PREVALENCE OF SCOLIOSIS AND LIMB LENGTH DISCREPANCY AMONG ADOLESCENTS : A CROSS-SECTIONAL STUDY IN SURABAYA

Ivana Kristie; Tjie Haming Setiadi

doi:10.31004/prepotif.v9i2.44178

Authors

Ivana Kristie Faculty of Medicine, Tarumanagara University, Indonesia
Tjie Haming Setiadi Department of Anatomy, Faculty of Medicine, Tarumanagara University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.44178

Keywords:

panjang tungkai, postur tubuh, remaja, skoliosis

Abstract

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang dapat terjadi pada remaja dan berhubungan dengan ketidakseimbangan panjang tungkai bawah. Gangguan ini dapat menyebabkan adaptasi postural yang berpotensi memicu keluhan muskuloskeletal jangka panjang. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui proporsi skoliosis dan hubungannya dengan ketidakseimbangan panjang tungkai bawah pada remaja sekolah menengah atas di Surabaya. Sebanyak 276 siswa berusia 14–19 tahun menjalani skrining menggunakan Adam’s Forward Bending Test untuk mendeteksi skoliosis. Responden yang menunjukkan hasil positif kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan menggunakan Tes Galeazzi untuk menilai ketidakseimbangan panjang femur dan tibia, serta dilakukan pengukuran panjang tungkai sebenarnya dan semu guna membedakan kelainan struktural dan fungsional. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi skoliosis sebesar 17,4%, dengan proporsi tertinggi pada kelompok usia 17 tahun. Pemeriksaan Galeazzi menunjukkan adanya ketidakseimbangan tibia pada 29,2% dan femur pada 22,9% dari kasus skoliosis. Pengukuran panjang tungkai semu menunjukkan derajat asimetri yang lebih besar dibandingkan pengukuran panjang sebenarnya, yang mengindikasikan bahwa ketidakseimbangan postural memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan perbedaan struktural tulang. Temuan ini menunjukkan bahwa skoliosis pada masa remaja berkaitan erat dengan adaptasi fungsional ekstremitas bawah akibat gangguan postur. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan yang mencakup evaluasi tulang belakang dan tungkai bawah untuk deteksi secara dini pada populasi remaja.

References

Adolescent idiopathic scoliosis. (2022). Bone & Joint Journal, 104-B(8), 915–921.emiology of adolescent idiopathic scoliosis shows lower prevalence in females of Jammuchool Children: A School-Based Screening in Ethiopia. Arch Public Heal. 2021;

Ameri, E., Ghandehari, H., Mahdavi, S. M., Tari, S. H. V., Sotoudeh, A. S., & Safdari, F. (2015). Adolescent idiopathic scoliosis: Males versus females. Shafa Orthopaedics Journal, 2(2).

Asher, M. A., & Burton, D. C. (2006). Adolescent idiopathic scoliosis: Natural history and long term treatment effects. Scoliosis.

Buyukaslan, A., Abul, K., Berk, H., & Yilmaz, H. (2022). Leg length discrepancy and adolescent idiopathic scoliosis: Clinical and radiological characteristics. Spine Deformity, 10(2), 307–314.

Columbia Orthopedics. (2024). Infantile idiopathic scoliosis. Columbia University Irving Medical Center. https://...

Cool, J. C., Streekstra, G. J., van Schuppen, J., Stadhouder, A., van den Noort, J. C., & van Royen, B. J. (2023). Estimated cumulative radiation exposure in patients treated for adolescent idiopathic scoliosis. European Spine Journal, 32(5), 1777–1786.

de Sèze, M., & Cugy, E. (2012). Pathogenesis of idiopathic scoliosis: A review. Annals of Physical and Rehabilitation Medicine, 55(2), 128–138.

Fadzan, M., & Bettany-Saltikov, J. (2017). Etiological theories of adolescent idiopathic scoliosis: Past and present. Open Orthopaedics Journal, 11, 1466–1489.

Gashaw, M., Janakiraman, B., & Belay, G. J. (2021). Idiopathic scoliosis and associated factors among school children: A school-based screening in Ethiopia. Archives of Public Health.

Glavaš, J., Rumboldt, M., Karin, Z., Matković, R., Bilić-Kirin, V., Buljan, V., et al. (2023). The impact of physical activity on adolescent idiopathic scoliosis. Reproductive and Developmental Biology, 13(5), 1180.

Lo, Y. F., & Huang, Y. C. (2017). Bracing in adolescent idiopathic scoliosis. Journal of Nursing, 64(2), 117–123.

Ramadhani, A. N., Romadhoni, D. L., & Awanis, A. (2024). Prevalence and determinants associated with adolescent idiopathic scoliosis: Results of screening in Surakarta, Indonesia. International Journal of Public Health Sciences.

Ridderbusch, K., Spiro, A. S., Kunkel, P., Grolle, B., Stücker, R., & Rupprecht, M. (2018). Strategies for treating scoliosis in early childhood. Deutsches Ärzteblatt International, 115(22), 371–376.

Singh, H., Shipra, Sharma, V., Sharma, I., Sharma, A., Modeel, S., et al. (2022). The first study of epidemiology of adolescent idiopathic scoliosis shows lower prevalence in females of Jammu and Kashmir, India. American Journal of Translational Research, 14(2), 1100–1106.

Weiss, H. R., Moramarco, M. M., Borysov, M., Ng, S. Y., Lee, S. G., Nan, X., et al. (2016). Postural rehabilitation for adolescent idiopathic scoliosis during growth. Asian Spine Journal, 10(3), 570–581.

Wise, C. A., Gao, X., Shoemaker, S., Gordon, D., & Herring, J. A. (2008). Understanding genetic factors in idiopathic scoliosis, a complex disease of childhood. Current Genomics, 9(1), 51–59.

Yang, J. H., Bhandarkar, A. W., Suh, S. W., Hong, J. Y., Hwang, J. H., & Ham, C. H. (2014). Evaluation of accuracy of plain radiography in determining the Risser stage and identification of common sources of errors. Journal of Orthopaedic Surgery and Research, 9, 101.

Zaydman, A. M., Strokova, E. L., Киселева, Е., Suldina, L. A., Strunov, A., Shevchenko, A. I., et al. (2018). A new look at etiological factors of idiopathic scoliosis: Neural crest cells. International Journal of Medical Sciences.

Zhu, L., Ru, S., Wang, W., Dou, Q., Li, Y., Guo, L. T., et al. (2023). Associations of physical activity and screen time with adolescent idiopathic scoliosis. Environmental Health and Preventive Medicine, 28.