HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KESEHATAN MENTAL PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 MLATI

Authors

  • Rahma Alnodula S1 Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Yekti Satriyandari S1 Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.42174

Keywords:

kesehatan mental remaja, peran orang tua

Abstract

Depresi, kecemasan dan gangguan perilaku merupakan salah satu penyebab utama penyakit dan kecacatan dikalangan remaja. Sedangkan bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat pada anak usia 15-29 tahun. Diperkirakan 3,6% anak usia 10-14 tahun dan 4,6% anak usia 15-19 tahun mengalami gangguan kecemasan. Depresi terjadi pada 1,1% remaja berusia 10-14 tahun dan 2,8% pada remaja berusia 15-19 tahun. Gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang ditandai dengan kesulitan memperhatikan, aktivitas berlebihan dan bertindak tanpa memperdulikan konsekuensinya terjadi pada 3,1% anak usia 10-14 tahun dan 2,4% anak usia 15-19 tahun. Gangguan perilaku (meliputi gejala perilaku destruktif atau menantang) terjadi pada 3,6% anak usia 10-14 tahun dan 2,4% anak usia 15-19 tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mlati pada tanggal 12Juni 2024 didapatkan data dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 10 siswa kelas 11, didapatkan hasil 6 siswa (60%) mengalami gangguan kesehatan mental dan 4 siswa (40%) tidak mengalami gangguan kesehatan mental. Penelitian ini bersifat korelasi dengan desain penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk mengamati hubungan antara faktor resiko dengan akibat yang terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan dalam waktu yang bersamaan. Didapatkan bahwa siswa yang peran orang tuanya baik tidak mengalami gangguan sebanyak 20 responden dan yang mengalami gangguan sebanyak 34 responden sedangkan peran orang tua cukup siswa yang tidak mengalami gangguan mental sebanyak 10 responden dan yang mengalami gangguan sebanyak 36 responden. Hasil uji Spearman didapatkan hasil sig.(2-tailed) sebesar 0.002 dimana hasil ini lebih kecil dari 0.005 sehingga didapatkan bahwa terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kesehatan mental anak remaja.

References

Bowlby, J. (1988). A secure base: Parent-child attachment and healthy human development. Routledge.

Desi, M., et al. (2020). 'Gejala gangguan kesehatan mental pada remaja'. Jurnal Kesehatan Mental, 12(3), 45-56.

Dinkes DIY. (2023). 'Laporan Gangguan Mental pada Anak dan Remaja di DIY'. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Guspianto, D., et al. (2022). 'Hubungan peran orang tua dengan kesehatan mental anak'. Jurnal Psikologi Indonesia, 18(2), 114-121.

Kemenkes. (2023). 'Laporan Survei Kesehatan Mental Nasional Indonesia (I-NAMHS)'. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lin, K. Q., Cardamone-Breen, M. C., Nowell, C., Jorm, A. F., & Yap, M. B. H. (2024). Parenting strategies to support adolescent mental health during a pandemic: A Delphi consensus study. Mental Health and Prevention, 36, 200363. https://doi.org/10.1016/j.mhp.2024.200363

Mata, C., & Pauen, S. (2023). The role of socio-cultural background and child age for parental regulation strategies and children’s self-regulation: A comparison between Germany, Chile, and El Salvador. Acta Psychologica, 234(January), 103871. https://doi.org/10.1016/j.actpsy.2023.103871

Nigrum, M. S., Khusniyati, A., & Ni'mah, M. I. (2022). Meningkatkan Kepedulian Terhadap Gangguan Kesehatan Mental Pada Remaja. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 194-1178. https://doi.org/10.31004/cdj.v3i2.5642

Nuraenah, S., et al. (2023). 'Pengaruh peran orang tua terhadap kesehatan mental remaja'. Jurnal Psikologi Remaja, 15(4), 78-90.

Permadi, H., & Nurwati, T. (2019). 'Gejala somatik pada remaja dengan gangguan kecemasan'. Jurnal Kesehatan Jiwa, 14(1), 23-31.

Rahmawaty, F., Supini, P., Gandakusumah, A. R. P., Asyifa, N., Auliya, Z. N., & Ismail, D. R. (2024). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental pada Remaja. JERUMI: Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary, 2(1), 166–172. https://doi.org/10.57235/jerumi.v2i1.1760

Rafif, D. P., & Pratama, D. (2022). 'Gejala kecemasan pada remaja di perkotaan'. Jurnal Psikologi Klinis, 10(2), 65-73.

Ratih, I. (2022). 'Gejala kognitif pada remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental'. Jurnal Psikologi Perkembangan, 8(3), 101-112.

Risqo, N. (2019). 'Penurunan energi pada remaja dengan gangguan mental'. Jurnal Psikologi Klinis Remaja, 11(2), 134-140.

Sanders, M. R., & Woolley, M. (2005). 'The relationship between parental control and mental health outcomes in children'. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 46(4), 428-435.

Ulfah, A. (2021). 'Peran orang tua dalam mendukung kesehatan mental remaja'. Jurnal Psikologi Keluarga, 10(2), 123-134.Viktoria, R., & Maulina, I. (2024). 'Gejala somatik pada remaja dengan gangguan kecemasan'. Jurnal Kesehatan Mental, 22(1), 99-106.

Wecht, S., Hendrixson, M., Odenthal, K., & Radovic, A. (2023). 202. A Mixed Method Investigation of Parent-Adolescent Communication about Mental Health. Journal of Adolescent Health, 72(3), S112. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2022.11.224

WHO. (2021). Mental health of children and adolescents. World Health Organization.

Downloads

Published

2025-04-23

How to Cite

Alnodula, R., & Satriyandari, Y. (2025). HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KESEHATAN MENTAL PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 MLATI. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(1), 1968–1974. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.42174

Issue

Section

Articles