GAMBARAN TINGKAT KEBISINGAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA JALAN TOL DI PT. X: SEBUAH ANALISIS DESKRIPTIF
DOI:
https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.41004Keywords:
gangguan pendengaran, kebisingan, pekerja konstruksi, risiko kesehatanAbstract
Kebisingan di lokasi proyek konstruksi, khususnya pada proyek jalan tol, merupakan salah satu faktor risiko utama yang dapat berdampak pada kesehatan pekerja, terutama sistem pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas kebisingan dan gangguan pendengaran pada pekerja proyek jalan tol di PT X. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara sekunder melalui hasil pengukuran kebisingan oleh pihak ketiga dan pemeriksaan audiometri dari PT X. Pengukuran kebisingan dilakukan di empat titik berbeda menggunakan Sound Level Meter SNDWAY SW-524. Pemeriksaan audiometri terhadap 32 pekerja menggunakan Audiometer Proton SNI IEC 60645-1:2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel penelitian ini berupa intensitas kebisingan dan gangguan pendengaran. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai terendah tercatat di STA 28 sebesar 53,3 dB, diikuti oleh STA 29 sebesar 54,2 dB, dan STA 30 sebesar 54,5 dB sedangkan tingkat kebisingan tertinggi tercatat sebesar 80,7 dBA di STA 25, masih di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) 85 dBA. Selain itu, pemeriksaan audiometri terhadap 32 pekerja mengungkapkan bahwa 25 responden (78%) memiliki ambang pendengaran normal, sementara 7 responden (22%) mengalami gangguan tuli ringan. Meskipun tingkat kebisingan berada di bawah NAB, paparan terus-menerus tetap berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran. Keterbatasan penelitian ini meliputi penggunaan data sekunder dan jumlah sampel yang relatif kecil, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan secara luas. Implementasi tindakan pencegahan, seperti pengendalian administratif, rotasi kerja di area kebisingan tinggi, dan penggunaan alat pelindung diri, diperlukan untuk mengurangi dampak negatif kebisingan terhadap kesehatan pekerja.References
Almaskati, D., Kermanshachi, S., Pamidimukkala, A., Loganathan, K., & Yin, Z. (2024). A Review on Construction Safety: Hazards, Mitigation Strategies, and Impacted Sectors. Buildings, 14(2), 526. https://doi.org/10.3390/buildings14020526
Audah, M. E., Sukwika, T., & Sugiarto, S. (2024). Analisis Kebisingan dan Kualitas Udara Pada Proyek Konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar 650 MW. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 6(4), 399–410. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v6i4.27082
Chen, K.-H., Su, S.-B., & Chen, K.-T. (2020). An overview of occupational noise-induced hearing loss among workers: Epidemiology, pathogenesis, and preventive measures. Environmental Health and Preventive Medicine, 25(1), 65. https://doi.org/10.1186/s12199-020-00906-0
Department of Environmental, & Occupational Health Sciences. (2021). Construction Industry Noise Exposure Construction Workers [Research]. School of Public Health and Community Medicine.
Effine Lourrinx, Muhammad Navis Mirza, & Rizki Eka Praditya. (2023). Analisis Intensitas Kebisingan pada Area Fabrikasi PT XYZ Bintan. INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi, 2(2), 409–418. https://doi.org/10.55123/insologi.v2i2.1929
Fitria, A. N., Susilowati, W., & Saputra, J. (2022). Kajian Pengaruh Kebisingan Proyek Konstruksi Terhadap Kenyamanan Warga Permukiman Sekitar. Jurnal Poli-Teknologi, 21(2), 46–59. https://doi.org/10.32722/pt.v21i2.4141
Halim, W. (2023). Gangguan Pendengaran Akibat Bising Pada Pekerja: Review Literature. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 6805–6811. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.22372
Iqbal, M., & Nisha R, D. C. (2022). Keluhan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Konstruksi Bangunan Gedung. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 14(1), 16–22. https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2037
Kantu, A. S., Jusuf, H., & Prasetya, E. (2022). Tingkat Kebisingan, Durasi Kerja, Dan Masa Kerja Dengan Keluhan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di KMP Moinit Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo.
