HUBUNGAN RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS BAHU
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.44772Keywords:
Diabetes Melitus Tipe 2, Riwayat Penyakit Keluarga, Kebiasaan Makan, FFQ (Food Frequency Questionnaire), Puskesmas BahuAbstract
Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolisme kronis dengan gejala tingginya kadar gula darah pada tubuh. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, terdapat sekitar 537 juta kasus diabetes di seluruh dunia pada kelompok usia 20-79 tahun. Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 mengungkapkan bahwa jumlah total kasus diabetes melitus mencapai 877,531. Sementara itu, Provinsi Sulawesi Utara, jumlah penderita diabetes melitus tahun 2023 mencapai 9,721 orang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Manado pada tahun 2022, angka kejadian diabetes melitus mencapai 12,991 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat penyakit keluarga dan kebiasaan makan dengan Diabetes Melitus Tipe II pada pasien di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Penelitian dilakukan pada bulan November 2024 - Januari 2025 dengan sampel 104 responden. Analisis statistik dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan nilai p<0,05 dianggap signifikansi statistik. Hasil analisis chi-square antara riwayat penyakit keluarga dengan Diabetes Melitus Tipe II adalah <0,001 dengan nilai OR=14,929; CI 95% = 5,653 - 9,423, dan untuk kebiasaan makan dengan Diabetes Melitus Tipe II didapatkan nilai p <0,001 dengan nilai OR=60,429; CI 95% = 17,871 - 204,328. Kesimpulan didapatkan hubungan signifikan antara riwayat penyakit keluarga dan kebiasaan makan dengan Diabetes Melitus Tipe II, dengan risiko 14,929 kali lebih besar pada orang dengan riwayat penyakit keluarga, dan risiko 60,429 kali lebih besar pada orang dengan kebiasaan makan buruk.References
Dinas Kesehatan Kota Manado (2022) Penyakit Tidak Menular Tahun 2022. Manado.
Fandinata, S. S. E. L. (2020). Management Terapi Pada Penyakit Degeneratif (1st ed.).
Harefa EM, & Lingga RT. (2023). Analisis Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II pada Penderita DM di Kelurahan Ilir Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli. Jurnal Ners, 7(1), 316–324. https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.12686
Imelda SI. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya Tahun 2018. Scientia Journal.
International Diabetes Federation. (2024). Diabetes facts and figures show the growing global burden for individuals, families, and countries. International Diabetes Federation.
Kandou GD, Ratag BT, Kalesaran AFC, & Kandou PC. (2019). Obesity and lifestyle factors as determinants of Diabetes Mellitus in Manado City, Indonesia. Malaysian Journal of Public Health Medicine, 19(2), 54–60. https://doi.org/10.37268/mjphm/vol.19/no.2/art.171
Kaunang WPJ. (2024). Surveilans Kesehatan Masyarakat: Strategi Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Deepublish Digital. Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Diabetes Melitus Tipe II Dewasa.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Apa Saja Faktor Risiko Penyebab Diabetes Melitus Yang tidak Bisa Diubah. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Faktor Risiko yang Bisa Diubah. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Laporan Survei Kesehatan Indonesia. (2023). Laporan Survei Kesehatan Indonesia. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.
Lestari IP and Rediningsih DR (2022). Riwayat Keluarga dan Hipertensi Dengan Kejadian Diabetes Melitus tipe II. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia. 3(1).
Monica W, Asrinawaty, & Hadi Z. (2020). Hubungan Keturunan, Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup dengan Penyakit Diabetes Melitus (DM) di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Mesa Kota Banjarmasin Tahun 2020. ePrints UNISKA.
Nelwan JE. (2022). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (Mubarok MS, Ed.; Cetakan 1). Eureka Media Aksara.
Ratag BT, Lampah C, & Kalesaran AFC. (2024). Knowledge and Diabetes Self-Management Practices Among Type-2 Diabetes Mellitus Patients in Tomohon. Journal of Applied Medical Sciences.
Rewasan M, Langi FLFG, & Kalesaran AFC. (2022). Studi Ekologi Obesitas Sentral Dengan Diabetes Melitus Pada Penduduk Usia Diatas 15 Tahun Di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, 11(1).
Ratasari and Isnaini N (2018). Faktor Risiko mempengaruhi Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Dua. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah. 14(1).
Sekeon SAS, & Mantjoro EM. (2023). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. DEEPUBLISH DIGITAL.
Sirajuddin., Surmita. , T. A. (2018). Bahan Ajar Gizi Survey Konsumsi Pangan. Kementrian Kesehatan; Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Sondang F, Kaunang WPJ, & Ratag B. (2024). Faktor- Faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe II pada pasien di Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(4).
Sujarweni VW. (2015). Statistik Untuk Kesehatan. Gava Media,Yogyakarta.
Warouw FM, Kandou GD, & Kaunang WPJ. (2024). Hubungan Antara Riwayat Keluarga dan Kebiasaan Makan dengan Diabetes Melitus pada Pasien di Puskesmas Tuminting Kota Manado. Jurnal Prepotif, 8(3).
Widiyanto J, R. S. (2019). Pengaruh Pola Makan Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di Puskesmas Rawat Inap Kota Pekanbaru. Semnas MIPAkes UMRI, 1.
World Health Organization. (2024a). Diabetes. World Health Organization.
World Health Organization. (2024b). The top 10 causes of death. World Health Organization.
Yusnanda F, Rochadi RK, & Maas LT. (2017). Pengaruh kebiasaan makan terhadap kejadian diabetes mellitus pada pra lansia di BLUD RSU Meuraxa Kota Banda Aceh. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 1(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Friska Natasya Romauly Siagian, Angela Fitriani Clementine Kalesaran, Wulan Pingkan Julia Kaunang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







