LAPORAN KASUS : ERUPSI OBAT EKSANTEMATOSA

Authors

  • Windy Hazmi Fadhilah Program Studi Profesi Dokter, Universitas Tarumanagara
  • Gina Triana Sutedja Departemen Dermatovenerologi, RSUD Ciawi

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.39627

Keywords:

erupsi obat, erupsi obat eksantematosa, makulopapular

Abstract

Erupsi obat disebut juga sebagai cutaneous adverse drug eruption, cutaneous drug hypersensitivity, merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap obat baik yang masuk ke dalam tubuh secara oral, pervaginam, per-rektal, atau parenteral dengan manifestasi pada kulit dengan atau tanpa keterlibatan mukosa. Erupsi obat eksantematosa merupakan bentuk erupsi obat yang paling sering ditemukan, timbul dalam 2-3 minggu setelah konsumsi obat. Secara klinis lesi berbentuk makulopapular polimorfik tanpa keterlibatan mukosa dan hampir selalu disertai dengan pruritus. Kelainan ini paling sering disebabkan oleh antibiotik (beta-laktam, sulfonamid), obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), antiepilepsi (karbamazepin, hidantoin), dan allopurinol. Penatalaksanaan awal berupa identifikasi dan menghentikan konsumsi obat penyebab dan tatalaksana khusus berupa terapi suportif yang mencakup terapi sistemik (kortikosteroid, antihistamin) dan obat topikal. Laporan kasus ini memaparkan seorang perempuan berusia 37 tahun datang dengan keluhan muncul ruam kemerahan yang terasa gatal dan panas sejak 5 hari. Dari pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi dengan distribusi generalisata di regio facialis, trunkus anterior et posterior, ekstremitas superior bilateral, tungkai atas bilateral, berjumlah multiple, bentuk tidak teratur, ukuran numular hingga plakat, batas difus, lesi kering, dengan efloresensi primer makula eritematosa dan efloresensi sekunder skuama halus. Tatalaksana pada pasien ini adalah terapi sistemik berupa deksametason 10 mg/hari/iv, cetirizine 2 x 10 mg/po, terapi topikal berupa desoksimetason untuk bagian badan dan salep mometasone furoate untuk bagian wajah. Hasil tatalaksana menunjukkan perbaikan gejala dan deskuamasi. 

References

Al Aboud, D. M., Nessel, T. A., dan Hafsi, W. (2023). Cutaneous Adverse Drug Reaction. StatPearls Publishing. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK533000/

Coleman, J. J., dan Pontefract, S. K. (2016). Adverse drug reactions. Clinical medicine (London, England), 16(5), 481–485. DOI: https://doi.org/10.7861/clinmedicine.16-5-481

Giuseppe, C., Fabrizio, F., Silvia, C., Paolo, B., Lucia, L., Francesca, S., Roberto, B., Fabio, C., Francesca, M., dan Carlo, C. (2019). Mild cutaneous reactions to drugs. Acta bio-medica: Atenei Parmensis, 90(3-S), 36–43. DOI: https://doi.org/10.23750/abm.v90i3-S.8159

Jones, R. M. (2019). ABC of Dermatology 7th Edition. Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell.

Kang, S., Amagai, M., Bruckner, A. L., Enk, A. H., Margolis, D. J., McMichael, A. J., dan Orringer, J. S. (2019). Fitzpatricks’s Dermatology 9th Edition. New York: Mc Graw Hill Education.

Maan, J. S., Duong, T. v. H., Saadabadi, A. (2013). Carbamazepine. StatPearls Publishing. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482455/

Mantri, S. S., Nagaraj, B. N., Patel, C., Solanki, K., dan Rana, H. (2022). Exanthematous Drug Eruption to Intravenous Iron: A Case Report. Cureus, 14(2), e22045. DOI: https://doi.org/10.7759/cureus.22045

Menaldi, S. L. S. W., Bramono, K., dan Indriatmi, W. (2016). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Oktavriana, T. dan Wardhani, I. A. P. (2022). Reactivation of Maculopapular Drug Eruption Lesions Suspected to be Caused by Allopurinol During 72 Hours-Patch Test: A Case Report. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia7(12). DOI: http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v7i12.10482

Putra, L. S. K., Alverina, L., dan Hidajat, D. (2022). Polypharmacy as a Risk Factor for Exanthematous Drug Eruption. Advances in Health Sciences Research, 46, p35-8.

Widaty, S., dkk. (2017). Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: Perdoski.

Downloads

Published

2025-04-23

How to Cite

Fadhilah, W. H., & Sutedja, G. T. (2025). LAPORAN KASUS : ERUPSI OBAT EKSANTEMATOSA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(1), 1303–1308. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.39627

Issue

Section

Articles