HUBUNGAN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN : CASE REPORT

Authors

  • Andi Tenri Sanna Arifuddin Departemen THT-BKL, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Iin Fatimah Hanis Departemen THT-BKL, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Syopyanah Sri Puspa Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.43213

Keywords:

gangguan pendengaran, otitis, supuratif kronik

Abstract

Gangguan pendengaran dapat diartikan sebagai hilangnya kemampuan untuk mendengarkan bunyi dalam cakupan frekuensi yang normal untuk didengar. Salah satu penyebab gangguan pendengaran adalah otitis media supuratif kronik  (OMSK). OMSK atau dikenal dengan istilah sehari-hari “congek” merupakan infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul selama lebih dari 2 bulan. Prevalensi  OMSK  di dunia  mencapai  65 – 330  juta  orang  dan 60%  (39 - 200  juta) diantaranya  menderita gangguan  pendengaran  secara signifikan. Jenis gangguan pendengaran yang paling sering dialami oleh pasien OMSK yaitu conductive hearing loss (CHL). Didapatkan kasus, seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke poli THT RS Mitra Husada Makassar dengan keluhan keluar cairan kuning, kental dan berbau  pada kedua telinga. Keluhan dirasakan sudah lama sejak ± 5 tahun namun hilang timbul. Keluhan disertai nyeri kepala, merasakan pendengaran berkurang pada kedua telinga, batuk dan pilek. Pasien mengaku sering mengalami batuk pilek yang berulang. Pada pemeriksaan fisik telinga (otoskopi) didapatkan sekret mukopurulen, berbau pada kedua telinga, kavum timpani tampak hiperemis dan perforasi total membran timpani bilateral tanpa kolesteatoma. Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan audiometri didapatkan CHL moderate pada kedua telinga. Tatalaksana dilakukan aural toilet pada kedua telinga dan diberikan antibiotik topikal, mukolitik, dekongestan dan antihistamin. Komplikasi OMSK dibagi menjadi komplikasi intratemporal dan ekstratemporal.

References

Cochrane Acute Respiratory Infections Group, Brattström, P., Moresco, L., Nussbaumer-Streit, B., Bruschettini, M., & Gisselsson-Solen, M. (1996). Decongestants and antihistamines for acute otitis media in children. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2023(11).

Ikhsani, A., & Soesanto, B. (2024). Chronic Suppurative Otitis Media of Auricle Dextra Sinistra: Case Report. Jurnal Biologi Tropis, 24(1), 629-634..

Indonesia, K. K. R. (2018). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Otitis Media Supuratif Kronik. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 350, 1-130.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuli Sensorineural Kongenital. 2022.

Mahdiani, S., Lasminingrum, L., & Anugrah, D. (2021). Management evaluation of patients with chronic suppurative otitis media: A retrospective study. Annals of medicine and surgery, 67, 102492.

Nasaruddin, H., Arifuddin, A. T. S., Pratama, A. A., & Abidin, M. R. Z. (2024). Hubungan Otitis Media Supuratif Kronik dengan Gangguan Pendengaran. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 4(8), 586-591.

Nasution, R. A., Sangging, P. R. A., & Himayani, R. (2023). Diagnosis dan tatalaksana otitis media supuratif kronik. Medical Profession Journal of Lampung, 13(4.1), 56-62.

Pratama, I. P. A. A., Sudipta, I. M., & Saputra, K. A. D. (2019). Gambaran Penderita Otitis Media Supuratif Kronik Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2014-2016. E-Jurnal Medika Udayana, 8(4).

Pratiningrum, M., & Irawiraman, H. (2024). Hubungan Otitis Media Supuratif Kronik Dengan Gangguan Pendengaran Di Poliklinik THT-KL RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Periode 2020-2022. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 11(8), 1536-1545.

Soetirto, I., Hendarmin, H., & Bashiruddin, J. (2007). Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher. Edisi keenam. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, penyunting. Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 10.

Toari, M. A., Suprihati, S., & Naftali, Z. (2018). Lama Sakit, Letak Perforasi Dan Bakteri Penyebab Omsk Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Jenis Dan Derajat Kurang Pendengaran Pada Penderita Omsk. Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal), 7(2), 1322-1333.

Triola, S., Indrayani, C., Pitra, D. A. H., & Ashan, H. (2023). Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Sebagai Penyebab Gangguan Pendengaran. Scientific Journal, 2(2), 82-93.

Utomo, B. S. R., Kusumawati, D. S., Saputra, E. I., & Hanny, H. R. (2023). Efficacy of topical povidone iodine ear drops 5% in chronic suppurative otitis media. Oto Rhino Laryngologica Indonesiana, 53(1), 66-71.

Wirawan, T. H., Sudipta, I. M., & Sutanegara, S. W. D. (2020). Karakteristik penderita otitis media supuratif Kronik di rumah sakit umum pusat sanglah denpasar periode januari-desember 2014. Jurnal medika udayana, 9(3), 43â.

Downloads

Published

2025-03-28

How to Cite

Arifuddin, A. T. S., Hanis, I. F., & Puspa, S. S. (2025). HUBUNGAN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN : CASE REPORT. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(1), 709–716. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.43213

Issue

Section

Articles