HUBUNGAN PENCAHAYAAN DAN VENTILASI TERHADAP KEJADIAN TUBERCULOSIS PULMONUM : LITERATURE REVIEW
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.43336Keywords:
kualitas fisik rumah, pencahayaan, tuberkulosis paru, ventilasiAbstract
Tuberculosis pulmonum (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB paru merupakan penyakit yang mudah menular melalui udara dari sumber penularan yaitu pasien TB dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) positif pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Berdasarkan data WHO, insiden tuberculosis di seluruh dunia mencapai angka 10,8 juta pada tahun 2023 dan Indonesia berada di peringkat kedua kasus tuberculosis terbanyak. Faktor lingkungan berkaitan erat dengan kejadian tuberculosis salah satunya faktor fisik rumah yaitu pencahayaan dan ventilasi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis hubungan pencahayaan dan ventilasi dengan kejadian TB paru menggunakan metode sistematis tinjauan literatur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan melakukan tahap seleksi artikel dengan metode PRISMA. Database yang digunakan bersumber dari Google Schoolar periode tahun 2020-2024 dan tersaring artikel terpilih sebanyak 14 artikel yang digunakan. Hasil tinjauan literatur mengindikasikan bahwa pada variabel pertama yaitu pencahayaan sebanyak 9 (64,29%) artikel memiliki hubungan antara pencahayaan dengan kejadian tuberculosis, sedangkan 5 (35,71%) artikel tidak memiliki hubungan. Pada variabel kedua yaitu ventilasi sebanyak 13 (92,86%) artikel memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian tuberculosis, sedangkan 1 (7,14%) artikel tidak memiliki hubungan. Simpulan dari artikel tinjauan literatur yaitu terdapat hubungan bermakna antara pencahayaan dan ventilasi dengan faktor kejadian Tuberculosis pulmonum, ditemukan faktor dominan dari permasalahan responden yaitu kurangnya perilaku membuka jendela, rumah yang terlalu padat, ukuran ventilasi kurang luas, dan ventilasi tertutup sehingga menyebabkan cahaya matahari dan sirkulasi udara tidak dapat masuk ke dalam rumah.References
Aprianawati, E. (2018) Hubungan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Gantrung Kabupaten Madiun. Undergraduate Thesis. Madiun: Faculty of Publich Health STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
Atira (2020) ‘Hubungan Kebiasaan Merokok dan Perilaku Pencegahan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Pasien Tuberkulosis’, Jurnal Kesehatan Budi Luhur, 13(1).
Budi, D., Amirus, K. and Perdana, A. (2021) ‘Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dengan Penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kuala Tungkal II, Jambi’, Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA, 4(2), pp. 6563-6571.
Derny, V., Murwanto, B. and Helmy, H. (2023) ‘Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kemuning Tahun 2022’, Ruwa Jurai, 17(1), pp. 24-30.
Dinas Kesehatan Jawa Timur (2023) Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Surabaya.
Ernawati, E., Akhmadi, Z. and Supraptono, B. (2021) ‘Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Penghuni Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggau Ledo Kabupaten Bengkayang Tahun 2020’, Sanitarian Jurnal Kesehatan, 113(3), pp. 103-118.
Faradillah, S., Thohari, I. and Darjati (2022) ‘Kondisi Fisik Rumah, Perilaku Keluarga dan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan’, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13(3).
Kementerian Kesehatan RI (2023) Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI (2023) Petunjuk Teknis Tata Laksana Tuberkulosis Anak Dan Remaja. Jakarta.
Kenedyanti, E. and Sulistyorini, L. (2017) ‘Analisis Mycobacterium tuberculosis dan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru’, Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(2), pp.152-162.
Monintja, N., Warouw, F. and Pinontoan, O. (2020) ‘Hubungan Antara Keadaan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru’, Jurnal of Public Health and Comunnity Medicine, 1(3).
Musadah, Qomaruddin, M. and Widati, S. (2023) ‘Hubungan Perilaku Dan Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kasus Tuberkulosis’, Journal of Telenursing, 5(1), pp. 398-404.
Nur’aini, Suhartono and Raharjo, M. (2022) ‘Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dalam Rumah dan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian TB Paru di Purwokerto Selatan Banyumas’, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 21(2), pp. 210-218.
Prakosa, N. (2022) ‘Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Risiko Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pegirian Surabaya’, Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(4), p. 511-525.
Rizkaningsih and Mustafa (2023) ‘Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian TBC (Tuberculosis)’, Jurnal Promotif Preventif, 6(2).
Rosyid, M. and Muhammad, A. (2023) ‘Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Tuberculosis di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarejo Kota Madiun’, Jurnal Ilmu Kesehatan, 11(2).
Rokot, A., Laikum, Y., Kabuhung, A., Katiandagho, D., Yusran, M. and Pandean, M. (2023) ‘Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Kelurahan Sindulang Satu Kecamatan Tuminting Kota Manado’, Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis Poltekkes Kemenkes Manado XXII TAHUN 2023.
Ruhban, A., Lestary, I. and Rakhmansya, A. (2020) ‘Hubungan Kondisi Rumah Dengan Kejadian Penyakit TBC Paru di Kelurahan Baraya Kecamatan Bontoala Kota Makassar’, Jurnal Sulolipu, 20(1).
Safitri, D., Putri, D., Amirus, K., Nuryani, D. and Ekasari, F. (2024) ‘Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung’, Malahayati Health Student Journal, 4(4) pp. 1507-1522.
Saleh, M., Ikhtiar, M. and Syam, N. (2024) ‘Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep. Window of Public Health Journal, 5(6), pp. 923-933.
Sari, M., Mahyuddin, Simarmata, M., Wati, A., Munthe, S., Hidayanti, R., NNPS, R., Fatma, F., Saputra, H., Saputra, H. and Hulu, V. (2020) Kesehatan Lingkungan Perumahan. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Sriratih, E., Suhartono and Nurjazuli, N. (2021) ‘Analisis Faktor Lingkungan Fisik Dalam Ruang yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Negara Berkembang’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Undip, 9(4), pp. 473–482.
Suma, J., Age, S., and Ali, I. (2021) ‘Faktor Determinan Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila’, Jurnal Penelitian kesehatan Suara Forikes, 12(4).
Wahyuniar, T., Iswarawanti, D. and Mamlukah (2022) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Diagnosis Tuberkulosis Paru Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramyau Tahun 2022’, Journal of Health Research Science, 2(02).
World Health Organization (2022) WHO Recommendations For Care of The Preterm Or Low-Birth-Weight Infant.
World Health Organization (2024) Global Tuberculosis Report 2024. World Health Organization. Geneva.
Zakiudin, A. and Rakhmatillah, N. (2021) 'Hubungan Pencahayaan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tonjong Kabupaten Brebes Tahun 2021’, Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 1(3), pp. 124-132.
Zuraidah, A. and Ali, H. (2020) ‘Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian TB Paru BTA Positif di Wilayah Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu’, Journal of Nursing and Public Health (JNPH), 8(1).
Zustianingtyas, D., Yohanan, A. and Yuniastuti, T. (2024) ‘Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Terhadap Kejadian TB Paru Kambuh (Relaps) di Puskesmas Se- Kabupaten Malang 5’, Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(3).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Anindita Alisha Listiyani, Ririh Yudhastuti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







