sedentary behavior and associated factors among secondary school adolescents in Debre Berhan town, Ethiopia. BMC Public Health, 20(1), 86. https://doi.org/10.1186/s12889-020-8187-x
Putra, W. N. (2017). Hubungan pola makan, aktivitas fisik dan aktivitas sedentari dengan overweight di SMA Negeri 5 Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(3), 298–310.
Pajriyah & Sulaeman. (2021). Hubungan tingkat pengetahuan siswa terhadap pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian kelebihan berat badan di SMA Daarul Mukhtarin Tangerang. Nusantara Hasana Journal, 1(2), 86–98
Pradifa, H., & Kurniasari, R. (2023). Hubungan Sedentary Lifestyle dengan Status Gizi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(03), 259-263.
Pramudita, S. R., & Nadhiroh, S. R. (2017). Gambaran aktivitas sedentari dan tingkat kecukupan gizi pada remaja gizi lebih dan gizi normal. Media Gizi Indonesia, 12(1), 1–6.
Proverawati. 2010. Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan Pada Remaja.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Saputra, P., Firdaus, K., & Syampurma, H. (2025). Pengaruh Program Latihan Fitness Terhadap Penurunan Lemak Tubuh Pada Remaja Obesitas Di Gym Max Power Kota Padang. Jurnal Pendidikan Dan Olahraga, 8.
Sambo, M., Amelyani, S., & Simon, S. (2023). Hubungan Sedentary Lifestyle dengan Obesitas Pada Anak Usia Remaja Pada Masa Pandemi. Jurnal Keperawatan Florence Nightingale, 6(2), 43-47.
Setyoadi, Ika Setyo Rini, T. N. (2015). Hubungan penggunaan waktu perilaku kurang gerak
(sedentary behaviour) dengan obesitas pada anak usia 9-11 tahun di Sd Negeri Beji 02 Kabupaten Tulungagung. J. Ilmu Keperawatan 3, 155–167.
Smith, P. K., Cowie, H., Olafsson, R. F., & Liefooghe, A. P. (2002). Definitions of bullying: A comparison of terms used, and age and gender differences, in a Fourteen – Country international comparison. Child development, 73(4), 1119-1133.
Sumilat, D. D., & Fayasari, A. (2020). Hubungan aktivitas sedentari dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa universitas nasional. Jurnal Pangan Kesehatan Dan Gizi, 1(1), 1–10.
Syahfitri, Y., Ernalia, Y., & Restuastuti, T. (2017). Gambaran status gizi siswa-siswi SMP Negeri 13 Pekanbaru Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Riau University).
World Health Organization. (n.d.). Adolescent health. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/adolescent-health
World Health Organization. (2020). WHO guidelines on physical activity and sedentary behaviour. Geneva: World Health Organization. Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.
World Health Organization. (2022). Obesity and overweight. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
Yunisca, C. A., & Wibawa, D. S. (2019). Proses resiliensi pada remaja akhir perempuan yang pernah mengalami bullying verbal karena obesitas. Manasa, 8(2), 1-22
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Amanda Nurjanah, Marlina Kosmiyatun Hasanah, Pahhad Abdullah, Tiar Kasih, Januar Ariyanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







