HUBUNGAN LAMA PERAWATAN PASCA APENDEKTOMI PADA PASIEN APENDISITIS AKUT DAN APENDISITIS PERFORASI DI RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TAHUN 2019-2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i2.42832Keywords:
apendisitis, apendektomi, jenis kelamin, lama perawatan, usiaAbstract
Apendisitis merupakan peradangan pada apendiks vermiformis yang sering terjadi di Indonesia, dengan tingkat kejadian mencapai 95 dari 1000 penduduk. Tindakan bedah apendektomi menjadi prosedur yang umum dilakukan, dengan angka kejadian sebesar 12,8%, serta sekitar 30.703 pasien rawat inap tercatat mengalami kasus apendisitis, di mana 32% di antaranya memerlukan laparatomi. Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar 7% penduduk Indonesia atau sekitar 175.000 orang menderita apendisitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama perawatan pasca apendektomi pada pasien dengan apendisitis akut dan apendisitis perforasi di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie pada tahun 2019-2022. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan analitik korelatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik total sampling, dengan data yang diperoleh dari rekam medik RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2019-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 sampel yang dianalisis, terdapat hubungan yang signifikan antara beberapa variabel dengan lama perawatan pasca apendektomi. Hasil Uji Chi-Square menunjukkan nilai P-Value=0,000 untuk usia, P-Value=0,006 untuk jenis kelamin, P-Value=0,000 untuk komplikasi, P-Value=0,002 untuk apendisitis akut, dan P-Value=0,002 untuk apendisitis perforasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks kondisi pasien, semakin lama waktu perawatan yang dibutuhkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, komplikasi, serta jenis apendisitis dengan lama perawatan pasca apendektomi. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi tenaga medis dalam menentukan strategi perawatan yang lebih optimal guna mempercepat pemulihan pasien pasca tindakan bedah apendektomi.References
Atira, A., Salmiyah, E., & Purwandi, D. P. (2021). Kejadian Infeksi Luka Operasi pada Pasien Post Operasi Apendiktomi. Global Health Science, 6(3), 101–104.
Cruz, H. H. D., & Mayasari, D. (2023). Aspek Klinis dan Tatalaksana Apendisitis Akut. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 6(2), 79–83.
Husnah, S. O. T., Mustaqim, H., & Hayati, F. (2023). Identifikasi Kualitas Hidup Pasien Pasca Laparatomi di RSUD Meuraxa Banda Aceh Tahun 2022. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 22(3), 164–168.
Khalid, K. A., Nawi, A. F. M., Zulkifli, N., Barkat, M. A., & Hadi, H. (2022). Aging and wound healing of the skin: A review of clinical and pathophysiological hallmarks. Life, 12(12), 2142.
Kurniawati, K., & Kadir, A. (2020). Kurniawati, Gambaran Tentang Kejadian Appendisitis Di Rs. Tk Ii Pelamonia Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(4), 371–377.
Magfirah, S., Sayuti, M., & Syarkawi, M. I. (2023). General Peritonitis ec Appendicitis Perforasi. GALENICAL: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh, 2(6), 1–10.
Maharani, S. A., Erianto, M., Alfarisi, R., & Willy, J. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi lama hari rawat inap pasien Post apendiktomi di rsud dr. H. Abdul moeloek kota Bandar Lampung tahun 2018. Human Care Journal, 5(2), 577–587.
Maulana, E., & Salsabila, A. S. (2022). Hubungan Diagnosa Apendisitis Akut Dengan Jumlah Leukosit Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Syifa’Med J Kedokteran Dan Kesehatan, 12(2). https://www.academia.edu/download/94858739/pdf.pdf
Mulya, I., Hartawan, N. P. E., Saputra, H., Ayu, I. G., & Dewi, S. M. (2020). Karakteristik Kasus Apendisitis Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali Tahun 2018. Sang. https://www.researchgate.net/profile/I-Gusti-Ngurah-Bagus-Hartawan/publication/348293815_KARAKTERISTIK_KASUS_APENDISITIS_DI_RUMAH_SAKIT_UMUM_PUSAT_SANGLAH_DENPASAR_BALI_TAHUN_2018/Links/5ff669c8a6fdccdcb8372d41/KARAKTERISTIK-KASUS-APENDISITIS-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-PUSAT-SANGLAH-DENPASAR-BALI-TAHUN-2018.Pdf
Ngadiman, A. T. W. (2022). Hubungan Pola Makan Dan kadar glukosa darah dengan kadar asam urat pada pasien diabetes melitus tipe II di puskesmas tamalanrea= Relationship between diet and blood glucose levels with uric acid levels in type II diabetes mellitus patients at the tamalanrea health center [PhD Thesis, Universitas Hasanuddin]. https://repository.unhas.ac.id/id/eprint/15903/
Paruk, F., & Chausse, J. M. (2019). Monitoring the post surgery inflammatory host response. Journal of Emergency and Critical Care Medicine, 3. https://jeccm.amegroups.org/article/view/5356/html
Patel, S. V., Nanji, S., Brogly, S. B., Lajkosz, K., Groome, P. A., & Merchant, S. (2018). High complication rate among patients undergoing appendectomy in Ontario: A population-based retrospective cohort study. Canadian Journal of Surgery, 61(6), 412.
Refolinda, S. A., Eriantono, M., Alfarisi, R., & Willy, J. (2020). Perbedaan Lamanya Rawat Inap Pasien Post Appendektomi Pada Appendiksitis Akut dan Appendiksitis Perforasi. ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(4), 276–283. https://doi.org/10.37148/arteri.v1i4.81
United Nation. (2021). The 17 Goals. https://sdgs.un.org/goals
Wijaya, W., Eranto, M., & Alfarisi, R. (2020). Perbandingan jumlah leukosit darah pada pasien appendisitis akut dengan appendisitis perforasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 341–346.
Zebua, R. F., Butar-Butar, H., & Sihombing, Y. P. (2022). Hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap angka kejadian apendisitis di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan. Jurnal Kedokteran Methodist, 16(2), 148–153.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Christi Evana Doda, Topan Sugara, Fera The

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







