HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DAN SEDENTARY LIFESTYLE DENGAN RISIKO SINDROM METABOLIK PADA REMAJA SMA BATIK 1 SURAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.42735Keywords:
asupan protein, remaja, sedentary lifestyle, sindrom metabolikAbstract
Sindrom Metabolik terjadi ketika seseorang memiliki setidaknya tiga dari enam kondisi, yaitu obesitas sentral, mikroalbuminuria, dislipidemia, hipertensi, kadar glukosa darah tinggi (diabetes), dan indeks massa tubuh yang tidak normal. Pola makan pada remaja dapat memengaruhi terjadinya peningkatan faktor kejadian sindrom metabolik. Perubahan gaya hidup dari gaya hidup tradisional menjadi sedentari (kurang gerak) turut berkontribusi terhadap pola makan yang meningkatkan risiko obesitas pada remaja. Remaja yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi pada hiperlipidemia, hipertensi, resistensi insulin dan diabetes tipe 2 serta sindrom metabolik. Peneliti tertarik melihat hubungan asupan protein dan sedentary lifestyle dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakata. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan sampel sebanyak 65 remaja yang dipilih melalui metode proporsional random sampling. Faktor yang diteliti meliputi konsumsi protein, gaya hidup sedentari, dan sindrom metabolik. Konsumsi protein dalam satu bulan terakhir dihitung menggunakan instrumen SQ-FFQ, sementara gaya hidup sedentari diukur dengan kuesioner ASAQ yang mencakup aktivitas selama seminggu terakhir. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan protein dengan risiko sindrom metabolic (p value yaitu 0,005) dan sedentary lifestyle dengan risiko sindrom metabolic (p value yaitu 0,011). Remaja yang mengkonsumsi protein secara berlebih dan melakukan sedentary lifestyle yang tidak baik sebagian besar berisiko mengalami sindrom metabolik.References
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arihandayani, Y. and Martha, E. (2020) ‘Perilaku Sedentari Siswa SMP di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat Tahun 2018’, Jurnal Ekologi Kesehatan, 19(1), pp. 76–83.
Driyah, S., Oemiati, R., Rustika. and Hartati NS. Prediktor Sindrom Metabolik : Studi Kohor Prospektif Selama Enam Tahun di Bogor, Indonesia. Media Litbangkes, 29 (3).
Julliyana, R., Sopiah, P., & Rosyda, R. (2024) ‘Hubungan Perilaku Sedentary lifestyle dengan Tingkat Risiko Kejadian Diabetes Melitus pada Remaja’, Jurnal Keperawatan Florence Nightingale, 7(1), pp. 116-123.
Jafar N. (2012) ‘Sindrom Metabolik dan Epidemiologi’, Media Gizi Masyarakat Indonesia. 1(2), pp. 71-78.
Karmila, M., Hasanah, S. U., Masithah, St., MB, A. Rahmaniar. (2024) ‘Determinan Sindroma Metabolik Pada Pasien Rawat Jalan Poli Interna Di Rsud Dr. La Palaloi Kabupaten Maros’, Jurnal Kesehatan Tambusai, 5 (4).
Kartika, S., Nadhiroh, S. R. (2012). Perbedaan Pola Makan dan Kesehatan, 16 (1), pp. 45-50
Lemeshow, S. (1990) Adequacy of Sample Size in Health Studies. West Sussex: World Health Organizaton.
Leoni AP. (2012) Hubungan Umur,Aasupan Protein, dan Faktor Lainnya dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Pegawai SATLANTAS dan SUMDA di POLRESTA Depok Tahun 2012. Depok: Universitas Indonesia.
Leksono, A. P., Dieny, F. F., Noer, E. R., & Margawati, A. (2022) ‘Night eating syndrome, pola tidur, dan kebiasaan konsumsi sugar-sweetened beverage berdasarkan tipe metabolik pada mahasiswa obese’, AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(2), pp. 136-145.
Listyandini, R., Pertiwi, F. D., & Riana, D. P. (2020) ‘Asupan Makan, Stress, dan Aktivitas Fisik Dengan Sindrom Metabolik Pada Pekerja di Jakarta. AN-Nur’, Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, 1(1), pp. 19-32.
Mandriyani rini, R., Sulchan, M., & Nissa, C. (2017) ‘Sedentary lifestyle Sebagai Faktor Risiko Kejadian Obesitas Pada Remaja SMA Stunted di Kota Semarang’, Journal of Nutrition College, 6(2), pp. 149-155.
Natalia, D. A., Sugiyarto, S., & Darmawan, E. (2022) ‘Efek Samping Hipoglikemi yang Dialami oleh Pasien Geriatri yang Berisiko Sindrom Metabolik: Side Effects of Hypoglycemic Experienced by Geriatric Patients Who are at Risk of Metabolic Syndrome’, Jurnal Sains dan Kesehatan, 4(4), pp. 437-443.
NCEP ATP III. (2001). NCEP Cholesterol Guidelines. National Institute of Health.
Pijaryani, I. (2021) ‘Hubungan Jenis Kelamin, Umur dan Asupan Protein Terhadap Kejadian Sindrom Metabolik’, Jurnal Gizi dan Kesehatan Manusia, 1(1), pp. 1-6.
Qosim, Muhammad Nur, and Kurnia Dwi Artanti. (2023). ‘Gambaran Sedentary Sedentary lifestyle Siswa SLTA Sederajat Di Kabupaten Madiun Tahun 2022’, Media Gizi Kesmas 12(1) ,pp. 290–96.
Rizzo, A.CB., Tamara, B. LG., Carla, C.S., Cilmery, S.K., Helio, R.CN., Jose, E.C. (2013) ‘Metabolic syndrome risk factors in overweight, obese, and extremely obese Brazilian adolescents’, Nutrition Journal, 12;19.
Rohman MS. ‘Patogenesis dan Terapi Sindroma Metabolik’. Jurnal Kardiologi Indonesia, 28, pp. 160-168.
Sudarminingsih S., Lestariana W., & Susetyowati (2007) ‘Hubungan Pola Makan dengan Metabolic Syndrome (MetS) pada Karyawan PT.Unocal Oil Company di offshore Balikpapan Propinsi Kalimantan Timur’, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 4(2), pp. 63-8.
Suryaputra dan Nadhiroh. (2012) ‘Perbedaan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Antara Remaja Obesitas dan Non Obesitas’, Makara kesehatan, 16(1).
Tando M, Harikedua T. (2012) ‘Aktivitas fisik dan pola makan dengan obesitas sentral pada tokoh agama di Kota Manado’, GIZIDO,4(1), pp. 289–98.
Walalangi, R. G., Legi, N. N., Paruntu, O. L., Langi, G. K., Kereh, P. S., Pascoal, M. E., & Mongkau, R. (2022) ‘Hubungan Antara Asupan Nutrisi dengan Kejadian Obesitas Anak Remaja di SMA Frater Don Bosco Manado’, Jurnal GIZIDO, 14(1), pp. 25-31.
Wohangara, Victor Sepriyadi, and Alexander Halim Santoso. (2021) ‘Pemetaan Faktor-Faktor Risiko Sindoroma Metabolik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta’, Ebers Papyrus ,27(1), pp. 91–99.
Wiklund P.(2016) ‘The role of physical activity and exercise in obesity and weight management: Time for critical appraisal’, Journal of Sport and Health Science. 1(4).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Andita Ayu Masruro, Dwi Sarbini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).