Marlina, S., Suwondo, A., & Jayanti, S. (2016). Analisis Faktor Risiko Gangguan Pendengaran Sensorineural Pada Pekerja Pt. X Semarang. 4.
Menteri Kesehatan RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020. Menteri Kesehatan RI.
Menteri Ketenagakerjaan. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Menteri Ketenagakerjaan.
Minggarsari, H. D. & Sahuri. (2019). Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Keluhan Auditori Pada Pekerja Bagian Produksi Pabrik Fabrikasi Baja. Binawan Student Journal, 1(3), 137–141. https://doi.org/10.54771/bsj.v1i3.77
Pangaribuan, S., Harianto, B., Permata, R., & Artafella, A. R. W. (2023). Determinan Kejadian Gangguan Pendengaran pada Pekerja Pabrik di PT. Citra Raja Ampat Canning Sorong. Jurnal Penelitian, 15(2).
Sari, V. (2021). Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Gangguan Pendengaran, Gangguan Psikologis dan Gangguan Komunikasi Pada Pekerja. 2(6).
Septianingsih, C. P., Palandeng, O. E. L. I., & Pelealu, O. C. P. (2020). Pengaruh Kebisingan terhadap Ambang Pendengaran Karyawan Arena Bermain. Medical Scope Journal, 1(2). https://doi.org/10.35790/msj.1.2.2020.27717
Setyaningrum, I., & Widjasena, B. (2014). Analisa Pengendalian Kebisingan Pada Penggerindaan Di Area Fabrikasi Perusahaan Pertambangan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2.
Silviana, N. A., Siregar, N., & Banjarnahor, M. (2021). Pengukuran dan Pemetaan Tingkat Kebisingan pada Area Produksi. Journal Of Industrial And Manufacture Engineering, 5(2). https://doi.org/10.31289/jime.v5i2.6101
Sinambela, E. A., & Mardikaningsih, R. (2022). Efek Tingkat Kebisingan Pada Masalah Pendengaran Pada Pekerja. Paduraksa: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa, 11(2), 240–244. https://doi.org/10.22225/pd.11.2.5315.240-244
Suryaatmaja, A., & Eka Pridianata, V. (2020). Hubungan antara Masa Kerja, Beban Kerja, Intensitas Kebisingan dengan Kelelahan Kerja di PT Nobelindo Sidoarjo. Journal of Health Science and Prevention, 4(1), 14–22. https://doi.org/10.29080/jhsp.v4i1.257
Syafila, A. A., & Putri, A. R. (2023). Literature Review: Faktor Risiko Paparan Kebisingan Terhadap Gangguan Kesehatan Tenaga Kerja. https://doi.org/10.5281/ZENODO.8144133
Syafruddin, M. R., Suryawan, I. W. K., & Sari, M. M. (2023). Analisis Kebisingan dan Pencahayaan pada Area Proyek Pembanguan Gedung sebagai Faktor Risiko Kesehatan pada Pekerja. Buletin Keslingmas, 42(1), 59–64. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v42i1.8794
Themann, C. L., & Masterson, E. A. (2019). Occupational noise exposure: A review of its effects, epidemiology, and impact with recommendations for reducing its burden. The Journal of the Acoustical Society of America, 146(5), 3879–3905. https://doi.org/10.1121/1.5134465
Vaisbuch, Y., Alyono, J. C., Kandathil, C., Wu, S. H., Fitzgerald, M. B., & Jackler, R. K. (2018). Occupational Noise Exposure and Risk for Noise-Induced Hearing Loss Due to Temporal Bone Drilling. Otology & Neurotology, 39(6), 693–699. https://doi.org/10.1097/MAO.0000000000001851
World Health Organization, & International Labour Organization. (2021). Global Monitoring Report: WHO/ILO Joint Estimates of the Work-related Burden of Disease and Injury, 2000–2016 [Global monitoring report]. WHO & ILO.
Zalfa, A. P., & Asyfiradayati, R. (2023). Gambaran Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Bengkel Las Di Wilayah Kusumodilagan Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. https://eprints.ums.ac.id/116668/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Athaya Nadya Zuhra, Salsabila Purnamasari, Rezania Asyfiradayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).







