PEMETAAN KERAWANAN DIARE PADA BALITA DI PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN PROFIL KESEHATAN JAWA BARAT TAHUN 2023
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.45423Keywords:
Diare, Balita, Kerawanan, PemetaanAbstract
Diare menjadi penyebab kematian ketiga di dunia pada balita dengan jumlah kematian 443.832 anak pertahun. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, prevalensi diare di Indonesia sebesar 12,3%. Sementara, di Jawa Barat, penderita diare balita yang dilayani pada tahun 2023 hanya mencakup 34,56%. Sebagai penyakit endemis di Jawa Barat, kejadian diare di provinsi ini berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan distribusi kasus diare pada balita di Provinsi Jawa Barat dan menentukan wilayah kerawanan kasus diare pada balita, persentase keluarga dengan sanitasi layak, presentase keluarga melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), presentase keluarga melakukan pengelolaan sampah rumah tangga dan presentase keluarga melakukan pengelolaan limbah cair rumah tangga. Studi ekologi deskriptif kuantitatif ini menggunakan data sekunder yang mewakili variabel-variabel di atas yang berasal dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2023. Peta wilayah Provinsi Jawa Barat didapatkan dari Badan Informasi Geospasial. Penelitian ini menggunakan unit administratif kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 dengan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Quantum GIS teknik skoring. Penelitian ini menunjukkan tingkat kerawanan diare pada balita dari 27 kabupaten/kota di Jawa barat memiliki enam wilayah kerawanan sangat tinggi kasus diare balita yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu dan Kota Bogor. Wilayah yang memiliki kerawanan kasus diare sangat tinggi secara umum adalah wilayah dengan presentase keluarga melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), presentase keluarga yang melakukan pengolahan sampah rumah tangga dan presentase keluarga yang melakukan pengelolaan limbah cair dengan tingkat rendah dan sangat rendah.References
Budhi, A.S. et al. (2024) ‘The Effect of Basic Sanitation, Caregiver’s Behavior, and Children’s Characteristics on the Occurrence of Diarrhea in Children Under Five’, International Journal of Scientific Advances, 5(1). Available at: https://doi.org/10.51542/ijscia.v5i1.17.
Cha, Y., Fu, Y. and Yao, W. (2021) ‘Knowledge, Practice of Personal Hygiene, School Sanitation, and Risk Factors of Contracting Diarrhea Among Rural Students From Five Western Provinces in China’, International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(18), p. 9505. Available at: https://doi.org/10.3390/ijerph18189505.
Djaba, D.S. et al. (2023) ‘Relationship between Environmental Sanitation and Incidence of Diarrhea among Children Under Five in Alak Health Center, Kupang, East Nusa Tenggara’, Journal of Health Promotion and Behavior, 8(4), pp. 290–297. Available at: https://doi.org/10.26911/thejhpb.2023.08.04.06.
Fenta, S.M. and Nigussie, T.Z. (2021) ‘Factors Associated With Childhood Diarrheal in Ethiopia; A Multilevel Analysis’, Archives of Public Health, 79(1). Available at: https://doi.org/10.1186/s13690-021-00566-8.
Kemenkes RI (2022) ‘Rencanan Aksi Program Tahun 2020-2024’. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Kemenkes RI (2023) Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Dalam Angka. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.
Maliga, I. et al. (2022) ‘Analysis of Basic Environmental Health Facilities Associated With Risk Factors of Diarrhea Among Toddlers’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(2), pp. 274–282. Available at: https://doi.org/10.15294/kemas.v18i2.35376.
Mihrete, T.S., Alemie, G.A. and Teferra, A.S. (2014) ‘Determinants of Childhood Diarrhea Among Underfive Children in Benishangul Gumuz Regional State, North West Ethiopia’, BMC Pediatrics, 14(1). Available at: https://doi.org/10.1186/1471-2431-14-102.
Mulya Sari, D., Besral, B. and Rahmaniati Makful, M. (2023) ‘Pemetaan Prioritas Penanganan Diare pada Balita 12-59 Bulan Provinsi Jawa Barat: Priority Mapping of Diarrhea Handling in Todller 12-59 Months in West Java Province’, Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(3), pp. 512–522. Available at: https://doi.org/10.56338/mppki.v6i3.3155.
Prahasta (2014) Sistem Informasi Geografis Konsep Konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung (Informatika).
Radhika, A. (2020) ‘HUBUNGAN TINDakan Cuci Tangan Pakai Sabun Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Rw Xi Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya’, Medical Technology And Public Health Journal, 4(1), Pp. 16–24. Available At: Https://Doi.Org/10.33086/Mtphj.V4i1.773.
Tambunan, P.S. (2023) Hubungan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Pada Balita Umur 24-59 Bulan Di Desa Secanggang Kabupaten Langkat. Phd Thesis. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Wahyuni, N.T. (2021) ‘Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita Systematic Review Bidang Kesehatan Masyarakat’, Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 8(3). Available At: Https://doi.org/10.33024/jikk.v8i3.4667.
WHO (2024) Diarrhoeal disease, World Health Organization. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease (Accessed: 26 December 2024).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ganiawati Ganiawati, Ririn Arminsih Wulandari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







