STUDI EPIDEMIOLOGI UNTUK KEJADIAN SKABIES PADA MASYARAKAT KELURAHAN NAIONI KOTA KUPANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.43704Keywords:
Skabies, Personal hygiene, Sarana Air Bersih, Kepadatan Hunian, Sanitasi Tempat TidurAbstract
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau S.scabiei. var. hominis beserta produknya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan epidemiologi penyakit skabies di Kelurahan Naioni, Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 62 orang penderita skabies yang merupakan total populasi penderita skabies di Kelurahan Naioni pada tahun 2023-Agustus 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi pada pasien skabies dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi untuk kemudian dilakukan analisis univariat untuk tiap variabel yaitu meliputi komponen host yaitu personal hygiene (kebersihan kulit dan tangan, kebersihan pakaian dan kebersihan handuk) dan komponen lingkungan (environment) yang meliputi sarana air bersih, kepadatan hunian dan sanitasi tempat tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan kulit dan tangan (67,7%) serta pakaian (54,8%) tergolong kurang baik, sedangkan kebersihan handuk (59,7%), kepadatan hunian (58,1%), sanitasi tempat tidur (67,7%), dan sarana air bersih (75,8%) tergolong baik. Menurut hasil wawancara, personal hygiene (kebersihan kulit dan tangan) tergolong kurang baik didasarkan pada kebiasaan penderita yang sebagian besar tidak melakukan praktik kebersihan diri yang sederhana seperti tidak rutin memotong kuku seminggu sekali yang menyebabkan beberapa responden memiliki kuku yang kotor dan panjang, selain itu personal hygiene (kebersihan pakaian) tergolong kurang baik didasarkan pada jawaban responden dimana mayoritas kurang memperhatikan kebiasaan-kebiasaan seperti mengganti pakaian saat berkeringat, mencuci pakaian saat selesai dipakai dan menyetrika pakaian untuk mematikan sisa kuman yang menempel dipakaian.References
Alunpa, M. (2022). Factors Related to Knowledge, Attitudes and Behaviour with Scabies Incidence at Kuanfatu Health Center. Timorese Journal of Public Health, 4(1), 32–41. https://ejurnal.undana.ac.id/tjphhttps://doi.org/10.35508/tjph
DPDX - Laboratory Identification of Parasites of Public Health Concern (2024). Retrieved from Centers for Disease Control : https://www.cdc.gov/dpdx/index.html
Dzikrurrohman, M. H., Sabariah, S., Anulus, A., & Mulianingsih, W. (2024). Hubungan Personal hygiene, Kepadatan Hunian, dan Kelembaban dengan Kejadian Skabies pada Santri Putra Pondok Pesantren Al-Aziziyah. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 4(6), 2283–2293. https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i6.14430
Fadillah, M., Julianto, Sukarlan, & Khalitati, N. (2023). Hubungan Personal hygiene Dan Kepadatan Penghunian Dengan Kejadian Scabies Di Pondok Pesantren. Journal of Nursing Invention, 4(2), 151–161.
Fattah, N. (2019). Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Penyakit Kulit pada Pasien di Puskesmas Tabaringan Makassar. UMI Medical Journal, 3(1), 36–46. https://doi.org/10.33096/umj.v3i1.33
Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Maharani, R., Sukendra, D. M., Ilmu, J., Masyarakat, K., & Keolahragaan, I. (2023). Personal hygiene Sebagai Prediktor Penyakit Skabies Pada Santri Di Kelurahan Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 12–19. https://doi.org/10.14710/JKM.V11I1.36956
Marga, M. P. (2020). Pengaruh Personal hygiene Terhadap Kejadian Penyakit Skabies. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), https://doi.org/10.35816/jiskh.v1212.402
Mariana, D., & Hairuddin, M. C. (2018). Kepadatan Hunian, Ventilasi Dan Pencahayaan Terhadap Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju 3(2), Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan Manarang,75 https://doi.org/10.33490/jkm.v3i2.40
Rahmawati, N. A., Hestiningsih, R., Wuryanto, M. A., & Martini. (2021). Hubungan Personal hygiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren X Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 11(1), 21–24. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/index
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sungkar Saleha (2016) Buku_skabies. www.bpfkui.com
Ulva, S. M, & Sanjaya, R. (2022). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Timbulnya Keluhan Penyakit Scabies Pada Narapidana, Lapas, Kelas IIA Kendari Factors related to The Incidence of Scabies Disease Complaints in Class ILA Kendari Prison Prisoners Lembaga Pemasyarakatan merupakan Kendari. Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya, 2(2), 41-49
Widaty, S. (2024). Pembelajaran Dan Penatalaksanaan Kasus Secara Dalam Jaringan Dan Luar Jaringan : Tropis Terabaikan. https://dgb.ui.ac.id/wp-content/uploads/123/2024/03/2.-Buku-Pidato-Prof.-Dr.-dr.-Sandra-Widaty-Sp.D.V.E-Subsp.-D.T.pdf
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan Jakarta: Prenadamedia Group
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Maria Claudia Putri Alom Dati, Pius Weraman, Maria Magdalena Dwi Wahyun, Apris A. Adu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







