FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN IMUNISASI HB0 DI PUSKESMAS KABUPATEN  DELI SERDANG

Elvita Nora; Donal Nababan; Christina Roos Etty Nainggolan; Taruli Rohana Sinaga; Seri Asnawati Munthe

doi:10.31004/prepotif.v9i1.44048

Authors

Elvita Nora Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
Donal Nababan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
Christina Roos Etty Nainggolan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
Taruli Rohana Sinaga Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
Seri Asnawati Munthe Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.44048

Keywords:

beban bekerja, juru imunisasi, imunisasi HB0, motivasi, supervisi

Abstract

Imunisasi Hepatitis B merupakan pencegahan dini terhadap penyakit hepatitis B namun angka cakupan Imunisasi Hepatitis B yang diberikan kurang daari 7 hari pada bayi di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang pada 3 Puskesmas yang capaiannya tinggi sedang dan rendah. Tujuan Penelitan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi HB0 di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian adalah survei analitik kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi adalah seluruh petugas kesehatan yang memberikan pelayanan imunisasi di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling dengan jumlah 34 responden. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Analisa data yaitu univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap cakupan imunisasi HB0 p= 0,020, ada pengaruh supervisi tehadap cakupan imunisasi HB0 p= 0,028, dan ada pengaruh beban kerja terhadap cakupan imunisasi HB0 p= 0,013. Variabel yang paling dominan mempengaruhi cakupan imunisasi HB0 adalah beban kerja. Disarankan kepada pimpinan agar memperbaiki dan meningkatkan kualitas supervisi, dan menambah insentif, memberikan hadiah sebagai motivasi atas kinerja juru imunisasi serta tidak membebankan juru imunisasi dengan program lain diluar tupoksinya, sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan cakupan imunisasi.

References

Andriani, M. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kader Posyandu dalam Kegiatan Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Perkotaan Rasimah Ahmad Tahun 2015. AFIYAH, 2(2).

Annaufal, N. A. (2019). Problematika Pembelajaran Fiqih di MTs Tarqiyatul Himmah Tahun 2019. IAIN SALATIGA.

Anggraini, D.F., & Wulandari, R.D. (2016). Pelaksanaan Supervisi Imunisasi Campak di Puskesmas Wilayah Surabaya Utara. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. 4(1).

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian.

Azwar, A. (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1496.

Bilady, H. (n.d.). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja Perawat Non Ners (Studi Kasus Rumah Sakit Pusat Otak Nasional). Fakultas ekonomi dan bisnis uin jakarta.

Coenraad, D. P., & Adinata, U. W. S. (2025). Pengaruh motivasi intrinsik dan ektrinsik terhadap kinerja kader posyandu. JURNAL MAKRO MANAJEMEN, 5(1), 46–59.

Depkes, R. I. (2016). Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia.

DepKes, R. I. (2015). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dharmawan, Y., Wigati, P. A., & Dwijayanti, F. (2015). Kinerja Petugas Dalam Pencatatan dan Pelaporan PWS KIA di Puskesmas Duren. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 210–217.

Endang, S. (2014). Manajemen Kesehatan, Teori dan Praktik di Puskesmas. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Feriyani, F. (2018). Hubungan Perilaku Dan Motivasi Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Kosik Putih Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018. Institut Kesehatan Helvetia.

Gibson, J. L. (2007). Organisasi dan Manajemen, Perilaku, Struktur, Proses, Terjemahan: Djoerban Wahid. Erlangga. Jakarta.

Haerani, S., Razak, A., & Ngadarodjatun, N. (2013). Determinan Kinerja Petugas Imunisasi di Puskesmas Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2(2), 8255.

Hamidin, S. (2014). Imunisasi Alami untuk Anak (P. Erine (ed.)). saufa.

Hasanah, H. (2012). Petunjuk Penggunaan Buku KIA Serta Manfaat Buku KIA. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ilyas, Y. (2002). Kinerja Teori Penilaian & Penelitian. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

J Winardi, S. E. (2015). Manajemen perilaku organisasi. Prenada Media.

Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 [RPRT]. MENKES/PER/III/2008. Rekam Medis. www. depkes. go. id.

Kemenkes, RI. (2011). Buku Panduan Kader Posyandu. Jakarta: KADARZI.

Kemenkes, RI. (2015). Buku kesehatan ibu dan anak. Departemen Kesehatan Dan JICA Jakarta.

Kemenkes, RI. (2016a). Buku Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2015. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes, RI. (2016b). Profl Kesehatan RI Tahun 2016. Jakarta, Kementrian Kesehatan RI.

KemenKes, R I. (2014). Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta.

Kemenkes, R I. (2016). Profil kesehatan Indonesia tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes, R. I. (2018). Peran Keluarga Dukungan Kesehatan Jiwa Masyarakat.

Kemenkes RI. (2017). Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella (Mr). Jakarta.

Kemenkes RI, D. J. B. U. (2016). Kementerian Kesehatan RI. Emu, 961, 1.

Kemenkes RI (2015). Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA. Kementrian Kesehatan RI.

