KANDUNGAN ZAT BESI DAN DAYA TERIMA COOKIES DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF STUNTING PADA BALITA

Authors

  • Saqya ‘Ainil Mazaya Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Dwi Sarbini Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.44306

Keywords:

cookies, daun kelor, daya terima, stunting, zat besi

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat disebabkan oleh kekurangan zat gizi, salah satunya yaitu kekurangan zat besi. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan modifikasi selingan dari bahan pangan lokal yaitu cookies daun kelor (Moringa Oleifera). Daun kelor memiliki kandungan zat besi yang tinggi sehingga mampu menjadi alternatif selingan pada balita yang tinggi zat besi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh subtitusi tepung daun kelor (Moringa Oleifera) terhadap zat besi dan daya terima cookies. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental. Terdapat empat taraf perlakuan (P) substitusi yaitu P0 (0%), P1 (2,5%), P2 (5%), dan P3 (7,5%). Uji kadar zat besi menggunakan metode spektrofotometri dengan satuan mg dan daya terima menggunakan uji hedonik dengan 30 panelis agak terlatih. Uji normalitas dengan uji Shapiro Wilk. Hasil uji zat besi dianalisis menggunakan uji Anova One Way dengan uji lanjut berupa uji Duncan untuk mengetahui perbedaan nyata setiap perlakuan. Hasil daya terima dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis dengan uji lanjut Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan nyata setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan subtitusi tepung daun kelor (Moringa Oleifera) berpengaruh terhadap kadar zat besi dan daya terima yaitu pada indikator warna, aroma, rasa dan keseluruhan, namun tidak berpengaruh pada tekstur cookies. Kadar zat besi tertinggi pada P3 (7,5%) yaitu sebesar 6.18 mg.

References

Amir, Y., Sirajuddin, S., & Syam, A. (2020). Daya terima susu bekatul sebagai pangan fungsional. Hasanuddin Journal of Public Health, 1(1), 16–25.

Astarani, K., Poernomo, D. I. S. H., Idris, D. N. T., & Oktavia, A. R. (2020). Prevention of stunting through health education in parents of pre-school children. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 70–77.

Azmy, U., & Mundiastuti, L. (2018). Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Kabupaten Bangkalan. Amerta Nutrition, 2(3), 292. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i3.2018.292-298

Azzahra, A., & Suryaalamsah, I. I. (2024). Formulasi Cookies Sumber Zat Besi dengan Penambahan Tepung Daun Kelor dan Tepung Sorgum sebagai Kudapan Alternatif Pencegah Anemia Remaja Putri. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 5(1), 1–12.

Bhattacharya, A., Tiwari, P., Sahu, P. K., & Kumar, S. (2018). A review of the phytochemical and pharmacological characteristics of Moringa Oleifera. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences, 10(4), 181–191.

Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti, F. (2017). Perbedaan tingkat kecukupan zat gizi dan riwayat Pemberian ASI Eksklusif pada Balita Stunting dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 11(1), 61–69.

Dasman, H. (2019). Empat dampak stunting bagi anak dan negara Indonesia. The Conversation. https://theconversation.com/empat-dampak-stunting-bagi-anak-dan-negara-indonesia-110104

Dewi, D. P. (2018). Substitusi tepung daun kelor (Moringa Oleifera L.) pada cookies terhadap sifat fsik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar Fe. Ilmu Gizi Indonesia, 1(2), 104–112.

Dewi, E. K., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi Dan Seng Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 6-23 Bulan Correlation Between Iron and Zinc Adequacy Level With Stunting Incidence In Children Aged 6-23 Months. Amerta Nutrition, 1(4), 361–368.

Dewi, K. T. S. (2019). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Perawat. ARTHA SATYA DHARMA, 12(2), 167–176. https://doi.org/10.55822/asd.v12i2.14

Ernawati, F., Prihatini, M., & Yuriestia, A. (2016). Gambaran Konsumsi Protein Nabati Dan Hewani Pada Anak Balita Stunting Dan Gizi Kurang Di Indonesia (the Profile of Vegetable-Animal Protein Consumption of Stunting and Underweight Children Under Five Years Old in Indonesia). Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 39(2), 95–102.

