KELAINAN DUKTUS MULERIAN PADA PEMERIKSAAN HISTEROSALPINGOGRAFI (HSG) DI RS PROF OERAH

Authors

  • Putu Yuni Asmara Dewi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Putu Utami Dewi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Ni Nyoman Margiani Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.39314

Keywords:

infertilitas, duktus mulerian, histerosalpingografi (HSG), kelainan uterus, kesuburan wanita

Abstract

Infertilitas adalah masalah kesehatan yang sering dialami pasangan suami istri, di mana kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup, terutama pada wanita. Salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita adalah kelainan bawaan pada uterus, yang dikenal dengan kelainan duktus mulerian. Kelainan ini terjadi akibat malformasi embriologis yang melibatkan proses formasi, fusi, atau reabsorpsi dari duktus mulerian selama perkembangan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelainan duktus mulerian yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita, khususnya yang terdeteksi melalui pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan mengambil sampel 130 pasien wanita dengan keluhan infertilitas primer di RS Prof. Ngoerah. Data diperoleh melalui pemeriksaan HSG untuk mengidentifikasi kelainan struktural uterus seperti uterus bikornu, arcuata, septa, dan didelphys. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelainan duktus mulerian ditemukan pada kurang dari 1% dari total kasus infertilitas yang diperiksa, dengan empat jenis kelainan yang teridentifikasi dari tujuh jenis yang ada. Penanganan dini berdasarkan hasil diagnosis HSG dapat meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi, baik melalui intervensi bedah maupun pendekatan konservatif, tergantung jenis kelainannya. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan HSG dalam penegakan diagnosis dan pengelolaan infertilitas yang disebabkan oleh kelainan duktus mulerian, serta perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efektivitas metode diagnostik alternatif.

References

Anjasmara, I. K. D., Hendrawardani, D. A. C., Wijaya, A. T., & Darmiastini, N. K. (2023). Teknik Histerosalpingografi. Cermin Dunia Kedokteran, 50(5), Article 5. https://doi.org/10.55175/cdk.v50i5.895

Azzahro, A. A. I., & Hadiningrum, L. P. (2023). Upaya Pasangan Suami Istri Tunanetra Dalam Pola Asuh Anak Di Keluarga Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas (Studi Kasus Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo) [PhD Thesis, UIN Surakarta]. http://eprints.iain-surakarta.ac.id/6725/1/Full%20Teks_192121115.pdf

Barus, A. D. (2023). Kajian Pendampingan Pastoral Terhadap Pasangan Suami Isteri Infertilitas di Desa Limau Mungkur [Thesis]. https://repository.uksw.edu//handle/123456789/29566

Berek, J. S. (2007). Berek & Novak’s Gynecology. Lippincott Williams & Wilkins.

Chandler, T. M., Machan, L. S., Cooperberg, P. L., Harris, A. C., & Chang, S. D. (2009). Müllerian duct anomalies: From diagnosis to intervention. British Journal of Radiology, 82(984), 1034–1042. https://doi.org/10.1259/bjr/99354802

Elissa, A. N. (2020). Teknik Pemeriksaan Hysterosalpingography Pada Kasus Infertilitas [Diploma, Universitas Widya Husada Semarang]. https://eprints.uwhs.ac.id/230/

El-Kharoubi, A.-F. (2023). Tubal Pathologies and Fertility Outcomes: A Review. Cureus, 15(5), e38881. https://doi.org/10.7759/cureus.38881

Ertaş, S. (2023). Congenital Uterine Malformations and Diagnostic Methods: Diagnosis with 2D and 3D Ultrasonography. Reproductive BioMedicine Online, 47, 103432. https://doi.org/10.1016/j.rbmo.2023.103432

Hendy Hendarto, 090315218 D. (2011). Implikasi Klinis Palm Coein Terhadap Penatalaksanaan Perdarahan Uterus Abnormal (Nanang Winarto Astarto, Tono Djuwantono, & Wiryawan Permadi, Ed.; hlm. 19–29). CV Sagung Seto. https://repository.unair.ac.id/85405/