Kurniadi, A. (2013). Manajemen keperawatan dan prospektifnya: Teori, konsep dan aplikasi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Kurnianty, L. D. (2019). Hubungan Karakteristik Keluarga, Peran Tenaga Kesehatan, Dan Peran Guru Terhadap Pemberian Imunisasi Measles Rubella Pada Anak Kelas 1 Sekolah Dasar Di Kecamatan Cinere Kota Depok Tahun 2019. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Kusmaindra, Aa. (2018). Jurnal Kesehatan. Aan Kusumaindra Yang Berjudul Hubungan Antara Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Keaktifan Kader Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018.

Kusuma, M., & Welly, H. (2020). Pengaruh Beban Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Sembilan Pilar Utama. 8(1).

Latupono, A., Maidin, M. A., & Zulkifli, A. (n.d.). Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di RSUD Masohi Tahun 2014.

Mamonto, D., Ismanto, A. Y., & Sibua, S. (2019). Hubungan Antara Peran Petugas Kesehatan Dengan Cakupan Imunisasi Pada Bayi Usia 9-12 Bulan Di Puskesmas Bohabak Dan Puskesmas Boroko. Graha Medika Nursing Journal, 2(2), 11–17.

Mangkunegara, A. P., & Prabu, A. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan kedua belas. Penerbit PT. Remaja Rosda Karya Offset, Bandung.

Margawati, A. (2019). Peer Review C11: Buku berjudul “Buku Pintar Imunisasi Campak dan Rubella.

Meutia, C. P., Utami, T. N., & Simanjorang, A. (2018). FAKTORYANG Memengaruhi Kinerja Bidan Desa Terhadappemberianimunisasi Hb-0 Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Subulussalam Tahun 2018. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 3(2), 46–62.

Muazaroh, M. (2009). Analisis implementasi program imunisasi hepatitis b-0 pada bayi umur 0-7 hari oleh bidan desa di kabupaten demak tahun 2009. Universitas diponegoro.

Mulyani, N. S., & Rinawati, M. (2013). Imunisasi untuk anak. Yogyakarta: Nuha Medika, 54–55.

Nainggolan, M. J. (2010). Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruangan terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

Nopitasari, E., & Krisnandy, H. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Motivasi Intrinsik dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Pangansari Utama Food Industry. Oikonomia: Jurnal Manajemen, 14(1).

Notoatmodjo, S. (2016). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.

Nurhayati, E. (2018). Psikologi perempuan dalam berbagai perspektif. Pustaka Pelajar.

Nursalam, & Efendi, F. (2014). Pendidikan Dalam Keperawatan. Salemba Medika.

Permatasari, M. D., Winarno, M. E., & Tama, T. D. (2019). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneuonia Pada Balita di Wilayah Puskesmas Kedungkandang Tahun 2017-2018. Sport Science and Health, 1(1).

Prihanti, gita sekar. (2016). faktor-faktor yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi dasar. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Kelengkapan Imunisasi Dasar, 1.

Proverawati, A. (2018). SKM., MPH (Medika Nuha (ed.); Nuha ArtTe). Medika Nuha.

Purwanti, S. (2010). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu, Fasilitas, Supervisi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Petugas Pelaksana Pelayanan Porgram MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) di Kabupaten Banyumas Tahun 2010.

Rahmawati, adzaniyah isyani. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar. Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar.

Rahmawati, N. (2016). Analisis Peran Supervisi Pimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas. Universitas Negeri Semarang.

RI, K. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi. Jakarta: Kemenkes RI.

RI, K. (2015). InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. ISSN, 2442, 7659.

RI, M. (2017). Permenkes No 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Riset Kesehatan Dasar. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/1 Desember 2013

Samsuni, S. (2017). Manajemen sumber daya manusia. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman Dan Kemasyarakatan, 17(1), 113–124.

Setyowati, N. W., & SE, M. M. (2019). Perilaku Organisasi. Wade Group.

Siagian, R.I.S., Purba, I.E., Dachi, R.A., Nababan, D., & Manurung, J. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan Imunisasi HB0 Di Puskesmas Kota Medan Tahun 2020. Jurnal Doppler. 5(2), 120-127.

Sulaeman, E. S. (2009). Manajemen Kesehatan “Teori dan Praktik di Puskesmas” Surakaarta. Universitas Sebelas Maret. Atau Melalui< Http://www. Uns. Ac. id/datainformasi/buku/Microsoft% 20Word, 20.

Susanti, E., Sudirman, S., & Andri, M. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan desa di wilayah puskesmas kasimbar kabupaten parigi moutong. Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1).

Syahputra, F., Razi, T.K., Amelia, K.R., & Afriani, N. (2025). Hubungan Masa Kerja, Beban Kerja dan Status Kepegawaian Terhadap Kinerja Bidan Dalam Melaksanakan Program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Di Puskesmas Indrajaya dan Delima Kabupaten Pidie. The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced. 2(1), 20-31.

Triana, V. (2017). Faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi tahun 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2), 123–135.

Pempropsu, D. K. P. S. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Medan: Dinkes Sumatera Utara.

Wahid, A., Dammar, B., & Ilyas, G. B. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Takalar. YUME: Journal of Management, 1(2).

Wiknjosastro, H. (2019). Ilmu kebidanan.