Erniyati, D., & Sadimantara, M. S. (2019). Daya Terima Dan Analisis Kandungan Gizi Cookies Berbasis Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) Dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.). Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 4(3), 2204–2219.

Fitria, D. W., Simanjuntak, B. Y., & Sari, A. P. (2021). Pengaruh Umur Simpan Cookies Pelangi Ikan Gaguk (Arius Thalassinus) Terhadap Perubahan Kadar Protein, Lemak, Kalsium Dan Air. Journal Ilmu Gizi Indonesia, 10(1), 27–36.

Gandji, K., Chadare, F. J., Idohou, R., Salako, V. K., Assogbadjo, A. E., & Kakaï, R. L. G. (2018). Status and utilisation of Moringa Oleifera Lam: A review. African Crop Science Journal, 26(1), 137. https://doi.org/10.4314/acsj.v26i1.10

Ginting, K. P., & Pandiangan, A. (2019). Tingkat Kecerdasan Intelegensi Anak Stunting. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(1), 47–52.

Gopalakrishnan, L., Doriya, K., & Kumar, D. S. (2016). Moringa Oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food Science and Human Wellness, 5(2), 49–56. https://doi.org/10.1016/j.fshw.2016.04.001

Hanif, F., & Berawi, K. N. (2022). Literature review: Daun kelor (Moringa Oleifera) sebagai makanan sehat pelengkap nutrisi 1000 hari pertama kehidupan. Jurnal Kesehatan, 13(2), 398–407.

Hermawan, D., Winahyu, D. A., Kurniasari, D., Listyaningsih, E., Furqoni, P. D., Herawati, K., Royani, M., Sukowati, A. D., Anggarini, W., Vebriani, S. S., Ningrum, A. W., & Yulistiani, A. (2023). Cookies Daun Kelor sebagai Inovasi Makanan Pendukung Percepatan Penurunan Stunting. Malahayati Nursing Journal, 5(11), 4038–4047. https://doi.org/10.33024/mnj.v5i11.12453

Irwan, Z. (2020). Kandungan zat gizi daun kelor (Moringa Oleifera) berdasarkan metode pengeringan. Jurnal Kesehatan Manarang, 6(1), 69–77.

Kementerian Kesehatan. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018 [Book]. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kristanti, D., Putri, D. P., Sarifudin, A., Surahman, D. N., & Setiaboma, W. (2022). Karakteristik Bakso Ikan Etong (Abalistes stellaris) Instan dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa Oleifera). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 17(1), 1–8.

Maharani, S. L., Rohmawati, N., & Hidayati, M. N. (2021). Pengaruh Penambahan Sari Daun Kelor terhadap Kadar Zat Besi, Vitamin C dan Daya Terima Kue Dadar Gulung. Jurnal Nutrisia, 23(2), 86–93.

Maulida, F., Abdullah, A., Wati, D. A., & Dewi, A. P. (2023). Hubungan Tingkat Kecukupan Protein dan Zinc dengan Stunting pada Balita di Pekon Pamenang Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Medical Journal of Nusantara, 2(2), 59–66.

Mazidah, Y. F., Kusumaningrum, I., & Safitri, D. E. (2018). Penggunaan tepung daun kelor pada pembuatan crackers sumber kalsium. ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan), 3(2), 67–79.

Mitra, M. (2015). Permasalahan anak pendek (stunting) dan intervensi untuk mencegah terjadinya stunting (suatu kajian kepustakaan). Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health), 2(6), 254–261.

Novitaroh, A., Sulistiani, R. P., Isworo, J. T., & Syadi, Y. K. (2022). Sifat sensoris, kadar protein dan zat besi pada cookies daun kelor. Jurnal Gizi, 11(1), 32–43.