Hermartin, D., & Siregar, N. A. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Infertilitas Primer Pada Masa Reproduksi Di Rsud Gunung Tua. Jurnal Sains Riset, 11(2), Article 2. https://doi.org/10.47647/jsr.v11i2.775

Honoré, L. H. (1978). Salpingitis Isthmica Nodosa in Female Infertility and Ectopic Tubal Pregnancy. Fertility and Sterility, 29(2), 164–168. https://doi.org/10.1016/S0015-0282(16)43094-3

Hotimah, H. U. (2015). Konseling Keluarga dalam Upaya Menjaga Keharmonisan Pasangan Suami Istri Tanpa Anak (Studi Kasus di Desa Margagiri Kecamatan Bojonegara Kab. Serang) [Diploma, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten]. https://repository.uinbanten.ac.id/108/

Kitaya, K., Takeuchi, T., Mizuta, S., Matsubayashi, H., & Ishikawa, T. (2018). Endometritis: New time, new concepts. Fertility and Sterility, 110(3), 344–350. https://doi.org/10.1016/j.fertnstert.2018.04.012

Magfirah, M. (2020). Upaya mempertahankan perkawinan bagi pasangan suami istri akibat infertilitas primer (Studi Kasus di Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu) [PhD Thesis, UIN Mataram]. https://etheses.uinmataram.ac.id/5268/1/MAGFIRAH%20190202089.pdf

Moneim, M. E. A., & Latif, A. A. A. (2022). Accuracy of office hysteroscopy in the diagnosis of chronic endometritis. http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2772

Nora, H., Rajuddin, R., & Shalahuddin, S. (2022). Hidrosalping bilateral dan infertilitas: Laporan kasus. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 22(3), Article 3. https://jurnal.usk.ac.id/JKS/article/view/27301

Setiawan, S. I. (2021). Diagnosis dan Tatalaksana Uterus Bikornu. Cermin Dunia Kedokteran, 48(3), Article 3. https://doi.org/10.55175/cdk.v48i3.45

Singh, N., & Sethi, A. (2022). Endometritis—Diagnosis,Treatment and its impact on fertility—A Scoping Review. JBRA Assisted Reproduction, 26(3), 538–546. https://doi.org/10.5935/1518-0557.20220015

Syahril, E., Mappaware, N. A., Hamsah, M., Harahap, W., Ekawati, F., & Utami, D. F. (2020). Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG) pada Kasus Infertilitas Faktor Tuba di RS “ Ibnu Sina” YW UMI. Wal’afiat Hospital Journal, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.33096/whj.v1i2.40

Theodoridis, T. D., Pappas, P. D., & Grimbizis, G. F. (2019). Surgical management of congenital uterine anomalies (including indications and surgical techniques). Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology, 59, 66–76. https://doi.org/10.1016/j.bpobgyn.2019.02.006

Wijaya, L., Junizaf, J., Anggraini, S., Nurung, D., Prijono, P., & Punarbawa, P. (2013). Unicornuate Uterus with Rudimentary Horn and Complicated with Endometriosis: Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology, 215–218. https://doi.org/10.32771/inajog.v1i4.369

Zafarani, F., Ahmadi, F., & Shahrzad, G. (2015). Hysterosalpingographic features of cervical abnormalities: Acquired structural anomalies. The British Journal of Radiology, 88(1052), 20150045. https://doi.org/10.1259/bjr.20150045

Downloads

Published

2025-02-01

How to Cite

Dewi, P. Y. A., Dewi, P. U., & Margiani, N. N. (2025). KELAINAN DUKTUS MULERIAN PADA PEMERIKSAAN HISTEROSALPINGOGRAFI (HSG) DI RS PROF OERAH. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 9(1), 136–142. https://doi.org/10.31004/prepotif.v9i1.39314

Issue

Section

Articles