PROPORSI BALITA STUNTING PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEHAMILAN PERTAMA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOLIBAGU

Authors

  • Lafita Abella Gobel Universitas Sam Ratulangi
  • Nancy S. H Malonda Universitas Sam Ratulangi
  • Maureen I. Punuh Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.44782

Keywords:

Stunting, Kehamilan Remaja

Abstract

Stunting yang disebabkan oleh kehamilan remaja terjadi ketika seorang remaja hamil pada usia ≤20 tahun dan mengalami kekurangan gizi atau masalah kesehatan yang menghambat pertumbuhan janin, yang kemudian berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah sehingga dapat menyebabkan stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi balita stunting pada ibu dengan riwayat kehamilan pertama usia remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Molibagu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Populasi dalam penelitian berjumlah 407 dan diperoleh sampel sebanyak 86 balita yang merupakan anak pertama. Variabel dalam penelitian ini adalah stunting dan kehamilan remaja. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner dan alat ukur antropometri (infantometer seca dan microtoice seca), dengan analisis univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi proporsi balita stunting pada ibu dengan riwayat kehamilan pertama usia remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki riwayat kehamilan remaja pada usia ≤20 tahun sebanyak 53 orang (61,6%) dan balita yang mengalami stunting sebanyak 27 anak (16,6%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi balita stunting pada ibu dengan riwayat kehamilan pertama usia remaja adalah sebesar 50,94%, sedangkan proporsi balita yang tidak mengalami stunting sebesar 49,06%.

References

Aini, N. A., Hera, A., Anindita, I. A., Maliangkay, S. K., & Amalia, R. (2022). Hubungan Rendahnya Tingkat Ekonomi Terhadap Risiko Terjadinya Stunting. Jurnal Kesehatan Tambusai, 3(2), 127–135. https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4457

Dessie, G., Li, J., Nghiem, S., & Doan, T. (2025). Child stunting, thinness, and their academic performance in Ethiopia: A longitudinal study. Social Science and Medicine, 373(April), 118050. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2025.118050

Fauzi, M., Wahyudin, & Aliyah. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Balita dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Indramayu. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 2(1), 13. http://ejurnal.stikesrespati-tsm.ac.id/index.php/semnas/article/view/257

Irwansyah, I., Ismail, D., & Hakimi, M. (2016). Kehamilan remaja dan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Lombok Barat. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(6), 209. https://doi.org/10.22146/bkm.8628

Khoirun Ni’mah, S. R. N. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 6(1), 1–10. https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Stunting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Larasati, D. A., Nindya, T. S., & Arief, Y. S. (2018). Hubungan antara Kehamilan Remaja dan Riwayat Pemberian ASI Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon Kabupaten Malang. Amerta Nutrition, 2(4), 392.

Malonda, N. S. H., Engkeng, S., & Sanggelorang, Y. (2023). Edukasi Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita pada Kader Posyandu di Puskesmas Wenang Kota Manado: (Education on Monitoring the Growth of Children Under Five at Posyandu Cadres at Puskesmas Wenang Kota Manado). Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia (JPAI).

Malonda, N. S. H., Warouw, F., Kawatu, P. A. T., & Sanggelorang, Y. (2020). History of Exclusive Breastfeeding and Complementary Feeding as a Risk Factor of Stunting in Children Age 36-59 Months in Coastal Areas. Journal of Health, Medicine and Nursing, 52–57. https://doi.org/10.7176/jhmn/70-07

Nasution, D., Nurdiati, D. S., & Huriyati, E. (2014). Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(1), 31. https://doi.org/10.22146/ijcn.18881

Purnami, & Widayati. (2022). [Judul penelitian belum tersedia dalam daftar Anda].

Punuh, M. I., Akili, R. H., & Tucunan, A. (2024). The relationship between energy intake with stunting and wasting among toddlers in Aertembaga subdistrict, Bitung city. International Journal of Community Medicine and Public Health, 11(3), 1045–1048. https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20240601

Pratiwi, E. D., & Jumetan, M. A. (2023). Hubungan Indeks Masa Tubuh Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting di Desa Oben Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. MAHESA: Malahayati Health Student Journal, 3(5), 1449–1457. https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i5.10399

Savita, & Amelia. (2020). [Judul penelitian belum tersedia dalam daftar Anda].

Susanti, & Revita. (2024). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Nagari Tanjung Bungo. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), 8(2), 11.

Trisyani, K. (2020). Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH), 1(3), 189–197.

World Health Organization. (2022). Prevalence of Stunting. World Health Organization.

Downloads

Published

2025-06-09

How to Cite

Gobel, L. A., Malonda, N. S. H., & Punuh, M. I. (2025). PROPORSI BALITA STUNTING PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEHAMILAN PERTAMA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOLIBAGU. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 3042–3050. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.44782