Nuraelah, A. (2015). Formulasi, Uji Daya Terima dan Analisis Kandungan Gizi Cookies Galohgor Berkhasiat untuk Meningkatkan Produksi ASI.

Nurmalasari, Y., Sjariani, T., & Sanjaya, P. I. (2019). Hubungan tingkat kecukupan protein dengan kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di desa mataram ilir kec. Seputih surabaya kabupaten lampung tengah tahun 2019. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 92–97.

Pratiwi, R., Sari, R. S., & Ratnasari, F. (2021). Dampak status gizi pendek (stunting) terhadap prestasi belajar: A literature review. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan, 12(2), 10–23.

Rahmawati, A., Pramono, J. S., & Suryani, H. (2024). Pemberian Nugget Tahu Daun Kelor Berpengaruh Terhadap Kenaikan Berat Badan Balita. Jurnal Kebidanan Malakbi, 5(1), 23–29.

Rosyidah, A. Z., & Ismawati, R. (2016). Studi tentang tingkat kesukaan responden terhadap penganekaragaman lauk pauk dari daun kelor (Moringa oleivera). E-journal Boga, 5(1), 17–22.

Rustamaji, G. A. S., & Ismawati, R. (2021). Daya terima dan kandungan gizi biskuit daun kelor sebagai alternatif makanan selingan balita stunting. GIZI UNESA, 1(1), 31–37.

Salman, Y., Novita, S., Burhanudin, A., Borneo, S. H., & Borneo, A. S. H. (2016). Pengaruh proporsi tepung terigu, tepung tempe dan tepung daun kelor (Moringa oliefera) terhadap mutu (protein dan zat besi) dan daya terima mie basah. Jurnal Kesehatan Indonesia, 6(3). http://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurkessia/article/view/67

Sari, Y. K., & Adi, A. C. (2017). Daya terima, kadar protein dan zat besi cookies subtitusi tepung daun kelor dan tepung kecambah kedelai. Media Gizi Indonesia, 12(1), 27–33.

Simbolon, M. (2021). Analisis Pemanfaatan Kelor Oleh Ibu Balita Dalam Mencegah Stunting Di Desa Banfanu Wilayah Kerja Puskesmas Noemuti Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(2), 77–89.

Sirajuddin, S., Rauf, S., & Nursalim, N. (2020). Asupan Zat Besi Berkorelasi Dengan Kejadian Stunting Balita Di Kecamatan Maros Baru. GIZI INDONESIA, 43(2), 109–118. https://doi.org/10.36457/gizindo.v43i2.406

Srikanth, V. S., Mangala, S., & Subrahmanyam, G. (2014). Improvement of protein energy malnutrition by nutritional intervention with Moringa Oleifera among Anganwadi children in rural area in Bangalore, India. International journal of scientific study, 2(1), 32–35.

Suiraoka, I. P., Kusumajaya, A. A. N., & Larasati, N. (2011). Perbedaan konsumsi energi, protein, vitamin a dan frekuensi sakit karena infeksi pada anak balita status gizi pendek (stunted) dan normal di Wilayah Kerja Puskesmas Karangasem I. Jurnal Ilmu Gizi, 2(1), 74–82.

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). (2023, Januari 25). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/

UNICEF. (2018). Global hunger continues to rise, new UN report says. https://www.unicef.org/rosa/press-releases/global-hunger-continues-rise-new-un-report-says

World Health Organization. (2018). Global Status Report On Road Safety 2018. World Health Organization. https://iris.who.int/handle/10665/276462

Yadika, A. D. N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar. Jurnal majority, 8(2), 273–282.

Downloads

Published

2025-08-30

How to Cite

Mazaya, S. ‘Ainil, & Sarbini, D. (2025). KANDUNGAN ZAT BESI DAN DAYA TERIMA COOKIES DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF STUNTING PADA BALITA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 4964–4981. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.44306