KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM : LAPORAN KASUS

Authors

  • St. Nur Ashilah Nafi’ah Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Aining Rezkyana Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Muammar Ahyar Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Denny Mathius Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Zulfiyah Surdam Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Andi Millaty Halifah Dirgahayu Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.43875

Keywords:

asfiksa, forensik, kematian, tenggelam

Abstract

Tenggelam adalah proses masuknya cairan ke dalam saluran napas yang menyebabkan gangguan pernapasan hingga kematian. Penegakan penyebab kematian akibat tenggelam dapat dilakukan melalui pemeriksaan luar jenazah, pemeriksaan dalam, serta pemeriksaan tambahan seperti diatom dan toksikologi. Laporan ini menyajikan kasus kematian akibat tenggelam pada pria berusia 29 tahun yang mengalami gangguan jiwa. Korban diketahui berenang di kanal sebelum terseret arus. Pemeriksaan luar menunjukkan tanda-tanda khas kematian akibat tenggelam, seperti adanya busa berbuih putih pada mulut, serta washer woman’s hand pada telapak tangan dan kaki. Selain itu, ditemukan luka robek pada kepala serta luka lecet pada paha dan lutut. Tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan atau trauma berat. Berdasarkan temuan forensik, korban diduga mengalami asfiksia akibat tenggelam. Laporan ini menegaskan pentingnya pemeriksaan forensik dalam menentukan penyebab kematian serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam kasus tenggelam.

References

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Winardi T, Mun’in A, Sidhi, dkk. Ilmu kedokteran forensik. Ed I. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.

Byard RW. Sudden Death in the Young. 3rd ed. Cambridge: Cambridge University Press; 2010.

DiMaio DJ, DiMaio VJ. Forensic pathology. Ed II. New York: CRC Presss LLC; 2001.

DiMaio VJ. Drowning: A Forensic Pathology Perspective. New York: CRC Press; 2002.

Karger B, Fracasso T, Pfeiffer H. Drowning: Post-mortem Findings and Diagnostic Dilemma. Forensic Science International. 2018;289:339-347

Lunetta P, Modell JH, Macros A. Forensic Pathology of Drowning. Boca Raton: CRC Press; 2005.

Modarres R, Niakan MH, Alikhani M. Unintentional Drowning: Epidemiology and Prevention Strategies. Iranian Journal of Public Health. 2019;48(8):1471-1479.

Phiank, Khusaini H. Spasme larynx pada kasus tenggelam; Juni 2012 [diakses Desember 2013];Diunduh dari http://www.medicimestuffs.com/ 2012/06/spasme-larynx-pada- kasus-tenggelam/

Saukko P, Knight B. Knight’s Forensic Pathology. 4th ed. Boca Raton: CRC Press; 2016.

Szpilman D, Bierens JJLM, Handley AJ, Orlowski JP.Review article: Drowning. New England Journal of Medicine. 2012;366:2102-10.

WHO. Drowning Prevention Strategy. Geneva: WHO Press; 2021.

WHO. Global Report on Drowning: Preventing a Leading Killer. Geneva: WHO Press; 2014.

World Health Organization. Drowning. Fact sheet No347; Okt 2012 [diakses Desember 2013]; Diunduh dari http://www.who.int/mediacentre/ factsheets/fs347en/

Wulur RA, Mallo JF, Tomuka DC. Gambaran temuan autopsi kasus tenggelam di BLU RSU Prof DR R D Kandou Manado periode Januari 2007-Desember 2011. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado; 2013

Downloads

Published

2025-06-05

How to Cite

Nafi’ah, S. N. A., Rezkyana, A., Ahyar, M., Mathius, D., Surdam, Z., & Dirgahayu, A. M. H. (2025). KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM : LAPORAN KASUS. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(2), 2912–2918. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.43875