HENOCH SCHONLEIN PURPURA PADA ANAK : LAPORAN KASUS

Authors

  • Winnie Arnissa Chen Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Ity Sulawati Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.38543

Keywords:

Anak, Henoch schonlein purpura,Immunoglobulin A Vasculitis.

Abstract

Henoch schonlein purpura yang dikenal juga sebagai immunoglobulin A vasculitis (IgAV) merupakan inflamasi pada pembuluh darah kecil sistemik yang diperantarai imunoglobulin A (IgA), dengan pengendapan IgA di dinding pembuluh darah kecil di kulit, sendi, saluran pencernaan dan ginjal, dapat pula melibatkan sistem saraf pusat dan paru-paru tetapi jarang terjadi. Penyakit ini merupakan kelainan akut yang diperantarai IgA dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya apabila ditangani dengan perawatan suportif. Seorang anak perempuan berusia 11 tahun datang ke RSUD Ciawi dengan keluhan utama nyeri perut sejak satu minggu sebelum masuk RS. Keluhan disertai dengan timbulnya bercak kemerahan pada bagian tungkai atas dan lengan, terdapat mual, muntah, dan nyeri sendi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan purpura, distribusi lokalisata, jumlah multipel diskret, berbentuk bulat, lesi kering dengan batas tegas, ukuran miliar, regio ekstremitas superior et inferior, dextra et sinistra. Diberikan terapi kortikosteroid Intravena selama tiga hari  dan dilanjutkan dengan kortikosteroid peroral hingga manifestasi klinis pasien mengalami perbaikan. HSP dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seperti faktor genetik, infeksi saluran napas atas, makanan, imunisasi (vaksin varisela, rubella, rubeola, hepatitis A dan B) dan obat – obatan (Ampisilin, Eritromisin dan Kina). Henoch schonlein purpura merupakan penyakit yang bersifat self-limiting disease dan hanya memerlukan terapi simptomatik. Telah dilaporkan satu kasus Henoch Schonlein Purpura dengan manifestasi klinis purpura dan nyeri ulu hati pada anak perempuan berusia 11 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.

References

Bluman, J., & Goldman, R. D. (2014). Henoch-Schönlein purpura in children: limited benefit of corticosteroids. Canadian Family Physician Medecin de Famille Canadien, 60(11), 1007–1010. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4229160/pdf/0601007

Ihat, S., Arwin, A., & Soedjatmiko, A. (2014). Karakteristik purpura Henoch- Schönlein Pada anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sari Pediatri, 16(2).

Marcdante, K., Kliegman, R. M., & Schuh, A. M. (2022). Nelson Essentials of Pediatrics,E-Book. Elsevier Health Sciences.

Matondang, C., & Roma, J. (2010). Buku Ajar Alergi – Imunologi Anak (2nd ed.). IDAI. (Original work published 2010)

Pudjiadi, M. T. S., & Tambunan, T. (2016). Nefritis Purpura Henoch Schonlein. Sari Pediatri, 11(2), 102. https://doi.org/10.14238/sp11.2.2009.102-7

Roache-Robinson, P., & Hotwagner, D. T. (2020). Henoch Schonlein Purpura (Anaphylactoid Purpura, HSP). PubMed; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537252/

Trnka, P. (2013). Henoch-Schönlein purpura in children. Journal of Paediatrics and Child Health, 49(12), 995–1003. https://doi.org/10.1111/jpc.12403

Downloads

Published

2024-12-29

How to Cite

Chen, W. A., & Sulawati, I. (2024). HENOCH SCHONLEIN PURPURA PADA ANAK : LAPORAN KASUS. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 7677–7684. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.38543